00:00

5.1K 449 92
                                    


"Dengarkan saya baik-baik. Sakitnya hanya sebentar, setelah itu kau akan baik-baik saja. -jadi berhentilah menangis."

Beomgyu menganggukkan kepalanya lemah, meremat lengan pemuda dihadapannya kuat dengan perasaan takut yang membuncah.

"Akhh.. s-sakit.. hiks.." Beomgyu menjauhkan tangan pemuda itu darinya, sedikit bergerak mundur namun tidak bisa karena pemuda itu kembali menariknya mendekat.

"Tahan sebentar. Kalau memang rasanya sakit sekali, kamu bisa mencakar lengan saya."

Sekali lagi Beomgyu mengangguk pasrah, tidak ingin membuat pemuda dihadapannya ini marah dan berakhir meninggalkannya sendirian ditempat sepi seperti ini. Beomgyu memilih untuk menurut saja.

Beomgyu takut dengan rasa sakit, terbukti dengan kedua matanya yang kini terpejam erat dengan jemari yang sibuk meremat kemeja pemuda dihadapannya dengan kuat.

"Arghh-hmmpthh"

Beomgyu menutup mulutnya refleks saat merasakan perih dilututnya yang semakin berdenyut menyakitkan saat alkohol berhasil menyentuh lukanya yang terbuka.

"Ini hanya luka kecil, kenapa kau berteriak seolah-olah kakimu ini akan ku potong?" Pemuda itu menatap Beomgyu dengan kedua alis yang menekuk kesal.

Beomgyu tidak menjawab, ia sedang sibuk menahan agar isakannya tidak lolos dan membuat pemuda itu semakin kesal karena dirinya yang begitu cengeng.

"Kuatlah sedikit. Kau ini laki-laki." ujarnya lagi tanpa melihat kearah Beomgyu. Tangannya sibuk membersihkan kotoran yang berada disekitar luka dilutut Beomgyu dengan hati-hati.

Kali ini Beomgyu mengangguk kecil, melepaskan tangannya yang sebelumnya membekap mulutnya untuk beralih meremat kemejanya sendiri.

"Nah. Sudah selesai. Lain kali berhati-hatilah agar tidak jatuh lagi." Ujarnya setelah menempelkan plester bergambar dinosurus untuk menutup lukanya.

Beomgyu tersenyum kecil lalu membungkukkan badannya sopan. "T-terima kasih, T-tuan."

Pemuda itu menggeleng tidak setuju saat mendengar panggilan Beomgyu untuknya. Memang wajahnya setua itu sampai dipanggil tuan?

"Jangan panggil saya Tuan. Saya bukan majikanmu." ujarnya membuat Beomgyu mengerjap bingung.

"Lalu aku harus memanggilmu apa? Ahjussi? Hyung? Atau Ssaem?"

Pemuda tampan itu terkekeh kecil sampai lesung pipinya terlihat cekung kedalam menambah kesan menawan pada dirinya "Cukup panggil saya hyung. Kau terlihat lebih muda dari saya."

Beomgyu mengangguk antusias dengan senyuman lebarnya yang terlihat begitu manis. "B-baiklah h-hyung.. Terima kasih."



























😊

Penghapus penat disela-sela tugas yang kian membludak..hehe

Update gak tentu.. slow up, maybe?




Stay at home and wash your hands, chingu-ya..

Babyboo || TaegyuWhere stories live. Discover now