41. Semangat Kakak

17.9K 3K 548
                                    

Silahkan pencet terlebih dahulu bintangnya dan tinggalkan komentar di bagian yang menurutmu menarik ^^

Selamat membaca!

×××××

Seperti biasanya kegiatan Minggu pagi Mark selalu diisi dengan kegiatan beribadahnya di gereja. Lima menit yang lalu dia baru saja keluar dari dalam gedung  setelah melaksanakan kegiatan beribadahnya bersama keluarganya.

Setelah keluar dari dalam, papanya sempat berpesan untuk segera mengeluarkan mobil dari tempat parkiran. Ketika dia sedang merogoh saku celana untuk mencoba mencari kunci mobil papa, tiba-tiba ada sesuatu yang datang mengejutkan dengan menabrakdari arah belakangnya. Tabrakan tersebut tidak terlalu keras, tapi cukup membuatnya terkejut dengan apa yang baru saja terjadi tadi.

BRUKK

"Eh maaf, Mas."

Mark menoleh ke sampingnya ketika mendengar sebuah suara tengah berbicara ke arahnya setelah tabrakan barusan. Saat itu juga dia mendapati ada sosok Olivia bersama teman laki-lakinya yang cukup familiar di matanya.

"Mark? Weeh! Dah lama nggak ketemu sama lu, Bro."

Bahkan ketika Mark belum sempat berbicara, orang yang menabraknya barusan langsung memeluk tubuhnya dengan erat.

"Gimana kabar lo?"

"Baik. Kamu?"

"Gue juga baik."

"Good."

Yang berada di depan Mark saat ini adalah temannya di waktu SMA dimana mereka berdua adalah pasangan ketua dan wakil OSIS di tahun kedua mereka bersekolah dulu. Elvano Saverio, Mark kerap menyapanya dengan panggilan 'Vano' waktu meraka masih bersekolah dulu.

"Kamu baru pindah ke sini?" tanya Mark membuka percakapan baru dengan teman lamanya.

"Yo'i, gue ikut keluarga sepupu gue. Pindah bentar karena rumah lagi direnov," jawab Vano.

"Nggak bareng keluarga?" tanya Mark lagi.

Vano lantas menggeleng, "mereka masih di gereja yang lama," jawabnya.

Tak ada jawaban Mark lantas mengangguk saja.

Sebelum Mark hendak pergi dari hadapan temannya itu, matanya lantas beralih dengan keberadaan Olivia yang berada di samping Vano bahkan keduanya terlihat begitu dekat.

"Oh iya, gue bareng Oliv tadi pagi." Vano menyadari bahwa Mark tengah melihati gadis itu.

Olivia hanya menundukkan kepalanya dan berusaha untuk menjauhi pandangan Mark yang sedang melihatinya sejak tadi.

"Lain kali kalian perginya berdua aja terus," ucap Mark.

Mendengar ucapan Mark tersebut, pandangan Olivia lantas beralih lagi ke arahnya. Mark tersenyum tipis membalas gadis itu dan Olivia hanya tersenyum sumringah.

"Mark," panggil Olivia, "amu udah nyusun bab?" tanyanya.

Olivia berusaha keras untuk membuka obrolan bersamanya, di saat Mark sendiri sudah hendak berjalan menuju parkiran.

"Tunggu— lo udah nyusun bab??" Vano memotong pembicaraan keduanya.

"Masih di bab empat. Ini masih harus banyak bimbingan sama dospem," balas Mark dengan pertanyaan Olivia barusan.

"Waw. Cepet banget." Vano cukup dibuat terperangah melihat Mark yang sudah mengejar kelulusannya.

"Good luck, Mark." Olivia tersenyum seraya menyemangati Mark di depannya.

chemistry of love [TERBIT]Where stories live. Discover now