Prolog.

15 4 0
                                    

.

Kala itu, saat ku bertemu dengannya, dengan orang yang aku rindukan, aku tak tahu apa-apa tentang nya. Yang aku tahu, dia adalah seorang pahlawan bagiku. Ia menolongku saat aku sedang diganggu oleh sekumpulan anak nakal. Aku menangis saat permen lollipop ku dilempar oleh mereka. Aku paham. Toh saat itu pun aku masih berumur 5 tahun. Tapi dengan lucunya, ia menolongku mengusir anak-anak itu dari hadapan ku.

'Superman!' Dalam benak,  hanya itu yang dapat terlintas olehku. Anak laki laki itu menghampiri ku, yang masih diam melihat padanya.

"Nama mu Cindy ya?"

"I-iya," ucap ku mengusap airmata.

"Kalau aku manggil kamu Candy gimana? Soalnya kamu manis banget sih kayak Permen! Boleh ya??"

"Boleh Kak!" yang aku tahu, saat itu aku sangat senang bertemu dengannya. Aku tersenyum kepadanya.

"Aku boleh main sama Candy?"

" Iya boleh kak.." Aku yang saat itu tak tahu namanya dengan polos bertanya kepadanya "Aku gak tau nama kakak siapa. Terus aku panggil kakak siapa dong?"

"oh iya, nama aku Bayu, kamu panggil Bayu aja yah?"

"Oke Kak Bayu!" Aku tersenyum.

~*~

Sweetest CandyWhere stories live. Discover now