🦋 - Tteok kkochi

156 35 4
                                    

Jangan lupa komen and vote ya kawan! Thanks!

Happy reading! (◠‿◕)

.
.
.

"Aku mencintaimu"

"Aku juga, flower"

"Kau ingin menggoda ku hmm?"

"Nama itu cukup cantik untuk mu, sayang"

"Kau ini bisa saja"

"Aku harus pulang, kau bisa pulang sendiri bukan?"

"Tentu saja, hati hati di jalan sayang"

"Tentu bunga ku"

Hilang...

"Kau akan tau akhirnya nanti Adit"

.
.
.
.
.

"Kau lagi, kau lagi!!!"

Aku membentaknya dengan keras, dia selalu datang mendadak

Kulihat dia tersentak karena teriakan ku, apa itu terlalu keras?

"Kau berteriak keras sekali"

Oh... Jadi benar

"Memang kenapa jika aku lagi yang datang? Kau tidak suka?"

Dia bertanya, dengan nada sendu. Bukannya aku tidak suka dia datang, hanya saja jika dia datang, dia pasti datang dengan cara mengejutkan. Dan itu tentu tidak baik untuk jantung, bukan?

"Bukankah kalau aku datang aku selalu bilang?"

"Kapan kau tak pernah mengatakannya?"

"Benang putih itu"

Oh benang ini... Iya aku baru ingat, setiap kali benang ini mengikat dengan keras dan kencang, maka artinya ada dia di sana. Tapi tak pernah sejarahnya itu pertanda dia datang... Sepertinya...

"Memang tidak selalu artinya aku datang, tapi setidaknya kau tau aku ada bukan?"

"Ya ya ya itu terserah mu"

"Kau lapar?"

Emang dia punya makanan?

"Kita bisa beli"

Dia punya uang?

"Kau meremehkan ku"

"Memang kita bisa beli makanan di mana?"

"Toilet umum"

Noted...

"Apanya yang kau catat?"

"Mengesalkan"

"Siapa..."

"Kau"

"Maaf, tapi aku tak bertanya pada mu, Tama"

"Kau benar benar mengesalkan, kau jadi tidak membelikan aku makanan?"

"Jadi, ayo"

Taman...

"Disini sedang ada festival, jadi banyak yang berjualan mak-"

"Wahhh... Indah sekali"

'Dia manis' - Si Hitam

"Kau mau membelikan ku apa?"

"Apa saja?"

Benarkah? Apa saja yang ku mau? Temanku saja tidak ada yang mau mentraktirku seperti ini

My Mind || Taeryeong ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang