Dusta 01

36 14 32
                                    

Kau datang padaku....
Mengubah segala hidupku...
Kehadiranmu memberi warna baru dalam duniaku...

Tapi semuanya tak bertahan lama...
Semuanya hancur karena pengkhianatanmu...
Aku sudah menyerahkan segalanya...
Cinta, kebahagiaan, senyuman dan kesetiaanku...
Tapi semua itu seolah tak ada harganya bagimu....

💔💔💔💔

Meyta mondar-mandir di ruang tamu, ia menunggu balasan pangggilan dari Rony. Akan tetapi setelah menunggu lama semuanya berakhir kecewa, tak ada balasan darinya.

"Kemana sih Rony? Lama banget angkat telfonnya." Meyta menggigit ujung kukunya, ia benar-benar gelisah.

Karena lelah iapun duduk di sofa, dan mencoba menelfon kembali tapi lagi-lagi tak ada yang mengangkat hanya terdengar bunyi tut...tut...tut... Lalu suara operator terdengar "maaf nomor yang kamu tuju sedang tidak aktif, hubungi beberapa saat lagi."

"Ah, sial!" Meyta melempar hpnya ke sofa, ia mengacak-acak rambutnya frustasi.

Di lantas atas Danu melihat kakaknya frustasi, ia menuruni tangga dan menghampirinya. "Ada apa Kak?" tanyanya.

Meyta menunduk, tak ada jawaban yang keluar darinya.

Danu melangkah dan duduk di sampingnya, ia menepuk bahunya dengan lembut.

"Kenapa? Si Rony berulah lagi?"

Mendengar nama Rony dari mulut adiknya, Meytapun menoleh.

"Tidak apa-apa!" sahut Meyta singkat.

"Tidak apa-apa bagaimana? Semenjak Kakak bersamanya, tidak ada kebahagiaan yang terpancar di wajah Kakak. Dari awal memang si Rony ini meragukan, banyak hal yang disembunyikan. Aku tidak mengerti mengapa Kakak lebih memilihnya daripada si Revan? Padahal sudah jelas-jelas si Revan 100 kali lebih baik!" ujar Danu penuh kemarahan, ia mengepalkan tangannya erat-erat.

"Sudahlah!" ucap Meyta malas, ia melangkah menaiki tangga dan langsung menuju kamarnya.

Danu menghela nafas berat. "Rony!! Awas kamu!" Danu menggertakkan giginya dengan marah.

Keesokan harinya

"Kalian lihat Meyta?" tanya Rony bertanya kepada teman sekelas Meyta.

Mereka hanya menggeleng, karena mereka tidak tahu dimana Meyta berada.

Rony mencari dan menemukan Meyta duduk di tangga lalu menghampirinya. "Sayang, ngapain kamu duduk sendirian di sini? Dari tadi aku cariin kamu tau?" Tanya Rony.

Meyta hanya diam tak menanggapi, Rony duduk di sebelahnya dan mencoba menggenggam tangannya, tapi Meyta melepasnya.

"Sayang, kamu kenapa? Kamu marah sama aku?" tanya Rony gelisah.

Meyta tetap bungkam dan tiba-tiba berdiri mencoba untuk pergi.

Tetapi Rony bangkit dan menarik pergelangan tangannya, Meyta menatapnya dan menghempaskan tangannya dengan marah.

"Kemana saja kamu kemaren? Aku nelfon berkali-kali gak di angkat! Sesibuk apa sih kamu? Cuma buat ngangkat telfon aku aja susah banget!" kata Meyta marah.

Cinta Tak Harus Bersama(Masih Proses Revisi)Where stories live. Discover now