🌱14.Fitnah

46.7K 2.7K 44
                                    

-OPEN PO-
(Bisa pesan dan peluk bukunya)

Cek IG @Sherinauci
Dan @queenfha publisher

____________________________________

Vana berjalan tanpa memperhatikan jalan. Matanya tertuju pada telapak tangannya yang masih terbungkus perban. Bayangan Davier kembali terputar di otaknya. Sungguh tragis bukan kehidupan dirinya? Ia berharap kalau ia bukan berasal dari keluarga itu.

Perlahan, Vana membuka lilitan kain kasa hingga memperlihatkan telapak Vana memerah. Tadi, Vana memaksakan diri untuk menulis, padahal luka separah ini akan semakin parah jika menyentuh benda-benda keras.

Vana mendongak, menatap ke arah jalanan. Ada seorang gadis sedang melamun di tengah jalan, gadis bertas baby pink dengan rambut dikuncir tinggi. Dia Shila! Sedang apa dia berdiri di tengah jalan? Mana bodyguard yang menjaga dia. Ia menoleh, jantungnya berdetak dengan sangat kencang. Ada sebuah mobil pribadi oleng dari arah Timur.

Tanpa aba-aba lagi Vana berlari sambil berteriak. Entah kenapa suaranya menjadi kecil, saking kecilnya tak ada satu pun orang yang mendengar teriakannya terutama Shila.

"Shila awas!"

"Shila!" Vana berhasil menarik lengan Shila, hingga kini posisi Vana berada tepat di posisi Shila sebelumnya.

Mata Shila melotot, dia menoleh cepat. Dia baru menyadari kalau sedari tadi dia berada di tengah jalanan dan-- mobil itu sedikit lagi menuju ke arah mereka berdua. Shila mendorong tubuh Vana dan--

Bruak

Tubuh Shila terlempar sampai beberapa meter di jalanan. Tubuh Vana bergetar, untuk pertama kalinya ia melihat sebuah kecelakaan seperti ini. Ia ingin berdiri dan memeluk tubuh Shila yang berlumuran darah, namun saat hendak berdiri ada beberapa bodyguard berlarian ke arah Shila.

Ini mimpi kah?

Ia berharap ini mimpi. Dari kejadian ini, ia akan mendapatkan dua kerugian sekaligus. Ya, penderitaan yang sebenarnya baru akan dimulai. Mereka pasti akan menyalahkannya.

OoO

Seorang laki-laki berhoodie hitam dengan kepala tertutup tudung berdiri di balik pohon sambil menyaksikan tontonan menyenangkan. Senyumnya tercetak jelas, tangannya tak berhenti-berhenti mempotret dan memvideo 'kan detik-detik tertabraknya seorang gadis.


Tak ada niatan sama sekali untuk menolong gadis bodoh itu. Jarak antara lokasi dan tempat dirinya berdiri lumayan jauh. Tidak memungkinkah dirinya bisa tepat waktu sebelum mobil menghantam tubuh gadis itu.


"Desshila," gumam lelaki itu.


OoO

Setelah mengetahui salah satu adiknya kecelakaan, Davier langsung pulang ke rumah. Ya, ke rumah bukan ke rumah sakit. Rahangnya mengeras, matanya memerah, tangannya mencengkram kuat lengan Vana yang bisa saja lengan itu remuk karena Davier terlalu kuat mencengkramnya.

Vana menangis tersendu-sendu, berusaha sekuat tenaga melepaskan cekalan kuat Davier. Sewaktu di lokasi kejadian, para bodyguard dan orang-orang sekitar memberi kesaksian bodoh. Mereka mengira, ia mendorong Shila ke tengah jalan. Mereka kira kejadian ini telah direncanakaan sebelumnya. Orang mana yang tega membunuh saudara kandungnya sendiri. Sesakit ini rasanya difitnah.

Vana & Shila [OPEN PO & KARYAKARSA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang