25

113 6 0
                                    

Theobiadab cuma melihat gue dengan tatapan yang gak bisa gue artiin.

~

"ADEK!!!! Kok bisa sih kamu disini??" Kata bang Jimmy.

"Dia kerja bareng gue. Lebih tepatnya asisten gue yang nakal." Sewot Theo.

"Bentar-bentar kok jadi lo yang jawab? Gue nanya Acha. Lo juga Jey kok bisa ada disini?"

"Lunch dong bang sama pacar."

"Bentar-bentar, jadi Acha kamu pacaran sama Jeka, terus kamu juga kerja jadi asistennya Theo gitu?" Introgasi deh bang Jimmy.

"Mol, apaan sih? Udah ayok pergi." Ajak Theo.

"Bentar dong gue belom kangen-kangenan sama adek gue."

Iya jadi bang Jimmy itu sepupu gue di Surabaya. Perasaan namanya bang Jimmy itu Fauzan Jimmy Adinata, ini kenapa si Theo manggilnya mol? Iya gue masang ekspresi kebingunan.

"Dia suka makan cimol bantet kayak cimol juga mangkanya gue panggil cimol." Jelas Theo. Kok dia tau apa yang gue pikirin? Bodo lah.

"Juk, lo masalah gak kalo kita sharing table sama mereka?" Tanya gue ke Juki.

"Noprob!"

"Saya yang masalah."

"Gapapa nih Cha? Itu urusan lo ya Yo." Bales bang Jimmy dan gue cuma ngangguk.

Selama nunggu makanan kami datang, kami berbincang-bincang sama bang Jimmy. Kangen banget gue sama bang Jimmy. Dan dari apa yang gue tangkep dari pembicaraan ini tuh, ternyata Theo sama bang Jimmy sahabatan waktu kuliah di Berlin. Orang yang nyuruh gue buat masuk jurusan sastra Jerman itu bang Jimmy. Waktu dulu bang Jimmy bilang kalo bahasa Jerman itu gampang. Dan yahh setelah menjalani kehidupan perkuliahan gue ternyata sulit banget. Gue gak menyesal sih, dulu gue menyesal sekarang enggak soalnya bisa gibah orang pake bahasa alien itu wkwkw. 

Nah kalo Juki ini ternyata satu daerah sama bang Jimmy, orang Surabaya. Mereka kenal di SMA. Juniornya bang Jimmy.

"Juk, kalo lo adek tingkatnya bang Jimmy,  tapi kata Theo lo adek tingkatnya juga? Ojok-ojok kon arek Suroboyo pisan Yok? Ah yokopo seh? Bingung aku. (jangan-jangan lo anak surabaya juga Yo? Ah gimana sih? Bingung aku.)" Tanya gue ke Juki dan Theo.

Bang Jimmy tertawa. Mereka semua mentertawain gue.

"Hmm gimana ya? Sebenernya gue di Surabaya gak begitu lama cuma kelas 1 SMA doang setelah itu gue sekeluarga pindah ke Jakarta Sha. Biasa bonyok urusan pekerjaan." Jelas Juki.

Ooo jadi gitu. Paham gue sekarang. Ternyata orang-orang ini saling berhubungan. "Jadi Theo sama bang Jimmy temenan pas kuliah terus Juki jadi adek kelasnya kalian berdua. Terus bang Juna sama bang Ta kakak tingkat Theo pas kuliah terus lo minggat balik lagi ke Jerman?"

"Kurang lebih kayak gitu." Jawab Theo.

"Sha tak kandani yo, hubungan koncoan e awakdewe iki lebih ribet timbang seng mbok bayangno. (Sha, aku beritau ya, hubungan perteman kita lebih ribet dari pada yang lo banyangin)" Kata bang Jimmy.

"Hah? Opo maksud e bang?"

"Ntar lo tau sendiri kok yang." Bales Juki.

~~~
Oh iya, makasih banget udah mau baca cerita aku. Dan aku butuh comment dan saran dari kalian biar lebih bagus buat kedepannya.
Happy reading
💜💜💜
23.07.2020

Mas Sutradaraku✔Donde viven las historias. Descúbrelo ahora