00:01

3.2K 388 42
                                    


“Dimana rumahmu?” Pemuda tampan itu menoleh sekilas kearah Beomgyu lalu kembali fokus menyetir.

Beomgyu menggaruk kepalanya bingung, pasalnya ia sendiri lupa dimana letak rumahnya. “Eum.. A-aku lupa.”

Ckiiitttt

Pemuda itu mengerem mendadak mendengar jawaban pemuda manis disampingnya. Beruntung saja jalanan saat ini sepi karena memang sudah larut malam. Jadi, tidak akan ada kecelakaan beruntun akibat ulahnya yang tiba-tiba mengerem mendadak.

Mengubah posisinya menjadi menghadap kearah Beomgyu, pemuda itu menatapnya dengan kedua alis yang saling bertautan dan dahi yang mengeryit bingung.

“Coba ulangi.”

Beomgyu mengerjap bingung dengan ucapan itu. Ulangi apanya? Apa yang harus diulangi?

“A-apa yang harus ku ulangi?” tanya Beomgyu takut-takut. Tangannya meremat seatbelt dengan gugup. Ia takut sekali, sungguh.

Berdecak kesal, pemuda itu mengusap wajahnya kasar. Menyandarkan tubuhnya pada kursi kemudi dan memejamkan matanya erat guna menahan emosi yang bisa saja meluap akibat ulah pemuda manis yang berada disampingnya ini.

Tangan Beomgyu sudah mengeluarkan keringat dingin sekarang, ia benar-benar takut kalau saja pemuda yang sudah menolongnya ini berubah menjadi pria jahat dan membuangnya ke tempat yang gelap dan sepi.

hiks.. t-takut.. p-pulang..hiks.. mau pulang..” isakan itu akhirnya lolos. Beomgyu terisak lirih dengan kepala yang  tertunduk.

Membuat pemuda disampingnya itu terkejut saat mendengar rintihan lirih Beomgyu yang terdengar sedikit menyeramkan. Bayangkan saja. Ini sudah tengah malam, dan pemuda manis itu malah merintih begitu disampingnya.

“H-hey.. kalau mau menangis, keraskan suaramu. Jangan membuat saya takut”

Mendengar itu, Beomgyu malah semakin terisak. Ia baru saja mendapat luka baru dilututnya, ia juga lupa dimana letak rumahnya, dan sekarang pemuda itu malah membicarakan soal hantu?

“J-jangan bicara h-hantu.. hiks.. t-takut! P-pulang.. hiks.. mau pulang!” Beomgyu agak berteriak saat mengatakan itu, tapi kepalanya masih tertunduk. Tangannya juga masih sibuk meremat kuat seatbelt yang terpasang apik ditubuhnya.

“H-hey tenanglah.. saya tidak tau dimana rumahmu. Bagaimana saya bisa mengantarmu pulang kalau kau saja tidak ingat dimana letak rumahmu.”

“P-pulang! M-mau pulang.. hiks.. p-pulang..”

Pemuda tampan itu mengacak rambutnya frustasi. Tidak ada pilihan lain. Ia akan membawa pemuda ini kerumahnya. Karena tidak mungkin ia meninggalkan pemuda manis ini sendirian ditengah malam begini. Hati nuraninya masih berfungsi dengan baik.




























😥

Babyboo || TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang