#02. Ternyata

479 54 7
                                    


Tap bintangnya dulu, yuk?

• 💛 •


Takdir super maksa dari Tata datang lagi. Membuat Yohan jadi pihak yang paling terbebani. Jadi, memang benar Syahdan alias Yuvin mampir ke rumah Yohan, selama kurang lebih sepuluh menit. Laki-laki incaran Yohan itu bertemu dengan Papa Seungcheol dan Mama Jeonghan. Dan menciptakan pemandangan sejuk di mata Yohan, ketika dengan sopan-nya Yuvin mencium kedua tangan Orangtuanya. 'kan harus sopan dong, sama camer. Yeuu Septano Yohan malah haluu. Bersatu atau tidak 'kan tergantung Tata? ehh, tergantung Vote maksudnya.

Faktanya, ternyata Yuvin sudah mengenal Seungcheol. Katanya sih, Seungcheol adalah teman dekat orangtuanya Yuvin. Tapi anehnya, Yuvin tidak tau kalau Yohan adalah anak dari Seungcheol. Malah dia mengira, Om Seungcheol teman Daddy-nya itu cuma punya satu Anak, yaitu Stefano Minkyu Ranendra-adik Yohan. Sebel ih.

nah, beberapa menit yang lalu Yuvin pulang. Meninggalkan kenangan yang gak mungkin dilupakan oleh oknum berinisial SYR. Asal kalian tempe ya, sedari kepergian pujaan hatinya, dia tidak berhenti mengelus Sofa yang sempat di duduki Yuvin. Untung saja Mama dan Papanya sudah beranjak masuk kamar, entah berbuat apa. Semoga bukan perihal membuat adek saja yha.

• 💛 •

Peristiwa yang terjadi kemarin, ternyata membuat dampak besar bagi Yohan sebagai moodbooster-nya. Tapi hal itu justru berdampak buruk bagi sahabat-sahabatnya. Bagaimana tidak? Septano Yohan dengan cengiran lebarnya, adalah hal yang mengerikan untuk Junho, Minhee, Hyeongjun, bahkan si polos nan menggemaskan Eunsang.

"Han, lo kenapa dah?" -Junho

"Han, elo nggak kesambet 'kan? " -Minhee

"Han, gue sebagai sahabat emang pengen ngeliat lo bahagia. Tapi, jan bikin gue ngeri dong!" -Hyeongjun

"Yohan kalau punya masalah, cerita aja sama kita. Jangan dipendam, Han. Enggak baik, lho." -Eunsang

Ucapan teman-temannya semakin membuat Yohan tersenyum lebar, bahkan saking gak kuatnya menahan tawa, dia langsung terbahak seketika. Entahlah, apa yang didengarnya justru bagai lawakan Sule dan Andre. Terdengar lucu.

"Pfftt-bwhahaha! kalian apaan coba? gue lagi bahagia ini!"

Sadar atau tidak, tawa Yohan mengundang puluhan pasang mata untuk menatapnya. Emang ya, bagi orang-orang yang gak tau kejadian kemarin, pasti menganggap Yohan aneh hari ini. Padahal mah, kalau tahu alasan sebenarnya, sudah pasti mereka akan mengatakan-Lebay. Hehe, Tata juga ingin bilang begitu. Namun apalah daya, Cinta anak perawan memang sebegitu menyenangkannya. Suci dan bersih sekali, belum terkontaminasi debu alias konflik dalam suatu hubungan. fiyuhh.

"Han, ke psikiater aja ayok lah."

Junho semakin tidak mengerti dengan penyebab tawa Yohan yang meledak. Apanya yang lucu, heh?

Biarlah, para sahabat Yohan memikirkan penyebabnya. Kita cukup menyimak sajalah. Jangan mau mikir keras, nanti otaknya jadi ngambek.

Yohan sudah berhenti tertawa, sekarang dia sibuk mengelap air mata di sudut-sudut matanya. Sumpah, ngakak dia tuh. Tapi kembali lagi ke realita.

Sebenarnya dia dan keempat sahabatnya mau ke Taman depan kampus, untuk mengerjakan tugas dengan deadline besok pukul 10 pagi. Padahal tugas itu sudah diberikan sejak 3 hari yang lalu. Biasalah, drama pelajar kan begitu. Jika ada tugas bukannya cepat-cepat diselesaikan, malah baru dikerjakan kalau sudah mepet-mepet deadline. Tau-tau nanti protes karena dapat nilai dibawah rata-rata.

Tentang Rasa [YUYO] ✔Where stories live. Discover now