10. Adakah Nabi Perempuan?

33 6 0
                                    

Adakah Nabi Perempuan?

Sat 27 December 2014
Pertanyaan : 

Assalamu 'alaikum wr. wb

Pertanyaan ini mungkin sepertinya agak nyeleneh, tetapi bukan makud saya untuk jadi orang yang menanyakan hal-hal yang tidak perlu.

Begini pak ustadz, kita sejak kecil diajarkan bahwa yang namanya nabi adalah orang biasa yang mendapatkan wahyu dari Allah. Kalau memang demikian pengertiannya, di dalam Al-Quran saya membaca beberapa kisah tentang para wanita yang mendapatkan wahyu dari Allah, baik langsung atau lewat malaikat.

Misalnya Ibu nabi Musa as, Maryam ibunda nabi Isa as, Asiah isteri Firaun, juga Hawwa isteri nabi Adam dan lainnya, mereka mendapatkan wahyu dari Allah. Apakah mereka ini berstatus sebagai nabi karena menerima wahyu?

Mohon penjelasan kalau pak ustadz berkenan, sebelumnya saya ucapkan jazakumullah khairal jaza',

Wassalamu 'alaikum wr. wb.

Jawaban : 

Assalamu 'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,

Memang benar apa yang anda sampaikan bahwa beberapa wanita di dalam Al-Quran dikisahkan telah mendapat wahyu dari Allah SWT, baik secara langsung maupun lewat malaikat. Untuk itu mari kita buka satu persatu kisah mereka yang diabadikan di dala Al-Quran dan kita pusatkan perhatian kita kepada bentuk pemberian wahyu.

1. Ibunda Nabi Musa 'alaihissalam Menerima Wahyu

Dan Kami wahyukan kepada ibu Musa; "Susuilah dia, dan apabila kamu khawatir terhadapnya maka jatuhkanlah dia ke sungai (Nil). Dan janganlah kamu khawatir dan janganlah (pula) bersedih hati, karena sesungguhnya Kami akan mengembalikannya kepadamu, dan menjadikannya (salah seorang) dari para rasul. (QS. Al-Qashash: 7)

Di dalam ayat ini nyata tegas bahwa Allah SWT telah memberikan wahyu kepada Ibunda nabi Musa alaihissalam, yaitu untuk menyusuinya dan kemudia melemparkannya ke sungai Nil. Maka benarlah bahwa beliau telah menerima wahyu, karena Al-Quran memang telah menyebutkanya.

2. Ibunda Nabi Isa 'alaihissalam Maryam Menerima Wahyu

Maka Maryam mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna.Maryam berkata, "Sesungguhnya aku berlindung dari padamu kepada Tuhan Yang Maha Pemurah, jika kamu seorang yang bertakwa." (QS. Maryam: 17-18)

Sekali lagi ditegaskan di dalam Al-Quran bahwa Ibunda nabi Isa alaihissalam, Maryam Al-Batul, telah dikirimkan kepadanya seorang malaikat, yaitu Jibril 'alaihissalam dan memberikan wahyu dari Allah.

Maka benarnya bahwa seorang Maryam telah menerima wahyu dari Allah SWT, bahkan terjadi dialog antara dirinya dan malaikat Jibril utusan Allah.

Bahkan Jibril nyata tegas menyebutkan bahwa Allah SWT telah memilihnya, mensucikannya dan memilihnya dari wanita-wanita di seluruh alam.

Dan (ingatlah) ketika Malaikat (Jibril) berkata, "Hai Maryam, sesungguhnya Allah telah memilih kamu, menyucikan kamu dan melebihkan kamu atas segala wanita di dunia (yang semasa dengan kamu).Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan rukuklah bersama orang-orang yang rukuk. (QS. Ali Imran: 42-43)

Demikian juga dengan kisah para wanita di dalam Al-Quran yang lainnya, seperti Hawwa, Asiyah dan juga Sarah. Mereka memang disebutkan telah menerima wahyu atau diutus kepada mereka malainkat dari Allah SWT.

Namun apakah mereka langsung berstatus sebagai nabi? Dan apakah setiap orang yang didatangi malaikat pembawa wahyu juga otomatis menjadi nabi?

Mari kita cermati masalah ini secara lebih mendalam. Karena kita juga menemukan kisah-kisah lainnya yang secara tegas menggambarkan bahwa Allah SWT berbicara atau menurunkan wahyu kepada mereka, namun mereka tidak disebut sebagai nabi. Dan tidak semua orang yang didatangi Malaikat Jibril adalah Nabi.

مختصر لمادة ؛ علم التوحيد | Ringkasan Pelajaran Ilmu TauhidWhere stories live. Discover now