Suamiku Tidak Mencintaiku

8.3K 239 2
                                    


Part 2

Nurlan sedang berada dirumah sahabatnya yaitu Arul. Ia sama sekali enggan pulang ke rumah setelah kejadian di meja makan tadi. Ini adalah yang pertama kali Ayahnya menamparnya.

"Aira pembawa sial!" teriak Nurlan sambil mengacak-acak rambutnya sendiri. Arul tentu saja terkejut mendengar teriakan dari pria jakun yang sedang bersamanya.

"Apa yang kau katakan? Masa istrimu kau bilang pembawa sial," kata Arul seraya menghampiri Nurlan di tempat tidur. "Nurlan, menurut kejadian yang kau ceritakan padaku, aku rasa yang bersalah bukan istrimu. Tapi kenapa kau malah marah padanya?" lanjut Arul.

"Aku tidak tahu. Aku rasa Aira memang pembawa sial." Nurlan kembali menghina istrinya sendiri. "Kau tahu, sekarang aku kehilangan pekerjaanku dan itu terjadi setelah aku menikah dengan Aira. Padahal sebelumnya pekerjaanku baik-baik saja," terang Nurlan yang disimak oleh Arul.

"Apa kau yakin semua itu salah Aira?" tanya Arul meyakinkan Nurlan.

"Tentu saja!" Nurlan menatap tajam ke arah Arul. Arul pun membalas tatapan Nurlan. "Jika saja aku tidak menikahinya mungkin aku tidak akan kehilangan pekerjaanku," lanjut Nurlan sembari turun dari tempat tidur lalu mengambil air minum. Arul menghampiri Nurlan lagi.

"Lalu kenapa kau menikah dengannya?" tanya Arul sambil tersenyum miring ke arah Nurlan, namun Nurlan hanya diam. "Nurlan, kau tidak bisa menjawabku kan? Kalau begitu pulanglah dan minta maaf pada istrimu," ujar Arul menyuruh pria itu untuk segera pulang.

"Aku tidak mau." Nurlan kembali merebahkan dirinya di tempat tidur. Sedangkan Arul mulai kesal dengan tingkah Nurlan yang bersikap seperti anak kecil. Karena kehabisan ide, akhirnya Arul terpaksa menyeret pria itu keluar dari kamarnya.

"Arul, lepaskan kakiku!" bentak Nurlan. Arul menyeretnya dengan sangat kasar hingga membuat Nurlan meronta-ronta. Tapi Arul tidak peduli, ia terus saja menyeret Nurlan agar keluar dari kamar.

"Aku tidak akan melepaskanmu," ucap Arul tegas. Ia tidak peduli dengan keadaan temannya sekarang.

"Auuww ..." teriak Nurlan histeris. "Lepaskan aku Arul, kepalaku sakit!" Sekali lagi Nurlan memohon-mohon tapi sayangnya Arul sama sekali tidak peduli. Ketika sudah sampai di depan kamar, Arul membantu Nurlan untuk berdiri dan mendorongnya keluar dari rumah dengan paksa.

Bruuaaaakkk!

Arul menutup pintu dengan keras dan menguncinya ketika berhasil mengeluarkan Nurlan dari rumahnya.

"Huft ... Akhirnya aku berhasil juga," ucap Arul sambil senyum-senyum sendiri. Sedangkan Nurlan yang berada diluar sedang mengetok pintu tapi Arul tidak mau membukakan pintu untuknya.

"ARUL TUNGGU PEMBALASANKU! Keterlaluan!" teriak Nurlan dari luar. Arul hanya tertawa mendengar perkataan Nurlan. Lalu berteriak balik.

"Nurlan, kau pulang saja! Hari ini aku muak padamu!"

"Aarrghh keterlaluan!" Nurlan menendang pintu rumah Arul kemudian pergi dari sana.

***

"Ini sudah hampir jam sepuluh dan Nurlan belum pulang. Kemana dia?" Aira mulai khawatir dengan Nurlan yang belum pernah pulang. Sedari tadi Aira memegang foto Nurlan sambil berdoa agar Nurlan segera pulang tapi sampai sekarang doanya belum terkabul.

"Apa aku harus menanyakan keberadaan Nurlan di grup WhatsApp? Barang kali ada teman yang tahu Nurlan sekarang ada di mana," Ucap Aira sembari membuka grup Teman SMP di WhatsApp nya.

                       TEMAN SMP💕
Aira:
Assalamualaikum teman-teman. Maaf
ya kalou mengganggu. Tapi aku mau bertanya apakah di antara kalian ada yang tahu keberadaan Nurlan? Soalnya sejak pagi tadi ia pergi dan belum pulang sampai sekarang.

Suamiku Tidak MencintaikuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang