mama-10

8.7K 1.1K 36
                                    

Happy Reading!!!

__________




Minhee membuka pintu kamar Yeji dan setelah terbuka Minhee juga Jaemin saling menatap, Minhee mengangguk sedangkan Jaemin menghela nafas.

"Apa kau marah pada kami?" tanya Minhee dengan melangkah masuk kedalam diikuti Jaemin.

"Kenapa kalian kesini, pergi saja sana" usir Yeji.

Jaemin tersenyum lalu duduk disamping adiknya dan mengelus rambut yang berkuncir dua itu.

"Maafkan aku"
Belum sempat Minhee berucap Jaemin sudah mendahuluinya membuat Yeji menatapnya kesal.

"Mulut mu sangat pedas aku tidak suka"

"Apa bedanya dengan mu--"

"Jaemin" tegur Minhee membuat Jaemin diam menghela nafas.

"Kau terlalu halus hyung, itu lah kenapa dia menjadi kurang ajar--"

Perkataan Jaemin terhenti ketika tangan kanannya memegang bantal yang dilempar kan Yeji kearahnya.

"Sudah lah kalian berdua, Jaemin kita kemari ingin minta maaf bukan?!"

"Ya tapi aku sudah minta maaf padanya kan"

"Ya! Tapi aku tidak memaafkan mu" balas Yeji dengan menjulurkan lidahnya dan dengan cepat ia memeluk Minhee ketika Jaemin ingin melemparkan bantal yang ada ditangannya itu.

"Lalu kau ingin apa agar memaafkan kami?"

"Emm... Aku ingin Kim Jongin pergi dari sini, itu saja"
Minhee terdiam dan menatap Jaemin yang menggeleng samar.

"Mana mungkin bisa, kita tak bisa mengusirnya begitu saja dan lagi dia akan menikah dengan Daddy"

"Kalian kenapa terima begitu saja... Aku ingin Mommy"

"Mommy tidak sebaik yang kau kira" sahut Jaemin yang mendapat tatapan tajam dari sang adik.

"Hyung tau apa tentang Mommy, Hyung selalu pergi disaat Mommy datang dan Hyung juga--"

"Aku tau dia dari kecil sebelum kau lahir, asal kau tau dia memanfaatkan mu untuk mendapatkan uang Daddy... Bukan ahjumma Jongin yang mengusirnya tapi dia sendiri yang pergi setelah mendapatkan apa yang diingin kan"

"Tenangkan dirimu"
Mendengar itu Jaemin menghela nafas. Ia hanya tidak ingin adiknya itu salah mengira dengan kebaikan Mommy nya selama ini.

"Mommy menyayangi ku Hyung tak mungkin dia seperti itu"

"Untuk mu, tapi Dia sangat membenci ku"

Yeji terdiam mendengarnya, dan seketika ia teringat akan kejadian dimana Jaemin yang dimarahi habis-habisan oleh ibu kandungnya itu.

"Dengar, aku hanya ingin kau tau jika Mommy tak sebaik yang kau kira dan lagi ibu baru kita lebih memperhatikan kita terutama kau yang keras kepala ini" ucap Jaemin memelan, sedangkan Yeji menatap Minhee yang tersenyum.

"Tapi dia pria hyung, kalau wanita aku masih mau menerimanya" elak Yeji lagi, anak ini sungguh kepala.

"Jangan menilai dari gendernya, kita rasakan dulu baru menilai dia baik atau tidaknya.." ucapan sangat halus yang berbeda dengan Jaemin terkadang kasar dan datar.

Yeji masih menimang ucapan kedua hyungnya itu, dan lagi ia menatap Jaemin yang mengangguk. Seperti nya yang mereka ucapkan itu terdengar serius.

Dan mau tak mau Yeji pun menganggukki nya, mendapat senyum kemenangan dari kedua hyungnya.

"Itu baru adikku" gemas Jaemin mendekat lalu mengusak rambut Yeji membuat yang diusak itu kesal menepis tangannya kasar.

Jauh diluar kamar Yeji, Jongin bersandar ditembok dekat pintu dan tersenyum. Antar sedih dan senang ketika Yeji masih belum menerimanya juga Yeji yang mau menurut apa yang di katakan oleh kedua hyung nya.

✔️New Mama Where stories live. Discover now