Part 20

88 4 0
                                    

Laki-laki tinggi berkulit sawo matang itu menatap tania sedari tadi, beberapa kali dia memicingkan matanya dan membenahi kacamata yang ia pakai. Tania tidak menyadari ada seseorang yang memperhatikannya, lalu laki-laki itu berjalan menuju dirinya. Tania tidak peduli, dia tetap menikmati kue dan es coklat sampai laki-laki itu menyapanya.

"Tania?? Tania kan"

Tania mengerutkan dahinya "Iya,, eehh andi ya"

"Iya betul, ternyata masih ingat kamu sama saya"

"Yaampun, gimana kabarnya? Udah lama banget gak ketemu.... Ama siapa kesini?"

"Baik baik, tuh saya sama teman-teman" menunjukkan ke arah empat temannya yang lain. "kamu ama siapa?"

"Aku sendiri, lagi pengen makan red velvetnya enak banget"

"Oh yaa disini memang paling enak red velvetnya. Ngomong-ngomong kamu makin kece aja"

"Ah bisa aja" tania merapikan rambut dan pakainnya yang agak lusuh lalu tersenyum sedikit malu. Kenapa harus ada orang yang dia kenal dan melihatnya dalam keadaan kacau begini.   "Eh kamu kerja dimana sekarang?"

"Aku kerja di perusahaan handphone deket sini sih" Andi menatap tania dengan penuh kekaguman, senyumnya tidak bisa berhenti

"Gak nyangka bisa ketemu kamu disini" Seru Andi

"Ndi, makanannya udah dateng nih" Teriak sammy pada andi yang dari tadi terlihat berbicara dengan seseorang. 

" Ya, sebentar" Ujar andi pada temannya itu "oh ya boleh minta nomer kamu?"

"Ohh ini kartu nama saya" Tania merogoh tasnya 

"Ok nanti boleh kan saya hubungi kamu? 

"Boleh, silahkan"

"Yaudah, saya kesana dulu. Nice to meet you"

Tania tersenyum "Nice to meet you too". 

Andi pergi bergabung dengan teman-temannya lalu melambaikan tangan pada tania yang sudah mau pulang sambil senyum.

****

3 piring nasi goreng dan teh hangat siap dihidangkan bu shinta untuk kedua anak kesayangannya.

"Gilang, ryan ayuk makan, ini makanannya sudah siap"

Gilang keluar terlebih dahulu lalu di susul oleh ryan

"Masak apa ma?" Seru gilang

"Wangi banget nasi gorengnya" Sambung ryan yang tiba tiba datang dari belakang

"Nih makan nasi gorengnya, ada teh manis juga" Seru bu shinta

"Uh, mama kita emang terbaik, gaada duanya" ujar ryan

"Ngerayu lo yan, ini nih ma kalau udah begini pasti ada maunya"

"Curiga aja lo kak"

Sambil menghabiskan makannya ryan yang dari semalam ingin sekali bicara pada ibunya soal tania akhirnya memberanikan diri.

"Ryan kemarin melamar tania ma"

Seketika semua orang berhenti dari makannya, bu shinta sudah tau ini akan datang. Bahkan dia sudah bicara dengan tania.

"Tania nanya kapan kita mau bertemu dengan ibunya"

"Ryan lo..." Seru gilang emosi

"Maaf kak, tapi ini sudah jadi keputusan gue"

"Mama kapan bisa bertemu mamanya tania?" Ryan tau jelas ekspresi wajah mamanya berubah.

"Fikiran kamu sepertinya sedang kacau, lebih baik kamu fikirkan matang-matang dulu" 

Just The Two Of Us (End)Where stories live. Discover now