chapter 20

883K 25.3K 6K
                                    

"Ini masih pagi,Manu. Bahkan aku masuk kantor jam delapan pagi" Kaley menguap memandang jam tangan nya yang menunjukkan pukul setengah enam pagi.

Apalagi kondisi Kaley yang hanya memakai celana tidur,dan cardigan untuk menutupi baju tidur nya.

Manu membawanya ke sebuah daerah. Pagi-pagi buta ia datang ke rumah Kaley. Membangunkan gadis itu dan mengajaknya pergi

"Jangan konyol" Ujar Kaley
"Tenang lah. Kamu ga akan nyesal ketika tau aku mengajakmu kemana" Manu tertawa pelan

Manu menghentikan mobilnya. Kaley memandang pemandangan dari luar. Bukit-bukit dengan rerumputan hijau membuatnya tersenyum

Kaley pun turun di susul Manu. Ia menghirup udara yang dingin dan fresh di pagi itu

"Wah... aku udah lama banget ga ngerasain udara seperti ini" Ucap Kaley dan Manu berdiri di sebelah nya
"I know" Ujar Manu
"Kamu ngapain bawa aku kesini?" Tanya Kaley. Manu menarik tangan gadis itu ke atas bukit. Mereka berdua duduk disana dan Kaley masih bingung

"Aku ingin menyaksikan sunrise bersama mu,Kal" Ujar Manu. Kaley tersipu malu. Tapi ia menyembunyikanya dengan tertawa pelan

"thats sweet" Tawa Kaley dan Manu tersenyum

"Sunrise itu sangat indah" Ucap Kaley tersenyum
"Ya,aku ingin menunjukkan padanya bahwa akhirnya aku mendapatkan mu"

Kaley terdiam

"M..Maksud..mu?"
"Aku selalu kesini sendirian,Kal" Manu tersenyum

"Aku selalu bermimpi untuk kesini bersama orang yang aku cintai. Dan akhirnya aku bisa mewujudkan itu"

Kaley terdiam seketika.

"Um,hey itu matahari nya!" Kaley sungguh ecxited sambil menunjuk matahari yang perlahan naik. Keduanya menyaksikan itu dengan tersenyum senang

"Kal,truth or dare?"

"Sebentar Manu,sunrise nya belum selesai!" Balas Kaley
"Truth or dare?" Ujar manu lagi
"Ah truth" Balas Kaley tanpa menoleh ke Manu

"Will you marry me?"

Kaley menoleh ke Manu seketika. Mata mereka bertemu. Kaley menutup mulutnya menggunakan kedua tangan nya,menutupi rasa kaget nya saat Manu mengeluarkan sebuah kotak berwarna merah dan membuka nya, berisikan sebuah cincin berlian yang sangat indah.

Kaley bahkan kehabisan kata-kata. Air mata nya turun. Setelah penantian nya yang panjang. Bermimpi menjadi pacarnya Manu,tak terkabul. Dan malah menjadi istrinya Manu?!

Kaley mengusap air mata nya dan tersenyum sambil mengangguk

"I will"

Manu tersenyum sumringah. Kaley di pakaikan cincin itu dan Kaley segera mencium bibir Manu lalu memeluk nya.

"Aku mencintai mu,Kal. Aku sangat mencintaimu" Ujar Manu di sela-sela pelukan nya

🕊

5 years later...

Kaley memandang testpack di hadapan nya yang menunjukkan hasil positif. Ia menepuk jidat nya.
"Aku hamil?" Batin nya

"Pantesan aja...aku marahin Manu terus. mood swing" Kaley tertawa pelan
"Kal? Kamu di dalem? Ngapain ketawa ketawa sendiri? Kerasukan?" Ujar Manu mengetok pintu kamar mandi

Kaley menyembunyikan testpack nya lalu membuka pintu. Ia memandang suami nya itu dengan tersenyum sumringah

"Kamu kenapa?" Manu ikut tertawa melihat sikap aneh istrinya
Kaley hanya menggeleng tertawa lalu pergi
"Punya istri aneh,tapi aku sayang" Manu geleng-geleng kepala lalu masuk ke kamar mandi

"Sekarang waktunya makan malam okay? Ayo bereskan mainan mu,sayang" Ujar Kaley mendatangi gadis kecil di ruang tamu
"Iya,mama" Gadis kecil itu mengangguk dan memasukkan semua mainan nya lagi ke kotak mainan nya di bantu oleh Kaley.

Kaley menggendong anak perempuan berusia tiga tahun itu lalu pergi ke meja makan.

"Dimana papa?" Tanya nya
"Masih di kamar mandi" Jawab Kaley mengambilkan makanan untuk putrinya

Manu pun datang dan duduk di sebelah Kaley.

"Hey princess" Sapanya pada gadis kecil itu. Ia tersenyum senang mendapat nama panggilan yang ia sukai dari sang ayah.

Manu mengambil beberapa roti dan mengambil selai kacang. Ia mengoleskan banyak nya selai kacang disana

"Hey jangan banyak-banyak dong. Aku juga mau" Ucap Kaley
"Bukan nya kamu tak suka selai kacang?"
"Sekarang suka,kok" Kaley mengambil jar selai kacang itu dari tangan Manu

"Mama mu aneh" Bisik Manu pada Adeline. Adeline cekikikan
"Apa?" Ujar Kaley
"Tidak ada apa apa" Balas Manu dan Adeline serentak

Makan malam pun usai. Kaley membersihkan piring sementara Manu mengantar Adeline ke kamar nya untuk tidur.

Setelah memastikan Adeline tertidur. Manu keluar dan menutup perlahan pintu kamar sang putri lalu beralih ke dapur. Ia lihat Kaley masih sibuk mencuci piring disana.

Ia memeluk Kaley dari belakang dan merasakan wangi tubuh Kaley yang ia sukai.

"Kal.." Panggilnya
"Hm?"
"I want.."
"Tidak" Bantah Kaley seakan sudah tau apa yang Manu minta
"Hanya satu ronde aku janji"

Kaley menatap Manu dengan sinis.

"Tidak,my husband. sebaiknya kamu tidur atau piring ini akan melayang ke dirimu" Ancam Kaley
Manu tertawa pelan
"Aku tunggu di kamar" Bisik Manu beranjak pergi. Kaley sadar,ia lupa belum memberitahu bahwa ia tengah hamil anak kedua nya.

"Eh,honey" Panggilnya dan Manu menoleh.

Kaley menghentikan aktifitas nya dan mendatangi Manu.

"We got another baby" Ucap Kaley dan Manu menaikkan alisnya dengan bingung. Kaley mengeluarkam testpack itu dari kantong nya. Menunjukkan nya ke Manu

"Kamu hamil?" Ujar Manu tak menyangka. Kaley mengangguk antusias. Manu tak bisa membendung rasa bahagianya,ia pun memeluk Kaley.

"Adeline akan punya adik" Ujar Kaley dan Manu tersenyum senang
"Eh,berarti..selama sembilan bulan kita tidak...?" Manu sengaja memotong omongan nya dan Kaley mengangguk dengan senyuman yang senang

"Ah sial" Batin Manu

THE END

Heyyy guys :) thank you udah baca cerita ini dari awal sampai akhir. Terutama untuk yang setia nungguin aku update. Vote dan Comment terutama.

Aku baca semua komentar kalian. You guys are so sweet, i dont deserve you all 🥺❤️ terima kasih banyak guys! 😭😭🥺

tungguin fanfict manurios ku yang lain yah! thank you guys! i love you so much ❤️✨
-author

Truth Or Dare For 18 Days [18+]✓Where stories live. Discover now