Festival Termegah Jember

22 3 2
                                    

Hai wattpad readers, kali ini aku ingin mengajak kalian semua untuk mengeksplorasi pesona Jember. Jika dipembahasan kemarin kita membahas kuliner Jember dan musik patrol, hari ini aku ingin mengajak kalian untuk mengenal lebih jauh tentang festival yang paling terkenal yang ada di Jember, apalagi kalau bukan festival Jember Fashion Carnival atau yang lebih familiar disebut JFC.

Ada banyak hal menarik tentang JFC selain pertunjukan memukau yang membuat dunia menatap kagum. What's that?

It's about dream.

Mimpi seorang Dynand Fariz yang ingin menduniakan Jember--kota tercinta. Berbekal modal keahlian di bidang fashion, Dynan Fariz ingin menjadikan Jember sebagai kota wisata mode pertama di Indonesia bahkan di dunia'. Memajukan kesenian, budaya serta ekonomi masyarakat Jember.

Berbekal mimpi itu, alhasil JFC telah dinobatkan sebagai karnaval terbaik ke tiga di dunia setelah Rio de Janeiro Carnival di Brasil dan Pasadena Flower Carnival di Los Angeles, Amerika Serikat. Bahkan sampai tahun 2019, JFC masih mampu mempertahankan gelar sebagai karnaval terbaik se-Asia.

Tentu saja merubah mimpi itu menjadi kenyataan seperti sekarang ini bukanlah hal yang mudah, mempertahankan prestasi membanggakan juga tidaklah semudah mengedipkan mata.

Pada mulanya JFC hanya dijalankan oleh keluarga Dynand Fariz yang berjumlah sebelas orang. Mereka sekeluarga kompak  melakukan parade saat lebaran dengan mengenakan kostum yang tidak biasa, kemudian keliling kampung dari rumah ibu bapak ke rumah saudara-saudara. Hal tidak lazim yang dilakukan oleh keluarga Dynand Fariz tentu menarik perhatian, tapi bukannya memberikan apresiasi, orang-orang justru mencemooh aksi mereka ini, menganggap keluarga ini sebagai keluarga gila atau narsis. Tapi mereka tidak ambil pusing dan terus berkarya, terus menjalankan parade keluarga.

Saat membaca kisah keluarga Dynand Fariz, aku jadi teringat dengan sebuah kalimat bijak. "ketika belum ada yang mengatakan mimpimu adalah mimpi gila, maka mimpimu belum cukup besar!"

Sebelum gagasan JFC tercetus, awalnya acara ini disebut 'pekan Mode Dynand Fariz'. Pekan Mode ini diikuti oleh para karyawan yang mengenakan busana sesuai dengan  trend fashion dunia. Mereka berjalan berkeliling kampung dan alun-alun Jember. Hingga pada tahun 2002, gagasan JFC ini muncul dan berhasil diselenggarakan untuk kali pertama pada 1 Januari tahun 2003 bertepatan dengan hari ulang tahun kota Jember. Meskipun tidak mendapatkan dukungan dari pemerintah atau sponsor, JFC terus bergerak secara independen dan konsisten berkarya dalam menampilkan desain-desain unik yang selalu berbeda tiap tahunnya.

Menurut David K Susilo (yeyyy, dosen sendiri) yang saat ini menjabat sebagai Program & Development Director di Yayasan JFC, JFC telah meningkatkan jumlah wisatawan yang datang ke Jember. Dipaparkan, pada tahun 2018 jumlah wisatawan lokal sekitar 100.000 orang dan naik menjadi 150.000 orang pada tahun 2019. Sedangkan untuk wisatawan asing yang datang tahun 2018 berjumlah 325 orang, dan pada tahun 2019 meningkat menjadi 385 orang. Turis asing ini menetap di Jember kurang lebih selama tiga hari dua malam, hal ini tentu berdampak pada peningkatan jumlah kebutuhan kamar hotel. Tahun 2018 jumlah kebutuhan kamar hotel mencapai 1.900 kamar dan sukses menyerap keuntungan hingga Rp 1,95 miliar, dan tahun 2019 jumlah kebutuhan kamar hotel meningkat menjadi 2.200 kamar dengan keuntungan yang berhasil diserap mencapai Rp 2,53 miliar.

Selain mendongkrak keuntungan dari usaha penginapan, JFC juga mendongkrak usah kuliner. Pada tahun 2018, omset dari usaha kuliner meningkat, mencapai Rp 601 juta, dan pada tahun 2019 omsetnya menjadi Rp 793 juta. Secara keseluruhan, JFC tahun 2019 berhasil menyerap pendapatan yang cukup fantastis yaitu Rp 7,077 miliar hanya dalam tempo empat hari selama JFC  berlangsung.

Dalam satu kesempatan, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, "JFC sudah tiga kali berturut-turut masuk dalam Top 10 dari 100 Calender of Event (CoE) Nasional. Semua yang bagus-bagus ada di JFC. Saya harap JFC bisa jadi standar penyelenggaran event di Indonesia,"

Sebenarnya apa sih yang bisa membuat JFC bisa terlihat luar biasa? Bagaimana para tim, kru dan mempersiapkan JFC agar dapat tampil dengan maksimal?

Jawabannya adalah, mereka mempersiapkan acara JFC secara berkala dan mempersiapkan segala sesuatunya dengan matang. Adapun persiapan-persiapan itu:
1. Research Trend Fashion Dunia yang akan menjadi trend tahun berikutnya.
2. Rekruitmen peserta melalui promo dan audisi.
3. Mengumpulkan / klipping gambar-gambar majalah mode dunia dengan acuan trend yang akan muncul.
4. Researh dance atau tarian yang menjadi ciri utama dari tarian negara yang mewakili trend fashion terpilih.
5. Research musik yang paling sesuai untuk mengiringi dance trend busana yang dipilih.
6. Setelah musik dan ciri gerakan diketahui maka team Coreographer JFC akan menciptakan gerakan yang sesuai.
7. Sebelum proses pelatihan gerakan sesuai tema diberikan kepada peserta terlebih dahulu mereka dilatih fashion run way, pelatihan stamina.
8. Bila dance sesuai tema negara sudah tercipta proses pelatihan sudah bisa dilakukan pada peserta JFC.
9. Memberikan pelatihan merancang busana, sehingga peserta memperoleh gambaran riil busana yang akan dirancang oleh mereka.
10. Memberikan pelatihan tata Rias Wajah, rambut, body painting, aksesories, mayorette, presenter, singer dan lain-lain (pantas saja semua peserta tampak mempesona dengan riasan wajah dan segala aksesorisnya).
11. Memberikan pelatihan mengenai event organizer.
12. Pembekalan yang dapat memotivasi mereka agar mempunyai rasa tanggung jawab, disiplin tinggi, kerja sama dan saling membantu diantara mereka.
13. Memberikan sarana kepada seluruh peserta untuk berkompetisi secara sportif lewat olympiade costume, aksesories, tata rias ,dancer, singer, mayorette , presenter dengan menyediakan trophy bagi mereka yang terbaik. Hal ini sesuai dengan motto JFC: MENGGALI POTENSI MENCETAK PRESTASI.
14. Puncak dari persiapan yang cukup lama dipresentasikan pada saat showtime di depan ribuan penonton yang telah menunggu penampilan mereka.
15. Puncak acara terakhir adalah acara pemberian trophy bagi mereka yang berprestasi ( lebih dari 70 trophy disediakan bagi pemenang ) dan pemberian kesempatan belajar Short Course di Esmod Jakarta bagi pemenang JFC Award.

And you know, proses persiapan JFC dari dari persiapan, show time hingga pemberian penghargaan bagi para peserta memerlukan waktu kurang lebih 1 (satu ) tahun. Tentu saja JFC bukan acara yang main-main.

Jember Fashion Carnival ini bukan hanya menampilkan fashion orang-orang dewasa saja, tapi juga ada kategori anak-anak, bahkan kategori hewan peliharaan juga ada. Seru bukan? Berikut adalah daftar rundown acara JFC:
1. Opening JFC (hari pertama);
2. Pets Carnival (hari kedua);
3. Kids & Artwear Carnival (2 Agustus) (hari ketiga);
4. Wonderful Archipelago Carnival Indonesia (hari keempat), dan
5. Grand Carnival (hari terakhir).

Referensi

http://www.jemberfashioncarnaval.com/main.php?com=about

http://www.jemberfashioncarnaval.com/main.php?com=visimisi

http://www.jemberfashioncarnaval.com/main.php?com=persiapan

https://m.liputan6.com/fashion-beauty/read/2589133/berawal-dari-karnaval-keluarga-jfc-mulai-mendunia

https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/ditwdb/jember-fashion-carnaval-mengangkat-busana-nusantara-ke-tingkat-dunia/

https://travel-tempo-co./jadwal-lengkap-jember-fashion-carnaval-2018

https://www.genpi.co/berita/6943/menpar-jadikan-jfc-acuan-penyelenggaraan-event-di-indonesia

https://m.wartaekonomi.co.id/berita239082/jfc-2019-kembali-hadir-dengan-kemegahan-ingin-datang

Katalog Observasi Where stories live. Discover now