9+ Say Aaa

902 177 2
                                    

You can tap the star (⭐)  icon there!

Thank you!

💙

"Ayo makan Kak, kamu gak mau mati kan?"

Decakanmu kembali keluar. Menghindari suapan Jeongin yang sudah tepat berada di depan mulutmu.

Kamu menatapnya malas. "Gak usah alay, maag gak bakal bikin mati."

Wajah lelaki di depanmu itu merengut. "Masa sih? Emang Kakak gak pernah lihat beritanya ya?"

Tawa remehmu terdengar. "Mau bohong? Aku bukan—"

"Ngga bohong. Beritanya bakal ada kalau Kakak gak cepet buka mulut. Say aaa~"

"Sial. A— hupm!"

Jeongin tersenyum begitu suapan pertama berhasil masuk. Wajahmu memerah menahan amarah. Tapi Jeongin gak peduli, yang penting sekarang adalah jangan membiarkan perutmu kosong terlalu lama lagi.

Lalu membatalkan segala kemungkinan buruk yang terjadi jika omongan yang dia keluarkan barusan menjadi nyata. Dia jelas gak mau itu karena dia hanya main-main.

"Bagus. Sekarang selanjutnya," serunya senang ketika perlahan mau gak mau kamu mengunyah makanan yang ada di mulutmu.

"Serius Jeong, jangan main-main."

"Aku nggak main-main. Berhenti bilang seolah aku masih kecil Kak,"

Kamu mengalihkan pandanganmu darinya ketika sahutan cepat dia berikan. Bahkan senyumannya berganti dengan wajah serius yang kentara.

Kamu dengar dia menghela napasnya. "Sekarang ayo makan. Aku tahu Kakak benci dipaksa, tapi kamu harus makan. So, aaa~"

"Aku bisa makan sendiri."

Jeongin menggeleng. "Nanti Kakak nggak mau makan."

"Jeong..." dia menghela napasnya sebelum dengan terpaksa memberikan kotak ayam itu padamu.

"Oke. Nih,"

Kamu menerimanya, tapi gak kunjung menyuapkan apapun ke mulutmu. Kamu menatapnya yang sekarang juga tengah menatapmu.

"Kamu keluar. Aku nggak suka dilihatin."

"Enggak. Aku mau mastiin makanannya abis."

"Please, i'm not—"

"Makan atau aku suapin?"

Bola matamu berputar malas. Decakan pasrah terdengar sebelum kamu menyuapkan nasi itu ke mulutmu. Mengisi lambungmu sedikit demi sedikit dengan rasa nyeri yang masih terngiang.

Jeongin masih menatapmu meskipun sesekali mengalihkan pandangannya karena suhu kamarmu yang tiba-tiba berubah menjadi panas saat ini. Atau itu hanya dirinya?

"Udah?" tanyanya begitu melihatmu meletakkan kotak makanan itu di pahamu.

Tanpa menjawab kamu bergerak untuk turun dari ranjang, tapi harus terhenti karena Jeongin melarangmu.

"Biar aku aja. Siniin bungkusnya. Minumnya nanti aku ambilin sekalian obatnya."

Malas berdebat, jadinya kamu biarkan lelaki itu mengurusnya. Kembali duduk bersandar di ranjangmu setelah keluarnya lelaki manis itu dari kamarmu, yang katanya akan mengambil minum.

Kamu sempat membalas pesan Seungyoun yang bertanya apa makanannya sudah kamu makan atau belum. Dan tentu kamu jawab 'ya'. Selepasnya kembali terdiam.

Ponselmu kembali tergeletak di atas ranjang sampingmu duduk. Menunggu seseorang datang dengan minuman dan obat di tangannya.

Ah.. lambungmu kembali berulah. Kali ini lebih kuat, dan kamu gak bisa untuk menahannya dengan mencekeram bagian yang sakit menggunakan kedua tanganmu.

Serius, rasanya benar-benar nyeri.

"Sshh.."

"Kak minum— ya ampun! Kakak gapapa?!"

Kamu gak jawab, tapi terus coba netralkan rasa sakit dari perutmu yang menggila. Jeongin yang baru datang melihatmu membelit tubuh sendiri itu jelas khawatir, jadi dia dengan sigap gapai obat yang dia bawa dan memberikannya padamu beserta tangannya yang menuntunmu untuk minum air menggotong pil masuk ke dalam pencernaanmu.

Selesai, dia taruh gelas pada atas meja belajarmu di samping kanannya. Lagi-lagi kamu di bawa oleh kelembutan tangannya untuk bersandar.

Dia berucap lembut, "Kakak sandaran dulu. Biar gak balik nanti makanannya. Udah baikan belom?"

Kamu mengangguk sebagai jawaban, perlahan obatnya mulai bekerja menetralkan asam lambungmu. Lalu matamu terpejam dengan genggaman Jeongin yang masih setia di tangan kirimu.

"Makasih Jeong," ucapmu lirih. Dan Jeongin tersenyum tipis mendengarnya.

 Dan Jeongin tersenyum tipis mendengarnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued.

Monday, 23 march 2020

Puasanya gimana?

Jangan aja udah ada yg bolong nih awal-awal, hehe.

Jangan mokel kalau nggak pas maghrib ya!

Hello, Stay!

Thank you for always give me love, keep the support for me and Stray kids.
Thanks again for all your votment. I really appreciate it.

M.n

Publish: Monday, 27 april 2020

Done | Y. JeonginTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang