Serangan 2

665 32 5
                                    

Aaaaaaaaaaaaa

Himawari berlutut. Ia tak bisa menahan emosinya. Air matanya tumpah.

Langit tiba-tiba gelap. Kamarnya seperti kembali sedia kala saat atapnya tak hancur.

Tapi itu hanya beberapa saat.

Himawari mendongak ke atas, ia melihat tubuh kuran melindungi rumahnya.

Kuran bisa memanipulasi benda, cuaca, dan beberapa hal yang terkadang tak terpikirkan.

Ia melindungi Himawari dengan memanipulasi tubuhnya seperti langit di pagi itu.

Menipu musuh menampakkan rumah Uzumaki telah hancur seperti yang telah mereka perbuat.

Kuran mengecil layaknya boneka beruang yang dulu sering dibawa Himawari.

"Apakau tidak bisa mengecilkan suara mu itu?" Kuran mendengus

"Ku..rannn" Himawari menghambur memeluk Kuran.

Kuran mengecil karena telah memakai kekuatannya selama kurang lebih 3 jam untuk melindungi Himawari.

Kuran, hewan besar itu. Memiliki batas kekuatan. Jika ia menggunakan kekuatannya lebih dari 3 jam maka ia akan mengecil layaknya sebuah boneka.

"A..pa.. apa yang terjadii??" Tanya Hima sesegukan

"Menurut mu?"

"Dimana papa, mama, Boruto-nii??"

"Aku tidak tau pasti mereka dimana sekarang?" Kuran menghela napas panjang. Ia terduduk lemas dihadapan Himawari.

"Ijinkan aku tidur. Aku terlalu lelah" ucapnya pelan

"Beritahu aku terlebih dahulu" pinta Himawari mengguncang tubuh gorila itu

Tentu saja tanpa ditanggapi Kuran, karena dia sudah tertidur pulas. Ia kelelahan.

"Apa yang kau lakukannn?" Bentak Himawari

"Bangunnnnn" perintahnya

Tapi Kuran tetap tak mengidahkannya. Karena ia benar2 terlelap.

"Apa kau akan terus merengek seperti anak kecil?"

Suara besar itu terdengar jelas di telinga Himawari

"Hah?"

"Bukan kh kau bertekat akan melindungi keluarga mu?"

Suasanya tiba2 berubah. Himawari kini berada di hadapan Kurama.

Ia tersadar ia sekarang dalam kondisi seperti mimpi sebelumnya.

Air, hewan besar berwarna orange kehitaman. Taring dan tatapan tajam.

"Kau..  Kuramaa?"

Himawari tak percaya

"Apa.. aku bermimpi??"

"Apa kau masih sempat bermimpi?? Dengan keadaan ini?" Ucap Kurama dingin

"Pergi lah ketengah desa, kau akan melihat orang-orang yang kau sayangi" sambungnya

Tiba-tiba suasana kembali, Himawari kembali berada di kamarnya. Atau lebih tepatnya ia tersadar sudah kembali ke alam nyata.

Tanpa banyak berpikir. Himawari membawa kuran dipunggungnya.

Ia tak mungkin meninggalkan Kuran dalam kondisi seperti ini.

Ia berlari. Menghapus air mata.

Pikirannya berkecamuk. Memikirkan apa yang akan ia lihat di desa. Lebih tepatnya di tempat sisa-sisa bangunan berkumpul.

*
*
*
Malam itu, Naruto terbangun karena angin membuatnya terjaga.

Angin malam itu bahkan membuat pipinya tergores.

Matanya membulat besar. Perasaannya tak enak.

Ia berdiri seraya membenarkan selimut Himawari.

Ia lalu mengambil gulungan dari meja Hima. Membangunkan Hinata setelahnya.

"Pergilah bersama Boruto" ucap Naruto pelan.

"Apakah mereka datang?" Tanya Hinata khawatir

Naruto mengangguk. Namun matanya tak lepas menatap keluar jendela Boruto.

"Apakah kita akan bertemu lagi?" Hinata mengusap lembut wajah Naruto yang berdarah.

Terlihat jelas raut khawatir dari wajah Hinata.

"Pergilah seperti rencana awal. Kita pasti akan bertemu" Naruto mengusap lembut puncak kepala Hinata

Hinata mengangguk. Ia menggulung Boruto dengan cakranya. Melindunginya dan membuat Boruto tak merasakan tubuhnya dibawa Hinata.

"Aku menyerahkan Himawari pada mu. Hati-hati lah" pinta Hinata

Naruto mengangguk. Mengecup lembut kening Hinata.

"Kita akan bertemu lagi. Pasti" bisik Naruto.

Hinata pergi dengan hati yang berat bersama 3 orang anbu yang melindunginya. 1 anbu menggendong Boruto di punggungnya.

Naruto terus mengawasi Hinata hingga tak terlihat lagi.

Naruto kembali ke kamar Himawari. Menatap wajah Hima yang terlihat begitu tenang.

"Genfutaeee"

Sssrrrrrrruuuuutttttt.... buuuggghhhhhhhhhhh.....

Suara keras itu terdengar menggelegar.

Cahaya biru yang jatuh tepat di tengah desa  semakin membesar dengan kecepatan luar biasa.

Naruto menunduk melindungi Hinawari dengan tubuhnya. Saat cahaya itu melewati rumahnya.

Atap rumahnya hancur tak tersisa. Jurusnya tak sempat melindungi rumah mereka, terutama di bagian atapnya.

---------tbc--------

Tinggalkan jejak gengsss dicerita gak jelas ini 🤣🤣

HimawariWhere stories live. Discover now