(3) Perintah Mutlak

250 5 0
                                    

Sudah sepantasnya kau sadar. Melihat siapa yang paling bersinar sudah seharusnya matamu hanya tertuju pada satu berlian
***
**
*

Tepat ketika jam sekolah sudah berakhir, mereka langsung melangkah menuju gedung olahraga yang sudah dipastikan penuh dengan para siswi yang sudah menggila sejak pengumuman itu diberitahukan Rosa. Bahkan kakak kelasnya dari IHS pun pasti akan datang juga.

Rosa yakin itu.

"YAAAA ALBERT, YAAAA"

"Berisik!" Sinis Albert tak suka. Dengan kesal dia melangkah cepat menuju kursi yang sudah disiapkan lengkap dengan meja yang penuh dengan berbagai hadiah berisikan tanda tangan mereka yang entah bagaimana Rosa melakukannya. Padahal dia tidak menandatangani satu pun dari hadiah-hadiah yang ada disana.

Gadis itu pasti melakukannya dengan bantuan sahabat mereka. Terutama Denis yang sejak tadi paling antusias dari mereka.

Brian?

Lelaki itu hanya ikut saja, tidak protes sedari tadi. Tapi paling semangat memberikan mikrofon kepada Kelvin.

Membuat dia curiga. Pasti Brian juga ikut membantu Rosa .

" Selamat siang semuanya"

Dan kali ini Kelvin memulai pidato penuh kepalsuan nya.

"SIANG"

semangat sekali. Albert mendengus jengkel, Netra hitamnya menatap sekitarnya tak suka.

Dengan sengaja dia menyandarkan tangannya di bahu Alsa. Saat sadar di dalam gedung ini bukan hanya para siswi yang hadir ..

Dia lupa.

Tapi tindakannya malah membuat suasana semakin heboh saja.

"Mereka berisik sekali" Alsa berkomentar, netra hitamnya menatap sekitar tabjub, Dia tidak menyangka akan seramai ini.

"Padahal kita bukan artis" bisiknya pada Albert yang sukses membuat suasana dalam gedung yang sudah heboh semakin heboh.

Setelah ini dia yakin beberapa foto mereka akan beredar di forum sekolah atau bahkan di sosial media.

Dan akhirnya, mereka kembali menduduki peringkat pertama sebagai best Cople Twins lagi..


Yang kembali membuat para gadis dan cowok diluar sana berpikir ribuan kali untuk mendekati mereka

"

"Sesuai dengan yang sudah sahabat kami sampaikan di forum,_" Kelvin tersenyum sesaat sambil melirik kearah Rosa sebagai basa-basi semata.

" Hari ini kami ingin menjual beberapa barang milik kami, dengan tanda tangan kami_". Kembali Kelvin menggantung kan ucapannya. Netra coklat terangnya menatap sekitar yang terlihat begitu semangat menunggu .

"Maksud saya, barang saya, Rosa dan Albert". Dia mengoreksi. Tapi tetap saja kata-kata barang kami itu sangat tidak cocok, padahal sudah jelas barang yang ada didepan mereka itu milik semua siswi disini yang pernah memberikan mereka hadiah-hadiah itu.
.
" Jadi, sesuai dengan pengumuman sebelumnya, kami akan menjual barang-barang ini. "Kelvin menunjuk barang-barang yang sudah diatur oleh Brian di depan mereka berempat..

My Beautiful DestinyDove le storie prendono vita. Scoprilo ora