RNV- 42

316K 26.2K 2.1K
                                    

"GUE BENCIIIII SAMA LO!!! GUE BENCIIIII MARVEELLLLLLLLLL!!!!!"
Teriak Rena mencoba melawan rasa takutnya.

Kemudian lampu menyala, menunjukkan sosok Marvel yang berdiri di depan pintu kamar mandi.

"Happy anniversary one year sayang"
Ucap Marvel lembut membuat Rena mendongak.

Melihat suami laknatnya dan kedua orang tua serta mertuanya.

Marvel berjalan menghampiri Rena yang masih duduk di depan pintu sambil menangis.

"GA USAH DEKET-DEKET GUE. GUE BENCIIII SAMA LO!! GUE MUUAAAKKKKKK. GUE BENCIIIIIII MARVELLLL GUE BENCIIIIIIIII!!!!!"
Teriak Rena membuat semua orang yang ada disana bingung dengan keadaan ini.

Apa ini keterlaluan??

"Mamah udah bilang. Jangan pake cara ini Vell. Rena phobia gelap"
Omel Kirana lalu berjalan menghampiri menantunya yang sudah kacau.

"Bunda"
Cicitnya pelan, membuat Bundanya tersenyum sedih lalu berjalan menghampiri anaknya.

Rena memeluk Bundanya erat, seakan hanya bundanya yang benar-benar sayang dan akan mengjaga Rena.
Dapat Desi rasakan, punggung anaknya bergetar hebat menunjukan bahwa Rena benar-benar takut dengan rencana gila suaminya itu.

"Hikksss... Hikss...Re-rena m-mau pu-- lang s-sama bun- bunda ajah"
Ucapnya sesenggukan.

Marvel??

Benar-benar bingung harus seperti apa sekarang.
Niatnya hanya mengerjai Rena tapi kebablas jadi seperti ini.

"Ngga bisa sayang. Bunda sama ayah besok harus ke Bandung buat ngurusin perusahaan ayah yang disana. Udah ngga usah nangis, Marvel cuma bercanda kok. Ini juga rencana Ayah sama Papah kamu"
Ucap Bundanya pelan mencoba menenangkan anaknya.

"R-Rena ma-mau sama Ma-Mamah aja hikss..."

Kirana berjongkok dihadapan menantunya.
"Stt.. Jangan nangis mantu Mamah. Ngga ada apa-apa kok. Udah sama Marvel lagi yaahh"
Kirana tersenyum sambil mengusap kepala Rena.

Rena menggeleng.

"Anak ayah ngga boleh manja, ngga boleh cengeng. Jangan durhaka loh sama suami. Udah, ayah sama Bunda mau langsung pulang. Jangan berantem"
Arya menasehati puntrinya lalu mencium lembut dahi putri tercintanya.

"Papah juga. Besok pagi harus ke Makassar. Inget! Jangan berantem"
Hendra mengusap-usap kepala menantunya lalu mencium puncak kepalanya dengan lembut.

Mereka berempat pulang.
Rena pikir Bundanya tidak akan ikut pulang, ternyata perkiraannya salah.

"BUNDAAAAAAA"
Teriak Rena.

Sebenarnya Desi dan Kirana tidak tega meninggalkan Rena dalam keadaan kacau.
Tapi ini perintah para suaminya, supaya mereka bisa menyelesaikan masalah rumah tangga sendiri.

"Aku minta maaf"
Ucap Marvel lembut sambil berjalan menghampiri Rena yang masih setia di depan pintu.

Rena menggelengkan kepala kuat-kuat dan beringsut menelungkup kembali wajahnya pada lipatan lututnya.
Rena benar-benar takut sekarang.

RENAVEL | ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang