ꗃ KookV
"Jungkook-ah kalau misalnya kamu bukan manusia, kamu mau jadi apa ?"
"Aku mau menjadi matahari."
"Kenapa?"
"Karena bulan membutuhkan matahari untuk meminjam cahayanya dan kamu tahu siapa yang jadi bulan tadi?"
"Siapa?"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
•
⏯️🎹 Jin - Gone (Piano vers)
•
30 Desember 20xx
Ini hari ulang tahunku, hari dimana aku ingin merayakan kegembiraan bersamamu.
Menghabiskan waktu seharian dengan bersenang-senang diselingi detik jarum jam berputar teramat cepat.
Jungkook-ah,
Kenapa kamu tidak datang disaat membahagiakan?
Aku menunggumu seperti biasa,
Ditempat yang sama, disetiap jarak jam yang sama.
“Kenapa murung, hm?” Ibu mengusap kepalaku, menanyakan alasan aku begitu pendiam dan murung. Jujur, mood-ku rasanya begitu buruk untuk sekedar diajak bicara.
Tidak ada Jungkook.
“Ibu, apa Jungkook tidak akan datang?”
Ibu tidak menjawab dan aku tidak tahu apa alasan dia diam.
Mungkin, ibu juga bingung sepertiku.
Ya, mungkin.
“Jungkook pasti punya urusan yang lebih penting nak, jangan bersedih. Hari ini kita rayakan ulang tahunmu bersama ibu dan ayah.”
Ah, bicara soal ayah, beliau sedang bicara dengan dokter yang merawatku. Tidak tahu mengapa tapi aku harap itu kabar baik.
Cklek
“Ayah.” Aku memanggil, menoleh kearah kanan mengikuti insting dan mengulas senyuman manis. “Kalian menunggu ayah?”
Suara ayah terlontar hangat juga berat. Selalu berhasil membuat keresahanku hilang hanya dengan berada didekatnya meski sejenak.
Sungguh, ayah sudah seperti pelindung bagiku dan juga bagi ibu.
“Taehyung-ie, mau dengar kabar baik tidak?” Ayah duduk disamping, meraih tanganku guna menggenggam sama seperti yang biasa dilakukan oleh Jungkook.
Tangan mereka berdua sama-sama hangat dan nyaman.
Namun memiliki arti yang berbeda di hatiku.
“Kabar baik apa?” Ibu bertanya mewakili rasa penasaranku. Wanita paruh baya itu juga duduk disisi ranjang lain. Memandang ayah begitu lekat bagaikan kelinci polos.
