Tangis dua Sahabat

46 20 4
                                    

Kini, keputusan suci sudah bulat. Ia akan melanjutkan pendidikan di Kairo Mesir. Ia belum punya pikiran untuk menikah.

Ia ingin melanjutkan pendidikannya dulu.

Pagi hari yang cerah. Tiba-tiba panggilan Video masuk ke handphone Husna.

Tringgg,,,,Tringg,,,,

Husna pun mengangkatnya. Dan ternyata itu dari Suci dan Rara.

Percakapan dalam handphone.
"[Teman-teman ketemuan yukk.]" ajak Suci.
"[Emangnya ada apa Suc?]" Tanya Husna.
"[Ana mau ngasih tau sesuatu ama kalian.]" Jawab Suci.
"[Yasudah kita ketemuan di Restoran dekat pasar Klewer yahh.]" Kata Rara.
"[Okay, jangn lupa badda ashar kita kumpul disana.]" Kata suci.
"[Siap.]" Ucap Rara dan Husna serentak.
"[Yo Wess udah dulu yahh, Assalamualaikum.]" Ucap Husna mematikan Obrolan Video.
"[Wa'alaikumSalam.]"

Setelah Rara Meletakkan Handphonenya. Azki datang menghampiri dengan membawa coklat untuk Rara.

"Dekk, nihh mau nggak?" Tanya Azki menyodorkan coklat.

"Ya maulah kak. Makasih yahh." Kata Rara dengan sigap mengambil coklat dari tangan Azki.

"Ohh Iya tadi yang Nelfon siapa?"Tanya Azki mengintrogasi.

"Temen Aku Kak." Ucap Rara singkat.

"Temen Apa temen Tohh." Ucap Azki Mengejek adiknya.

"Ihh temen Lahh kak." Geram Rara spontan mencubit Azki.

"Duh Ampun dahh." Ucap Azki mengelus-elus bekas cubitan Rara.

Rara pun akhirnya melepaskan cubitannya. Dan mulai bersandar di bahu kakaknya Untuk menonton TV.

"Kak."Panggil Rara dengan mulut yang penuh dengan coklat. lalu meletakkan bantal di dekat paha Azki dan tidur disitu.

"Iyaa Ada apa toh?" Tanya Azki namun tetap saja fokus memandangi Tv.

"Kak, liat Rara dong." Ucapnya cemberut.

"Iya sayang kenapa, wetzz ladalahh mulut kamu belepotan banget kayak bayi." Ucap Azki menertawakan Adiknya.

"Ihh Kk, Rara sedihh Tau."Ucap Rara Tiba-tiba murung dan memanyunkan mulutnya.

"Yahh sedih kenapa toh dek?" Tanya Azki mengangkat alisnya bingung.

"Kakak nggak lama lagi mau ke Kairo kan?"Tanya Rara menatap Azki dengan mata berkaca-kaca.

"Iya Rencananya besok Kakak mau berangkat".Ucap Azki tersenyum.

"Yasudah yang penting kakak jaga diri baik-baik yahh." Ucap Rara Tersenyum Manis mengusap air matanya.

Azki lalu berdiri.

"Kak Azki mau kemana?" Tanya Rara.

"Kekamar".Ucapnya singkat.

"Oh".Timpal Rara cuek lalu menghabiskan coklatnya.

Tak lama kemudian, Azki kembali ke Ruang tamu bertemu dengan Rara.

Ia membelikan boneka yang Rara idam-idamkan. Ia meletakkan boneka itu di belakang Rara.

"Ra,,," Panggil Azki. Namun, Rara tak mengubris panggilan Azki.

"Rara!!".Teriak Azki membuat Rara kaget.

"Astagfirullah halaadzim, kak Azki kenap,,," Ucap Rara terpotong karena melihat boneka yang ia lihat kemarin di toko.

Dengan sigap, Rara langsung menarik boneka tersebut dan memeluknya.

"Makasih kak Azki yang ter the best".Ucap Rara sambil terus memeluk boneka itu.

"Haha sama-sama Adik cantiknya kakak".Ucap Azki tersenyum melihat tingkah Rara yang sedikit kekanak-kanakan.

Uhibbuka FilahWo Geschichten leben. Entdecke jetzt