13

5.3K 1.1K 289
                                    

Author POV


Brukkk!

"YEDAM!"

Teriak Jiyun begitu Yedam jatuh tergeletak tak sadarkan diri di lantai, karena Dobby baru aja berubah jadi manusia di depan matanya. Yedam pasti kaget bukan main sampai akhirnya pingsan.

"Waduh, gimana nih?" Tanya Dobby panik,

Jiyun yang sebenernya panik juga cuma bisa mendelikkan bahu.

"Yedam ... Bangun ..."

Jiyun menepuk-nepuk pipi Yedam pelan, laki-laki itu masih tergeletak di lantai. Sedangkan Dobby masih setia ngipasin wajah Yedam sejak beberapa menit yang lalu.

"Jangan-jangan dia tidur?" Tanya Dobby heran,

Jiyun mengarahkan tangan kanannya ke pipi kiri Yedam, "Woy Dam!"

Plakk!

"BUSET!!!" Pekik Yedam yang langsung bangun seketika,

Dia megangin pipinya yang lumayan perih gara-gara ditampar Jiyun. Sesaat kemudian dia ngucek-ngucek kedua matanya.

"Kamu pingsan apa tidur sih?" Tanya Dobby sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Yedam, sampai jarak wajah mereka cuma sekitar 15 cm.

"ASTAGAAAAA!!!" Teriak Yedam lantang sambil langsung berdiri dan melangkah mundur,

"Y-y-yyy-yyunnnn ... Di-di-dia ... Beneran Dobby?" Tanya Yedam ketakutan,

Jiyun ngangguk, "Iya! Tadi kamu liat sendiri kan, dia berubah jadi manusia."

Dobby langsung menampakkan cengirannya, dia berdiri dan jalan mendekat ke arah Yedam. Jelas Yedam langsung berjalan mundur, sampai punggungnya mentok nabrak tembok.

"Hai Yedam, aku Dobby, kelinci peliharaan Jiyun. Mulai sekarang, kita temenan ya!" Dobby nyalamin tangan Yedam yang masih gemeteran dan terasa dingin,

Bahkan Yedam gak ngerespon ucapan Dobby. Yedam masih keliatan kaget, takut, sekaligus bingung.

.

"Elsa! Ayo berubah jadi manusia! Kalo kamu berubah jadi manusia, kamu pasti bakal cantik banget kaya Irene Red Velvet!" Kata Yedam ke Elsa, kelinci betina peliharaannya yang tengah asik menyantap wortel,

"Gak usah aneh-aneh!" Jiyun memukul kepala Yedam pelan,

"Kenapa cuma Dobby yang bisa berubah jadi manusia?! Kenapa kelinci aku gak bisa?!" Tanya Yedam sambil natap Jiyun dan Dobby gantian,

Dan dua orang itu kompak mendelikkan bahu mereka.

"Jadi, gimana ceritanya kamu bisa berubah jadi manusia?" Tanya Yedam penasaran,

Tapi lagi-lagi Dobby mendelikkan bahu, "Aku gak tau gimana semua ini berawal, aku cuma inget waktu itu tergeletak di tepi jalan dan papanya Jiyun nemuin aku, sampai akhirnya aku dibawa kesini. Eh suatu hari aku mendadak bisa berubah jadi manusia."

Kata Dobby, dengan mulutnya yang penuh bukan main. Karena mereka tengah menyantap pizza di balkon rumah Yedam.

"Hmmmm ..." Yedam keliatan mikir keras,

"Jangan-jangan ..." Ucap Yedam sambil natap Dobby serius,

"Jangan-jangan apa?!" Jiyun jadi penasaran,

"Mungkin gak kalo kamu dikutuk? Mungkin sebenernya kamu memang manusia, tapi kamu dikutuk jadi kelinci. Supaya bisa kembali jadi manusia seutuhnya ... Kamu harus nemuin cinta sejati." Kata Yedam dengan raut wajah super seriusnya,

Dobby juga jadi keliatan serius banget, "Terus kalo udah nemuin cinta sejati gimana? Apa yang bakal terjadi?" Tanyanya penasaran,

"Itu ... Kaya yang di dongeng-dongeng ..." Kata Yedam,

Dia tiba-tiba memonyongkan bibirnya, bahkan tangan kanannya mendadak megang bahu kiri Dobby erat, "Kamu harus dapetin ciuman dari cinta sejati kamu, setelahnya ... Kamu bakal jadi manusia seutuh-"

"Jangan ngada-ngada deh. Kamu pikir ini negeri dongeng?!" Tanya Jiyun,

"Y-ya bisa aja kan?" Tanya Yedam,

Dan Dobby yang raut wajahnya keliatan makin serius malah nyeletuk, "Jadi cinta sejati aku siapa?!"

"Mana aku tau. Eh tapi ..." Yedam menggantung ucapannya dan beralih natap Jiyun dengan tatapan curiga,

"Apa?!" Tanya Jiyun gak nyelow, dia gak nyaman sama tatapan Yedam.

"Kenapa takdir bawa kamu ke rumahnya om Donghyuk dan tante Lisa, terus akhirnya dipertemukan sama Jiyun? DAN! Kenapa kamu baru bisa berubah jadi manusia pas udah ketemu Jiyun?!" Tanya Yedam bikin Dobby membulatkan kedua matanya,

Yedam jelas mau bilang, bahwa mungkin Jiyun adalah cinta sejatinya Dobby.

Dobby ngerasa ucapan Yedam ada benernya juga. Sedangkan Jiyun jadi keliatan makin gak nyaman.

"Kamu jangan bikin dugaan yang aneh-aneh deh!!" Jiyun menjejalkan sepotong pizza ke mulut Yedam,

Dan setelahnya dia beranjak pergi.

.

Setelah percakapan di balkon rumah Yedam itu, Jiyun jadi ngurung diri di kamarnya. Dia bahkan gak nyamperin Dobby ke kandang sama sekali. Bahkan pintu kamarnya aja dikunci.

Dobby ngerti,
Jiyun pasti ngerasa gak nyaman atau bahkan jadi canggung karena perkataan Yedam tadi.

Sedangkan Dobby jadi kepikiran terus soal perkataan Yedam tadi, sampai dia gak bisa tidur semalaman.

Karena itu,
Pagi ini Dobby udah stay depan pintu kamarnya Jiyun.

Sesuai dugaan,
Gadis itu keliatan kaget bukan main begitu buka pintu kamarnya dan menemukan Dobby berdiri di depannya.

"Ha-hai, good morning ..." Sapa Jiyun dengan canggungnya,

Dobby malah diam, sambil mengamati raut wajah Jiyun. "Apa yang dibilang Yedam kemarin-"

"Bisa ga jangan bahas itu lagi?" Jiyun langsung motong ucapan Dobby,

"Kalo ucapan dia bener gimana?"

"Gak mungkin!"

Raut wajah Dobby keliatan makin serius, dia menatap dalam-dalam kedua mata Jiyun.

"Buat kamu, aku ini apa?"

Tanya Dobby tiba-tiba.

"Teman. Sahabat. Peliharaan." Jiyun cuma butuh waktu dua detik buat jawab pertanyaan Dobby.

Dan kelinci jadi-jadian itu mendadak mengalihkan pandangannya dari kedua mata Jiyun.

"Omongan Yedam kemarin jangan terlalu dipikirin. Itu kan cuma dugaan dia aja." Kata Jiyun,

"Btw, kamu gak tidur ya? Muka kamu keliatan lesu gini ..."

Jiyun megang dagu nya Dobby, sambil mengamati wajah kelinci jadi-jadian itu. "Tidur aja di kamar aku, jangan lupa kunci pintu nya."

"Iya."

"Aku berangkat ya ..."

"Iya. Hati-hati."

Setelahnya Jiyun bergegas pergi.






















Haihaaaaai🖐🖐🖐
Lucknut bgt ya gw baru up lagi setelah hampir sebulan😭
Maap yaaa😂
Ada yang masih nungguin book ini ga sih? /Gaaak😂
Dikit lagi end kok hehe
Vote + komen yaa😉

Rabbit🐰 || Kim Doyoung✔Where stories live. Discover now