☀️ 5 🌙

1.1K 128 49
                                    

•

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

⏯️🎶 Chung Ha - At the End

7 Januari 20xx

Perban di mataku sudah boleh di buka, dokter bilang jangan sampai menyakiti mataku hingga kondisinya benar-benar pulih. Sungguh bahagia sekali tapi tetap saja.

Ada yang kurang, ada sesuatu yang terasa kosong saat dia tak ada bersinggah.

Menemaniku seperti janji dulu.

"Ibu, hadiah yang Jungkook berikan padaku ada dimana?" Wajah Ibu berkerut sendu, beliau mengusap kepalaku seiring gemetaran tangan samar-samar.

Aku tidak tahu kenapa tapi dadaku begitu sesak bagaikan dililit oleh rantai kesedihan. Ada apa dengan tatapan mata tadi?

Kenapa ibu menatapku dengan rasa kasihan?

Ayah, dia bahkan enggan menatapku.

"Ibu."

Wanita paruh baya tersebut mengambil bungkusan yang ada didalam laci nakas. Menyerahkan langsung padaku yang mana disambut dengan kebingungan.

"Ini kamera?"

Ya, dia memberiku kamera pada waktu dulu.

Aku pikir akan ada hal menyenangkan didalam sana tapi aku salah, justru kesedihan bercampur rasa sakit lah yang menohok relung hatiku menjadi serpihan debu.

"Kami tunggu di luar, kalau ada sesuatu panggil ibu atau ayah." Ibu berbicara lirih, mengecup keningku lembut lalu berlalu pergi bersama Ayah.

Meninggalkan aku dalam keheningan yang berkobar menyedihkan.

Tanganku tiba-tiba melemas, frasa berombak takut mulai menyusup tanpa bisa dicegah.

Itu adalah rekaman Jungkook.

Matahariku yang mulai redup cahaya indahnya.

Jungkook-ah, apa sekarang aku masih bisa bersinar kalau kamu saja tidak ada di sampingku?

"Tunggu-tunggu, kameranya sudah menyala 'kan? Sial, Park Jimin pegang dengan benar!"

Aku tertawa geli, menyentuh layar kamera yang menampilkan wajah pucat Jungkook dengan sedikit gemetar.

Kenapa, kenapa wajahmu pucat sekali? Aku baru tahu.

The Sun & The Moon ✓Onde histórias criam vida. Descubra agora