Part 8

7.6K 863 18
                                    

Selamat membaca❣

Sudah seminggu tiap pukul 5 sore Jeon Jungkook akan datang ke toko bunga Kim Taehyung. Membantu Taehyung menutup tokonya, lalu ikut masuk kedalam rumahnya dan bermain dengan Taehee.

"Lihatlah, aku bawa daging untuk makan malam kita." Jungkook mengangkat plastik berisi daging dan beberapa bumbu dapur yang sempat ia beli saat singgah ke supermarket dekat sini.

Taehyung memandangnya antusias. Mengambil bungkus plastik tersebut dan menyuruh Jungkook masuk ke ruang tengah rumahnya.

"Taeheeku lucu sekali." Tertawa gemas dan mengecup pipi gembilnya bertubi-tubi.

"Kook, kasian Taehee." Taehyung yang sedang sibuk mempersiapkan bahan-bahan untuk memasak memandang miris anaknya yang berada dalam dekapan Jungkook.

"Kook, jangan gigit pipinya."

"Ah, maaf." Padahal Jungkook sudah memastikan Taehyung sedang sibuk dan tidak melihatnya, namun ia malah tertangkap basah.

Jika dilihat mereka sudah seperti keluarga saja. Taehyung yang sibuk berkutat di dapur dan Jungkook yang bermain dengan Taehee.

"Ayo makan, biar Taehee aku yang urus." Taehyung mengambil alih Taehee dari Jungkook.

"Tidak, aku ingin kita makan bersama. Kau bisa meletakkan Taehee di sana, lalu makan bersamaku."

"Sekarang Taehee sudah bisa membalikkan badan dan berguling, mana mungkin aku meninggalkannya. Cepat makan."

Jungkook cemberut. Untuk apa makan dirumah Taehyung jika tak bisa makan semeja dengannya?

Taehyung yang melihatnya hanya bisa tertawa. Jungkook yang merajuk terlihat lucu, kelihatan sekali bahwa si Jeon ini anak manja.

"Taehee, lihat. Paman Jungkook merajuk." Jungkook tidak terima. Ia mendelik merajuk menatap Taehyung.

"Siapa Paman Jungkook? Taehee saja memanggilku papa." Berjalan menuju meja makan untuk melihat makan malam yang telah Taehyung masak.

"Wah, keliatan lezat sekali. Dari tampilannya saja aku yakin enak. Tidak sia-sia aku makan malam disini." Jungkook yang melihat bulgogi buatan Taehyung tak dapat menahan rasa laparnya.

Berjalan mendekat kearah Taehyung yang sedang duduk diatas karpet dengan tangan yang memegang piring berisi bulgogi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Berjalan mendekat kearah Taehyung yang sedang duduk diatas karpet dengan tangan yang memegang piring berisi bulgogi.

"Ayo makan bersama." Jungkook duduk disamping Taehyung.

"Loh? Kenapa tidak dimeja makan?"

"Nanti kau tidak bisa makan bersamaku. Ayo makan selagi panas, mau kusuapi?"




°○°○°○°


"Hei, pulanglah. Sudah jam 7." Taehyung memandang jengah Jungkook yang sepertinya enggan beranjak dari rumahnya.

"Sebentar lagi."

"Cepatlah, aku ingin quality time dengan Taehee."

"Kalau begitu aku ingin bergabung." Jungkook merasa kesal karena merasa diusir. Namun ia sendiri juga tak tahu mengapa rasanya enggan pergi dari rumah Taehyung.

"Tak bisa, ini untuk mempererat hubungan antara ayah dan anak." Taehyung membereskan minuman Jungkook, mengusir secara tak langsung.

"Aku kan juga ayahnya." Jungkook berucap lirih saat Taehyung pergi ke dapur.

"Kau bilang sesuatu?"

"Ah, tidak." Jungkook sungguh tak rela melangkahkan kakinya keluar dari sini. Memikirkan cara bagaimana agar ia bisa berlama-lama disini.

"Kook, pulanglah. Cepat pulang lebih baik, kau bisa segera mandi dan tidur begitu sampai rumah."

Jungkook yang mendengar ucapan Taehyung langsung mendapat ide agar bisa tetap disini.

"Aku mau mandi dulu sebelum pulang. Boleh?"

"Tidak." Taehyung menjawab dengan tegas.

Jungkook hanya terbengong menatap Taehyung.

"Orang kaya sepertimu kalau mandi boros air. Aku tak ingin tagihan airku membengkak. Kau tahu kan keadaan perekonomianku."

Jungkook memandang malas Taehyung.
"Baiklah, aku akan bayar untuk mandi sini. Berapa?"

"Maaf, rumahku bukan pemandian umum."

Jungkook dibuat geram. Ternyata Taehyung memang berniat mengusirnya. Tapi ide cemerlangnya tak berhenti disitu saja.

"Jika aku boleh mandi disini maka tagihan airmu bulan ini aku yang bayar."

Taehyung terkejut. Tentu ini akan sangat menguntungkannya, namun ia tetap waspada tak ingin menyetujuinya begitu saja. Ingin berkata tidak, namun teringat bahwa ia janji pada Taehee untuk membelikannya pakaian musim gugur yang ia lihat di toko tempo hari. Ia bimbang, tak ingin kalah dari Jungkook, namun tak menampik ia butuh uang.

"Hanya mandi disini untuk hari ini? Baiklah, deal!"

.
.
.

Tbc

Your Last (Kookv/Kooktae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang