Chapter 3 - Arrival

13.1K 1.2K 94
                                    

"Papa yakin Paman Off datang sekarang?!"tanya bocah kecil yang menarik narik jas yang dipakai ayahnya itu.

"Iya Fiat. Tunggu sebentar ya, kau sudah membuat papan namanya?"

"Ung!" jawabnya dengan anggukan lucu,

"Nah sekarang coba kamu ambil dan naik ke punggung Papa," ayahnya berucap sambil jongkok di depan anak semata wayangnya itu.

Bocah yang dipanggil Fiat itu langsung naik ke punggung Papanya dan mengangkat papan nama itu setinggi mungkin. Papan nama yang bertulis "Paman Off"

Tidak lama kemudian pria tinggi dan tampan keluar dari gerbang pemeriksaan di airport dengan gayanya yang sangat fashionable.

"Paman Off! Paman Off! Paman Off!" seru si bocah kecil sambil melompat lompat di punggung Papanya. Pria itu tersenyum ketika mendengar suara yang tidak asing itu dan menghampirinya,

"Fiat, jangan melompat di punggung Papamu jika kau tidak mau punggungnya patah, dan menjadi kakek-kakek tua!" seru Off, Fiat langsung meminta turun dari Singto dan menghambur ke arah Pamannya.

"Ei bocah, kau mau minta oleh-olehmu kan?" Si anak itu hanya mengangguk dengan lucu,

"Kalian berbincang dulu ya? Aku lupa mengatakan ini ke Nanny Fiat," ucap Singto yang lalu menelpon pengasuh anak kesayangannya,

"Mana oleh-olehnya?! Paman tidak lupa kan?" Fiat merenggut dengan kesal, sampai akhirnya Off mengeluarkan sekotak hadiah yang dibungkus dengan kertas kado bergambar Ironman,

"Tapi jangan dibuka sekarang, okay?"

"Siap Paman! Fiat sayangggggg sekali sama Paman Off!" ucap bocah itu yang memeluk pamannya lagi,

"Iya kau hanya menyayangiku kalau aku membawa oleh-oleh bukan?"

"Phi Off, kau mau ku antarkan kemana? Habis ini aku akan meeting lagi," ujar Singto yang baru kembali.

"Kau serius Sing? Aku baru sampai dan kau sudah pergi lagi?"

"Iya! Papa selalu sibuk!" lanjut Fiat sambil memajukan bibirnya,

Singto membungkukkan kepalanya dan menatap anak semata wayangnya itu, "maafkan Papa ya? Kan ada Paman Off. Tersenyum ya sayang.."

Fiat hanya membuang mukanya dan sembunyi di balik badan Off,

"Yasudah tidak apa-apa. Kau bisa pergi ke kantormu, tapi aku pinjam mobilmu, bagaimana?"

"Phi kau kuat menyetir setelah penerbangan?"

"Aku ada urusan mendesak dengan anakmu,"

"Jangan menculik dia! Dia anakku satu-satunya!"

"Kalau begitu dia keponakanku satu-satunya! Wle," ujar Off yang diakhiri dengan ejekan.

"Fiat lebih memilih Papa atau Paman Off eoh?"

"PAMAN OFF! PAPA SIBUK TERUS! GAK ADA WAKTU SAMA FIAT!"

"Aku menang,"ucap Off yang menyeringai lalu menggendong Fiat ke arah mobil,

"Kau sungguh-sungguh kuat Phi?"ucap Singto sesaat mereka sampai di mobil, ia yang menyetir, ia tahu Off harus mengisi baterainya dulu.

"Kau mau tau seberapa kuat aku eoh?" goda pria tampan itu.

"Sialan Off! Aku masih normal!"

"Haha iya aku kuat, aku rindu pada Fiat, dan padanya.." ucap Off yang mengawang ke arah jendela. Singto

"Omong-omong kudengar kau akan bertunangan dengan Pat,"

"TIDAK BOLEH! PAPA TIDAK BOLEH SAMA TANTE PAT! TITIK!" sahut bocah kecil dari tempat duduknya di belakang,

Sugar BabiesDove le storie prendono vita. Scoprilo ora