3. Benarkah?

253 31 6
                                    

Wooseok melempar tasnya kasar, tidak peduli jika apa yang ada di dalam tasnya rusak. Dia sangat kesal hari ini. Hari ini semua yang dilakukannya kacau, belum lagi saat pulang dia harus dikejutkan dengan papanya yang tiba-tiba ada di rumah dan papanya memarahinya karena menyuruh Yohan pulang sendiri, demi Tuhan Yohan itu sudah 20 tahun! Apa yang perlu dikhawatirkan? Belum selesai disitu saja, kekesalannya memuncak saat papanya dengan seenaknya berkata bahwa dia akan dijodohkan dengan anak paman Lee. Wooseok tau siapa itu paman Lee, dia adalah papa dari orang yang paling dibenci olehnya, Lee bodoh Jinhyuk. Meski bukan hanya dia yang akan dijodohkan dan bukannya kepedean tapi wooseok tau Jinhyuk akan memilihnya dan itu membuatnya berdebat panjang dengan papanya meminta dibatalkan dan berakhir dengan dia yang hampir meledak karena kesal.

Wooseok melemparkan tubuhnya ke kasur, menutup matanya dengan satu lengannya. Ia lelah, lelah diatur oleh papanya. Wooseok tau jika apapun yang diucapkannya tidak akan berpengaruh apapun. Haknya tidak sama dengan kedua adiknya. Dia tahu dan paham akan itu.

"Aku lelah.." gumamnya lirih sambil memejamkan matanya, mencoba menghalau airmatanya yang siap menetes kapan saja.

Tok! Tok! Tok!

"Hyung? Kau sudah tidur? Ini aku Mingkyu.."

"Ada apa kyu-ah?"

"Bolehkah aku masuk hyung?" Tanya mingkyu.

"Ya, masuklah. Tidak dikunci." Jawab wooseok sembari bangun dari tidurnya.

Cklek

"Hyung.. Are you okay?" Tanya mingkyu setelah melihat hyungnya.

"hmm.." jawab wooseok membuat mingkyu berjalan kearahnya dan mendudukkan diri di sisi kasur wooseok yang kosong.

"Kenapa kesini?" Tanya wooseok.

"Hyung.. Sepertinya aku jatuh cinta." Pernyataan mingkyu membuat wooseok menoleh padanya bingung. Pasalnya baru pertama kali mingkyu bercerita tentang orang yang disukainya.

"Lalu?" Tanya wooseok lagi.

"Hyung tau saat papa mengatakan tentang perjodohan tadi? Papa bilang kita akan dijodohkan dengan anak dari keluarga Lee, Song dan Ham."

Ucapan mingkyu semakin membuat wooseok bingung. Dia bilang dia jatuh cinta lalu kenapa membahas perjodohan tadi? Apa orang yang dicintai mingkyu salah satu dari mereka? Siapa? Dahi wooseok semakin mengerut memikirkannya.

"Jika kau fikir dia salah satu dari mereka maka kau benar hyung." Jawab mingkyu sambil tersenyum.

Oke wooseok paham. Lalu kenapa mingkyu tampak sedih? Bukannya harusnya dia senang? "Lalu kenapa? Bukannya bagus? Kau bisa meminta Papa untuk bersamanya kan? Selesai dan perjodohan tetap terjadi sesuai rencana papa." Ucap wooseok.

"Sayangnya kali ini mungkin papa tidak akan mengabulkan permintaanku, Hyung." Jawab mingkyu sambil menatap mata wooseok. Pernyataan mingkyu jelas membuat wooseok bingung. Karena setaunya papa hanya tidak mendengarnya. Permintaan mingkyu juga selalu terpenuhi. Lalu kenapa mingkyu bilang begitu?

Tatapan menelisik milik wooseok membuat mingkyu terkekeh pelan. Mingkyu lalu mendongakan wajahnya dan menatap langit-langit kamar wooseok.

"Papa mungkin tidak akan mengabulkanku karena ada Yohanie hyung. Kau tau kan bagaimana papa menganak emaskan yohan hyung?"

"Tapi kau kan juga anak kes-.. Astaga jangan bilang.. Kau?" Wooseok sangat terkejut dengan apa yang baru saja melintas di pikirannya. 'Mingkyu menyukai Yuvin?' batinnya.

"Hyungg.. Bukan yuvin hyung." Ucapan mingkyu membuat wooseok memelototkan matanya ngeri, apakah mingkyu cenayang? Mengapa semua yang wooseok pikirkan dia tau?

Triple KimWhere stories live. Discover now