the Couple • Finale

3.8K 409 95
                                    

Biar nanti Tae akan menyusul. Barusan dia masih kesal, haha. Oh. Maaf. Sudah rolling ternyata.

Um, halo. So, here is the man of the match, haha. 

(Sejak kapan aku jadi tertular Seokjin-hyung begini. Aduh.)

Omong-omong para hyung tidak cerita hal-hal memalukan tentang kami, kan? Um, walaupun memang semua yang berhubungan dengan kami dan hubungan ini menyerempet aib dan kejadian menggelikan, sih. Aku yakin salah satu dari mereka pasti buka kartu tentangku yang menunggu hingga para hyung tidur agar bisa pakai kamar mandi, kan? Uh. Itu sejujurnya ... tidak akan kulupakan seumur hidup.

Jadi, begini.

Apa yang bakal kamu lakukan kalau berada dalam jarak pandang idolamu? Man. Aku satu dorm dengan Rap Monster waktu itu—wow. Terlebih satu dorm, screw that, kami satu grup. Isn't that fantastic?

Dan seolah berada di satu tim yang sama belum cukup, aku dihadapkan dengan—uh, ini cringe, tapi tetap harus kukatakan—a literal angel. Malaikat yang dipersonifikasi.

Here's the thing, I was always a stuttered mess back then when it comes to talking to a strangerFor God's sake I can't even spell my order when I go into a coffee shop, fast food station, you name it

Bicara di depan orang asing benar-benar sebuah ... beban? Aku bahkan menepuk bahu sendiri saat menjalani seleksi agensi karena ... wah, setidaknya aku bernyanyi dengan baik dan berhasil menyelesaikan lagunya. Berada satu ruangan dekat Namjoon-hyung tak memperbaiki apa pun—can't help but ogle my eyes over him, seriously.

Dan kenyataan lain, aku harus tinggal bersama beberapa orang di dorm. Fuck, that was a nightmare. Bahkan aku takut bernapas dari kasurku sendiri, takut kalau-kalau aku bisa mengganggu mereka. Tak ingin berjalan terlalu cepat, makan dan minum seminimal mungkin. Tidak ingin membuat yang lain merasa tak nyaman dengan kehadiranku dan membenciku. Padahal aku ingat, Namjoon-hyung menyenggol barang ke mana pun dia pergi dan tak ada yang memarahi.

(Kecuali Yoongi-hyung, tentu, mengomel sebentar lalu akan membereskan kekacauannya.)

Tapi kemudian, kejadian kamar mandi pun pecah dan entah kenapa aku seperti memiliki pegangan tersendiri?

Well, aku tak langsung sadar akan hal itu, tentu. Tapi, Tae selalu muncul dalam hal terkecil apa pun dalam hidupku sejak itu.

Yang mengisikan botol minum selepas istirahat, yang menunggui aku selesai di kamar mandi supaya kami bisa mengobrol sebelum tidur, yang akan membelaku di depan manajer waktu kalian dimarahi, yang pertama kali mendatangiku, dan yang akan memastikanku baik-baik saja di setiap percakapan. Dia melakukan itu semua. Meruntuhkan dinding yang kubuat tinggi-tinggi untuk melindungi diri sendiri.

He's so ... selfless.

Dia tahu kapan aku—kami—butuh waktu sendiri, tapi Tae juga paham kapan kami butuh afeksi. Well, dia tak mengharapkan balasan, tapi Kim Taehyung selalu jadi kelemahan kami, haha.

Pada akhirnya di satu titik, hal besar mengubah dirinya. Menuju hal lebih baik di beberapa aspek, tentunya. Tapi di aspek lain, uh, katakanlah dia semakin membatasi diri. Tak sebebas dan tak seekspresif dulu.

It's not that I'm complaining, no. Everybody grow up. Tak terkecuali Taehyung, bukan? Dan kami pun. Idol atau bukan, orang akan berubah. Dan itu normal.

One day, he's crying to me. Asking. "Gukkie, am I changing too much?"

Oh. You don't know I want to beat some asshole who put those thoughts on him that time.

Tae ... sering pendam semuanya, haha. Kadang kami harus memojokkan dia sampai akhirnya dia bicara tanpa berhenti. Kadang, kalau Taehyung benar-benar sudah tak kuat, dia sendiri yang akan runtuh di hadapan kami. Dan percaya aku, hal itu tidak menyenangkan sama sekali. Melihatnya sangat, sangat menderita seperti itu. 

Ah.

Mungkin Yoongi-hyung pernah cerita tentang staf yang memperlakukan Tae tak adil? Tak sertakan namanya di promosi, di halaman kredit, bukan hanya Taehyung, bahkan member kami yang lain.

Sebentar. Ini melenceng.

Oke. Kembali. Selain staf tertentu yang—mungkin—punya masalah dengan kami para member; ada pula saat di mana semuanya mempertanyakan hubunganku dengan Tae. Haha. Aku masih ingat. Selain para hyung, semuanya skeptis.

Kalian idol, yakin tidak tergoda yang lain?

Taruhan, hanya bertahan maksimal tiga bulan. Setelahnya, mungkin Taehyung akan berpaling pada teman-temannya. Jeongguk—dia masih muda. Anak muda suka sekali bereksperimen, kan?

Guk, lihat sampai kamu temukan yang lebih lebih lebih dari Taehyung.

Heh, lebih indah dari Taehyung? Mimpi sana.

Kuharap aku bisa melemparkan kalimat ini mentah-mentah pada mereka yang memiliki keraguan terhadap kami, bahwa, we're still together now and he's still the one.

(Alexa, mainkan You're Still the One oleh Shania Twain.)

Eh?

Oh, lihat. Tae datang kemari dengan masih setengah memajukan bibir. Kemungkinan dia masih kesal padaku, eh? Haha.

"Gukkie—" Dan mendudukkan bokongnya di pangkuanku. Oke, dia merajuk sekarang. "Kenapa nggak tunggu!"

"Kamu lama." Cubit hidungnya, lalu dia mengaduh dan menghindar. "Lihat, Angel, katakan pada semua kita masih bersama dan baik-baik saja?"

Taehyung melempar pandangan galak, seolah berkata lihat nanti, aku akan balas dendam.

"Hai! Ini pacarku Jeongguk yang hobi pergi ke gym dan meninggalkanku sendirian—oh, ya! Dia juga selalu mengaku sebagai hyung padahal umurnya lebih muda dua tahun dariku! Lalu—mmpfff! Gukkie! Jangan sembarang cium!"

"But you love it."

"Siapa bilang!"

"Kamu bales barusan, Tae, bahkan aku digigit—"

"Ssshhh! Jeongguuuuuk!"

Iya, jadi begitu. Pacarku yang ingin berlaku sebagai hyung tapi di sisi lain begitu manja dan butuh perhatian.

Haha, tidak tidak.

Taehyung bisa berlaku dewasa juga, karena di saat kepalaku penuh insecurity dan keraguan untuk melanjutkan apa pun, dia dan seribu kata-kata penyemangatnya akan telak menyerang. Menemani aku ke mana pun, beri aku waktu jika ingin sendiri, dan sekalinya kubilang I'm okay now, dia akan meminta cuddle habis-habisan. Katanya, untuk mengusir seluruh pikiran negatif yang mungkin masih tertinggal.

I meant what I said one day on that interview; I forgot which one. But yeah, he's so damn beautiful when he's not thinking of anything.

—kkeut.

—kkeut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[✓] Love is All Around • KOOKVTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang