24. Hayolo Chaos or Khaos?

724 175 48
                                    

[ 24. Hayolo Chaos or Khaos? ]



"Kayaknya gue tau siapa yang ada di pikiran lo."

Gadis itu terdiam. Apa pemuda di sebelahnya benar-benar tau siapa orang yang dia pikirkan?

"Hey, kok diem?"

Wendy menarik nafas kecil, tampak mengangkat wajah ragu, berpikir sejenak sebelum akhirnya berkata pelan, "Emang siapa yang gue pikirin?"






"Sana. Sana Lituhayu 'kan?"






Aletendra Khalish terbatuk kaget ketika mendengar ucapan Mark yang terlampau tenang. Dia menoleh ke arah Wendy dan Mark dengan kening berkerut dalam. "Lah kok jadi Sana?"

"Kenapa Sana coba?" Yena ikut menimpali bingung. "Gara-gara Sana suka sama Kak Mark?"

"Yen, tau darimana lo?" giliran Mark yang bertanya bingung. "Sana bilang sama lo?"

"Nggak sih," jawab Yena mengangkat bahu santai, "Tapi 'kan semua orang juga sadar kali kalau Sana Lituhayu baper sama Koorsekbidnya sendiri."

Wendy menghela nafas kecil, "Tuh 'kan pasti pada sadar. Kak Mark deket banget sih."









"Gak usah cemburu, gue sayangnya sama lo."








Hening.



Yena menoleh kaget pada Ten yang masih melongo. Keduanya sama-sama terkejut mendengar ucapan Kevlar Mark Adinata yang tanpa aba-aba itu.

Apakah yang duduk di sebelah Wendy benar-benar orang yang mereka kenal?

"Itu beneran Mark yang gue kenal? Mark yang sering ribut sama Jinyoung?" tanya Ten, menunjuk pemuda itu dengam dagunya. "Kesambet setan mana dia."

"Oh Daebak! Berarti gosipnya bener ya?" Yena memekik riang akhirnya, mengeluarkan kebiasaan fangirling-nya secara tiba-tiba. "YA TUHAN GUE SENENG BANGET KAK MARK MASIH SUKA CEWEK."

"Lo kira selama ini gue suka cowok hah?!"

"Ya salah lo sendiri nganggurin cewek seayu Sana Lituhayu," ujar Ten menimpali sebal. "Bagus deh, jadi gue gak perlu takut kalo deket sama lo."

"Goblok Ten."

"Kak Mark..."

"Aduh Aletendra Khalish tuh sejenis sama Jinyoung, minta dikatain 'kan," jawab Mark, mendelik sebal pada Ten dan Yena yang sudah melakukan tos kegirangan.

"Tapi Wendy, orangnya bukan Sana," jawab Mark tenang, mengusap puncak kepala gadis itu. "Beneran bukan Sana. Karena gue tau temen gue itu kayak gimana Wen. Gue nggak bisa jamin anak OSIS yang lain, tapi untuk anak-anak inti, gue yakin mereka nggak akan lakuin hal kayak gini."

Wendy mengangguk. "Sorry nuduh yang nggak-nggak."

"Tapi wajar sih biasanya tuh ya kalau ada terror gini pasti pelakunya ya orang yang suka sama si cowoknya." Ten menyetujui ucapan Wendy. "Ya tapi kasus kali ini gue yakin bukan Sana pelakunya."

"Gue juga yakin." Yena mengangguk menyetujui. "Pas ruangan jurnalistik diacak-acak juga dia ada di ruang OSIS."

"Dia nggak akan nyuruh orang juga," kata Mark seakan tau apa yang gadis itu pikirkan.

"Iya, Kak Mark."

"WETS DAPET NIH!" Ten bersorak keras, menarik Yena lalu keduanya sudah terlonjak-lonjak di tempat dengan senyum merekah.

Khaos⇝ #Markdy✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang