✎ᝰ┆bonus chapter

2.9K 287 106
                                    

dua puluh lima desember dua ribu dua puluh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dua puluh lima desember dua ribu dua puluh.

Lee's family daily life, start!

"Pah, astaga.. masih berduaan juga sama mobil??"

"iya, Bee. bentar lagi mobilnya bersih kok."

Jisung bertolak pinggang dan menggelengkan kepalanya heran. suaminya ini benar benar, jika sudah mencuci mobilnya pasti akan memakan waktu yang sangat lama.

apa Minho tidak sadar jika ibadah malam natal mereka akan dimulai dua jam lagi?!

"hueeek!"

"tuh denger, anak kamu jadinya nangis kan."

"ITU ANAK KAMU JUGA KALAU LUPA??"

Jisung segera bergegas ke kamar setelah mendengar putra pertama mereka yang baru berusia dua bulan menangis, mungkin karena saat bangun tidur mamanya tidak ada di hadapannya.

dan benar saja, setelah sampai di kamar, Jisung dapat melihat bahwa putranya sedang membuka mulutnya lebar sembari masih mengeluarkan air mata dan tangannya yang terkepal seperti hendak memukul angin.

"cup cup.. anak mama jangan nangis, ya?" pria manis berkelahiran September itu menggendong dan menepuk nepuk lembut pantat anaknya seraya menggoyangkan kekanan dan kekiri.

alih alih berhenti menangis, anak lelaki itu justru malah semakin mengencangkan tangisnya dan memukul bahu Jisung menggunakan tangan mungilnya.

"aduh, kenapa sayang? kok nggak berhenti nangis pas digendong sama mama?" tanya Jisung kebingungan, karena biasanya putranya akan segera menghentikan tangisannya jika digendong olehnya.

"Chanyoung maunya sama papa, ya?" suara Minho terdengar membuat Jisung dan Chanyoung; putra sulung mereka, menoleh kearahnya.

Minho tersenyum pada Jisung yang mengisyaratkan bahwa ia bisa membuat putra mereka berhenti menangis. si manis akhirnya memberikan Chanyung kedalam gendongan sang suami.

"tuh bener kan. jagoannya papa kangen sama papa ya, hm?"

ajaibnya, saat digendong oleh Minho, Chanyung berhenti menangis dan malah tersenyum ceria menampilkan dua gigi kelincinya yang baru saja tumbuh.

"huh.. untung kamu dateng kesini, Pah."

"iya dong, aku kan pahlawan." ujar Minho bangga, Jisung hanya mencibir pelan dan melangkahkan kakinya untuk keluar dari kamar anaknya.

namun dirinya berhenti tepat di samping Minho dan membisikkan sesuatu yang membuat sang suami menegang.

"mandi bareng Chanyoung ya Pah, kalau aku naik ke atas kalian belum mandi, aku timpuk kepala kamu pake pohon natal." Jisung mengakhiri kalimat lembut namun mengancamnya dengan kecupan lembut di pipi Minho dan mengelus pundak suaminya lembut.

hah.. memang seorang Lee Minho harus diancam dulu baru menurut.

+++

"langsung pulang atau jalan jalan dulu, hm?"

walaupun sudah dua tahun menikah dan mempunyai satu orang anak, Minho tetap memiliki kebiasaan dalam berucap menggunakan kalimat 'hm' yang membuat Jisung melebur setiap saat.

"bwaaa.. bwaaa.. bwaa! hihi~"

belum sempat Jisung menjawab, Chanyung sudah memotong dengan ucapannya yang belum jelas dan menggemaskan itu.

Jisung sebenarnya cukup lelah karena pada saat tengah melakukan ibadah di gereja tadi, Chanyung benar benar tak bisa diam layaknya anak balita pada umumnya.

untung saja di gereja mereka ada ruang ibadah khusus untuk pasangan yang memiliki anak balita jadi tidak mengganggu orang di sekitarnya yang sedang khusyuk beribadah.

namun setelah melihat bahwa putranya masih sangat semangat, apa boleh buat, Jisung akan menuruti semua keinginan anaknya.

"Chanyoung kayaknha masih semangat kalau kita pergi jalan-jalan dulu. yaudah, ayo!"

mendengar jawaban Jisung, Minho tersenyum dan mengelus rambut istrinya gemas. lalu segera menjalankan mobilnya untuk tiba di mall langganan mereka.

"aku tau loh sebenarnya kamu capek, tapi demi anak kita, kamu bela-belain nurutin kemauan dia terus maksain energi kamu keluar." ujar Minho tiba tiba seraya menyetir dengan pandangan ke depan.

Jisung menoleh ke arah Minho dan tersenyum. "emang udah tugasku sebagai mama, Pah. bahagiain suami sama anak itu prioritasku."

"kalau gitu bisa dong kamu bahagiain aku juga nanti."

"kenapa harus nanti? kenapa nggak sekarang?"

Minho tersenyum miring dan menghadap ke samping untuk menatap Jisung karena sedang lampu merah.

"kamu mau mobil ini goyang-goyang di tengah jalan terus Chanyoung ngeliat orang tuanya lagi nyatu?" alis dinaik turunkan sembari mencolek dagu Jisung.

"eh diem deh, dasar cowo kurangajar!"

dan walaupun sudah dua tahun menikah dan memiliki satu orang anak, seorang Lee Minho akan tetap menjadi lelaki yang mesum.

-------

30 DMC.

Lee Minho,

Han Jisung.

bonus chapter part 1,

officially end.

-------

say hello to,

(Lee Chanyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Lee Chanyoung. Minsung's first child.)

30 dmc [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang