030

6.6K 839 48
                                    

JUNGKOOK pulang terlebih dahulu ke Seoul. Dia melanggar janjinya untuk membawa pulang Jennie. Tidak juga. Jennie mengatakan dia akan pulang besok, sehingga Jungkook bisa sedikit bernapas lega.

Alasan mengapa Jungkook pulang terlebuh dahulu adalah... Lisa. Gadis itu mengatakan kalau dia jatuh sakit. Jisoo mengatakan kalau Lisa tidak mau dibawa ke rumah sakit dan tidak mau minum obat. Itu sebabnya Jungkook harus kesana.

Setelah lelaki bermarga Jeon itu tiba di apartemen Lisa, Jisoo segera menyambutnya dengan wajah khawatir.

“Ada apa, Ji?” tanya Jungkook, ikut khawatir.

“Lisa tidak mau makan dan minum obat. Aku sudah memanggil dokter dan beliau mengatakan Lisa harus meminum obat jika ingin sembuh.” jawab Jisoo.

“Dia sakit apa?”

“Maag. Lisa punya maag. Dia tidak boleh terlambat makan atau kondisinya akan semakin memburuk.”

Jungkook berdecak. “Gadis itu. Aku akan mengurusnya. Kau pulanglah. Kau belum pulang ‘kan? Dimana tunanganmu?”

Jisoo terdiam sejenak. “Itu... kami bertengkar.” jawabnya sedih.

Jungkook mengusap wajahnya gusar. “Bagaimana bisa? Mengapa hubungan kita semua semakin memburuk saja?”

“Gossip Girl.” jawab Jisoo. “Dia penyebab dari semua ini.”

Jungkook berhela. “Aku akan membereskannya tetapi aku harus mengurus Lisa terlebih dahulu. Selesaikan masalahmu dengan Seokjin. Aku tahu kau bisa, Ji. Jika tidak ada kemajuan, hubungi aku.”

Jisoo mengangguk lemah. “Baiklah. Aku pulang dulu.”

“Ya. Kau juga harus beristirahat.”

“Baik.”

Setelah berpamitan, Jungkook segera masuk ke kamar Lisa. Dia mendapati gadis itu sedang terbaring lemah di ranjangnya. Wajahnya pucat pasi dan berkeringat. Jungkook yang khawatir segera menghampiri gadis itu.

“Astaga, Lisa! Lihat dirimu. Kau harus makan dan minum obat.”

Lisa membuka matanya perlahan. “Kook, is that you?” tanyanya lemah.

Jungkook mengusap dahi gadis itu. “Yeah, it’s me. Ayo makan, Li. Aku akan menyuapimu.”

Dan benar saja, Lisa segera mengubah posisinya menjadi setengah duduk, bersandar pada bantal yang disusun oleh Jungkook. Lelaki itu tersenyum tipis. Dia menyuapi bubur ke mulut Lisa. Syukurlah, gadis itu mau makan.

“Aku senang kau datang, Kook.” lirih Lisa.

Jungkook mengangguk. “Kau merindukanku hingga sakit begini?”

“Aku merindukanmu hingga memutuskan untuk mogok makan.”

Jungkook berdecak. “Apa yang kau lakukan? Aku hanya pergi sebentar. Kau ini, sudah seperti kekasih yang tidak ingin kehilangan cintanya saja.”

Lisa tersenyum hambar. “Memang benar.” gumamnya pelan sekali.

“Hah?”

Lisa tersenyum tipis sembari menggeleng. “Tidak. Aku hanya merindukan partner-ku. Aku takut kau mencampakkanku dan memilih gadis perancis disana.” guraunya.

Jungkook spontan tertawa. “Astaga, Li! Kau ini lucu sekali. Mana mungkin aku melupakanmu! Kita sudah memiliki kontrak bukan?”

Ya, kontrak yang menyebalkan. Lisa hanya bisa pasrah dengan kontrak yang menghambat hubungan mereka itu.

“Setelah ini minum obat, oke? Aku tak ingin kau sakit lagi.” titah Jungkook.

“Obatnya pahit, Kook...” rengek Lisa.

Jungkook mengulum senyum. Gemas terhadap tingkah Lisa yang notabennya adalah gadis tomboy. Kemudian ide nakal terlintas di otaknya. “Jika kau tidak sembuh, aku takkan bercinta denganmu. Aku tak mau bercinta dengan orang sakit. Nanti aku tertular.”

Namun, rupanya salah seorang Jungkook menggoda Lisa. Nyatanya, Lisa justru membalas hingga Jungkook tak bisa berkutik.

“Justru dengan bercinta, aku akan sembuh dari sakit. Jadi, wanna sex with me right now, Daddy?”

Sial. Sejak kapan Lisa semakin liar begini? Jungkook merasakan jantungnya berdegup semakin kencang. []—

a/n; lanjutkan lisaaaa!!!

GOSSIP GIRLDonde viven las historias. Descúbrelo ahora