Part 41 - Luka

45 6 0
                                    

Dream, Love and Friendship © Group 1

LavenderWriters Project II

PART 41 — Luka

Created by gloriarafael

***

Pagi begitu mendung sedangkan siang begitu terik dan malam begitu gelap tanpa bintang dan bulan. Apakah yang dilakukan Mila ini benar-benar salah? Sehingga semesta pun ikut tak bersahabat dengan Mila.

Sudah seminggu Nila dan Ardi sibuk dengan bisnis baru mereka, hingga di hari Minggu yang cerah ini Ardi mengajak Mila untuk memancing berdua di danau pemancingan.

Sejak tadi Mila diam memainkan gantungan kunci pemberian Fadil dengan wajah yang tak kalah kusut dari benang pancing ayahnya.

Ardi yang menrasa janggal karena putrinya yang sejak dulu selalu antusias diajak memancing malah diam saja kali ini.

"Milli milkyy... Dipsyy...Lal—" Ardi menyanyikan lagu pertama yang Mila sukai dulu dan lagu pertama dengan lirik yang salah ia ucapkan hingga menjadi sebuah panggilan khas untuknya "Milky"

"Haha apasih, Pa?" potong Mila membuat Ardi tertawa geli.

Setelah tertawa Mila kembali cemberut tanpa memperdulikan Ardi yang tengah memandangnya bingung.

"Mila kenapa sayang?" tanya Ardi sedikit serius.

Mila hanya menggeleng dengan senyum palsunya.

"Ada masalah kayaknya," Ardi mulai mengatur pancingannya yang sepertinya mulai dipermainkan oleh ikan.

"Papa sotau deh,"ujar Mila.

"Mila, papa ini orang tua kamu ya pasti tau dong anaknya kalau lagi ada sesuatu gimana. Kamu gabisa bohongin papa loh," ujar Ardi.

Mila diam mencemaskan masalahnya. Ia bingung apakah ia bisa membohongi ayahnya bahwa ia baik-baik saja.

"Masih gak mau cerita nih?" tanya Ardi lagi namun dengan nada yang menggoda.

Mila menggeleng sambil cengengesan pada Ardi. Untunya Mila memiliki orang tua yang pengertian untuk tidak terlalu memasuki urusan anaknya.

"Yaudah biar mukanya gak kusut mending Mila keliling soalnya Deket sini ada taman apartemen elite loh. Kan lumayan buat SG di sana biar kelihatan mewahnya hahahaha," ledek Ardi yang berhasil membuat Mila tertawa geli.

"Apa sih Papa! Mila gak kayak gitu kali! Mama tuh yang ibu-ibu sosialita baru cocok disuruh ke sana hahahha!" balas Mila tertawa geli menggosipi ibunya sendiri dengan ayahnya.

"Hahahaha ini rasanya ghibah," canda Ardi lagi.

"Haha au ah Mila mau ke taman itu dulu. Bye!" Mila bergega ingin pergi ke taman itu.

"Jangan lupa buat SG!" teriak Ardi yang mendapat balasan juluran lidah oleh Mila.

***

Dan memang benar taman ini benar-benar elite dan sangat tidak cocok dengan Mila yang amburadul.

Mila tertarik untuk duduk di ayunan yang berhadapan langsung dengan kolam renang anak-anak yang tengah rame diselami oleh anak orang kaya tentunya. Kebanyakan anak-anak itu ditemani oleh babysitter nya.

"Miris juga jadi anak orang kaya, orang tuanya pada sibuk," gumam Mila.

Mila terus memandangi sekeliling hingga mendapati sosok sekumpulan remaja yang sedikit di bawah umurnya tengah berkumpul sedangkan ada yang diasingkan tak jauh dari sana.

[1]Dream, Love and Friendship✔Where stories live. Discover now