Heart attack

298 18 6
                                    

Blind - 22 (Heart attack )

Setiap hari mungkin saja tidak baik,
Namun ada sesuatu yang baik setiap hari.

Camel mendadak terkena insomnia. Memikirkan bagaimana nasibnya besok pagi. Lalu apa tanggapan orang-orang terhadap dirinya dan keluarga.

Camel mengeluarkan salah satu kakinya dari dalam selimut, mencari posisi ternyaman agar ia bisa segera pergi tidur.

Namun dingin.

Camel kembali memasukkan kakinya.

Namun panas.

Ia mendesah kesal. Ia gugup setengah mati. Bagaimana besok?. Mendadak otaknya tidak dapat bekerja secara optimal. Ia sudah memikirkan cara untuk kabur. Namun ia tidak mendapatkan buah hasil dari pikirannya.

Camel berdiri, menurunkan kakinya dari ranjang dan berjalan menuju jendela yang terletak tidak jauh dari tempat tidurnya.

Ia membuka sedikit gorden untuk melihat keadaan di luar sana.

Masih gelap tentu saja, ini baru pukul 2 pagi dan matahari belum mau melaksanakan tugasnya.

"ANJIR" Camel memegang dadanya yang berdegup kencang. Sialan. Ternyata Axelle memerintahkan beberapa bodyguardnya untuk mengawasi Camel. Tadi tiba-tiba saja salah satu dari mereka berdiri tepat di depan jendela Camel. Tentu Camel merasa jantungan mendadak, ini masih pagi, mas. Ayam aja belum berkokok.

Camel cemberut, dengan langkah kesal ia kembali ke atas ranjangnya. Bingung mau melakukan apa.

Camel merebahkan dirinya, mencoba berhitung dari nol sampai seratus. Namun di saat hitungan yang ke 78, Camel berhenti. Tidak berguna.

Ia melirik jam, waktu sudah menunjukkan pukul setengah 3 pagi. Namun kantuk belum juga menyerangnya.

Camel kesal. Ia menendang apapun yang dapat ia tendang sehingga kasurnya berantakan. Guling di lantai, selimut tidak karuan.

Camel kembali berdiri, ia mengambil laptopnya yang ia letakan di atas meja belajar. Lebih baik ia menonton beberapa film yang belum sempat ia tonton.

Berjam jam berlalu, dan Camel sama sekali belum tidur.

Tiba tiba Camel berkedip, apa ada pengantin yang menonton film di malam sebelum mereka menikah? Jika tidak, maka Camel adalah satu-satunya.

***

Pukul setengah 5 pagi, Camel merasa kantuk mulai menyerangnya. Ia menguap lebar tanpa menutupinya. Menggaruk kepalanya dan merenung. Lebih baik tidur atau pura-pura mati?.

Suasana mulai ramai. Dan Camel yakin sebentar lagi tata rias yang akan mendandaninya akan segera datang.

Sekali lagi Camel menguap, ia menutup laptopnya tanpa mematikan. Ia menggaruk kepalanya. Bingung sendiri.

Merasa kantuk yang semakin tidak tertahankan, Camel memilih untuk tidur beberapa saat.

***

Camel mengerang kesal saat ketukan di pintu tidak juga berhenti. Sepertinya ia baru tidur beberapa menit, dan tiba tiba semua orang berubah menjadi sosok menyebalkan karena tidak membiarkan Camel terlelap.

"Mrs. Avery" Camel melotot. Enak saja. Ia belum resmi menjadi istri Axelle dan orang itu tiba-tiba mengubah namanya.

"Camel, banguun!"

Argh.

"Anjing" gumamnya, "IYA BENTAR AKU MAU MANDI" Teriaknya. Bukannya berdiri, ia memutuskan untuk tidur lima menit lagi.

***

"CARAMEL!"

Camel bangun dengan dada berdegup kencang. Matanya melotot dan tubuhnya terasa lemas.

"Bunda!" Camel balas berteriak kesal. "Pelan-pelan kek. Dikira gak kaget apa, kalo aku mati kalian bakal malu!" Camel mencibir. Ia bangun dari tempat tidurnya, mengambil handuknya dan memasuki kamar mandi.

Tak lama Camel keluar dengan celana pendek dan baju tanpa lengan.

Camel memutar bola matanya malas saat melihat kamarnya tiba-tiba di penuhi orang. Beberapa terlihat sibuk mempersiapkan peralatan make up, dan beberapa lagi sibuk mengurus gaunnya.

"Mrs. Avery" Camel menoleh. Menatapnya kesal. "Aku Camel" ia menyahut ketus.

Penata rias tersebut terlihat tidak enak hati, ia meminta Camel untuk duduk di kursi yang telah di sediakan. "Jangan tebel tebel apalagi banyak warna. Aku mau nikah bukan mau jadi ondel ondel".


26 Juli 2022. KAKU BGT ANJR NGETIK LAGI HAHAAAHAHAHAHHH


BLINDNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ