TATTOO SHOP

3.9K 201 69
                                    

"BANG.  .  . ssat~~" sebuah kata makian dengan suara bisikan di akhir suku katanya. 

"Tidak ada yang dengar kan kalo aku berkata kasar. Semoga Eomma tidak marah. Tapi aku seeebaaalll~~, huhuhuhu ..." rengek Hoseok di dalam kamarnya. Dia menggulingkan badannya ke kanan dan kiri berulang kali hingga selimut di kasurnya jadi berantakan. 

Si manis ini sedang galau dan sebal pada sahabat baiknya Kim Namjoon. Pasalnya tadi siang saat selesai kuliah mereka sedang hang out bersama di sebuah kafe dekat toko tatto dan tindik. Namjoon dengan sengaknya mengejek Hoseok hingga membuat Hoseok menerima tantangan Namjoon. 

"Seok-ah, kau tidak punya tindik atau tato kan?" Namjoon sengaja bertanya ingin memancing Hoseok. 

"Memang kenapa? Bukankan itu bagus, jadi tubuhku bersih dong." jawab Hoseok polos. 

"Yaaah, kau ketinggalan zaman baby boy. Lihat aku dan Jin hyung saja punya tindik. Aku juga punya tato di lenganku." tunjuk Namjoon pada telinganya yang memiliki sepasang tindik di telinga kanan dan kirinya. Lalu tangannya menggulung lengan bajunya hingga terlihat tato berupa tulisan yang Hoseok tak tahu artinya. 

"Bahkan Jin hyung punya tato di perutnya." bisik Namjoon kepada Hoseok namun masih didengar Jin yang duduk diantara mereka. 

"Lagian kau suka juga kan?! Dasar mesum." marah Seokjin pada Jin. 

"Joon, aku bukan baby boy, aku ini gentleman!! Tidak seperti Jin hyung yang jadi bottom, aku ini top tau?!!! " solot Hoseok. 

"Kalau kai gentleman, buktikan dong. Kau harus punya tindik atau tato." 

"Tapi kalo aku punya tindik Appa akan marah besar."

"Ya bikin tato saja. Buat di perut atau dadamu maka tidak akan gampang terlihat kan." usul Namjoon. Hoseok diam masih berpikir. 

"Ayo tunjukkan kalau kau ini gentleman. Hanya perlu sedikit goresan saja, Seok. Tak sakit. Aku jamin." Namjoon memberikan jari kelingkingnya ke hadapan Hoseok. Dengan ragu Hoseok melihat jari itu. 

"Aku punya kenalan tattoo artist yang hebat dan andal. Dia juga adik sepupuku, jadi kau pasti akan aman bersamanya."

Keraguan Hoseok sedikit menghilang dan akhirnya meraih jari kelingking Namjoon dan mengaitkanya. Sekarang Hoseok telah berjabat tangan dengan iblis berkedok sahabatnya Kim Namjoon. Itulah sekiranya penyesalan yang dirasakan Hoseok. 

Besok Hoseok libur kuliah hingga Namjoon memaksanya untuk melakukan tato besok. Namjoon dan Jin berencana menjemput Hoseok dan mengantarkannya ke tempat tato milik sepupu Namjoon. Hoseok jadi tambah uring-uringan dan akhirnya memilih untuk pergi ke bawah menuju dapur dan mengambil semua camilannya. Ia memutuskan untuk makan dan nonton drama saja daripada pusing masalah besok. Entah karena terlalu makan kebanyakan atau karena sudah lewat dari jam tidurnya, Hoseok tertidur dengan kasur yang penuh bungkus jajan dan laptop yang masih menyala. 

.

.

.

.

Pagi menjelang siang Hoseok bangun karena suara telepon yang berkali-kali berdering. Dengan mata setengah terpejam Hoseok menerima panggilan itu. 

STORY about HOBI (Hoseok Bottom)Where stories live. Discover now