DIA (gxg). Part: 10

31.1K 1.2K 43
                                    

Halo, kawan semua~ Emm, sebagai newbie seneng banget sih ya pas liat yang baca cerita ini udah 1.2K pasang mata, haha :D Semoga makin banyak dan pada makin suka ya. Oke ? Terima kasih, selamat membaca ;)

Michelle POV

Bayangan wajah Jessica tak pernah hilang dari pikiranku. Dia seakan telah hampir seutuhnya mesabotase otakku hanya dengan parasnya yang dibubuhi senyum manis semanis gula. Setengah harian ini aku bersama bidadariku, Jessica. Aku mengajaknya menonton film dan memintanya menemaniku ke toko buku. Kenanganku bersama Jessica hari ini tidak akan pernah ku lupakan. Terlebih lagi saat menonton film aku memberanikan diri menggenggam tangannya. Entah apa yang merasuki pikiranku hingga aku berani berbuat hal itu. Untungnya tidak ada penolakan dari Jessica saat aku menggenggam lembut tangannya. Apa itu pertanda bahwa dia juga tertarik padaku ? Apa benar dia merasakan hal yang sama dengan yang ku rasakan ? Apa mungkin cintaku padanya bisa berbalas ? Hmm..

Semakin hari hubunganku dengan Jessica semakin dekat. Aku yang sering mengiriminya pesan bahkan sesekali meneleponnya, membuat kami semakin banyak mengetahui satu sama lain. Kami sering menyempatkan waktu untuk bertemu. Aku sering mampir ke rumah Jessica. Jessica pun sudah pernah ku ajak ke rumahku dan ku kenalkan pada Mamaku. Saat Jessica sedang diminta untuk menjadi model, aku pun tak segan mengantarkannya ke lokasi pemotretan. Begitu terus hubungan baik kami berlangsung. Hingga tak terasa sudah kurang lebih 5 bulan aku mengenal Jessica. Aku semakin dekat dengan keluarganya Jessica, begitu pun Jessica dengan keluargaku. Aku juga semakin hari semakin tau kebiasaan-kebiasaan Jessica. Mulai dari sikap jahil Jessica yang suka menggoda adiknya hingga menangis, tingkah manjanya bila sedang sakit, dan sebagainya. Jessica pun sudah tau kebiasaan baik hingga burukku. Kami benar-benar sudah amat sangat mengenal satu sama lain.

"Ah, aku gak mau. Nanti aja ah, males." Aku menggeser piring berisi nasi goreng yang dihidangkan oleh Jessica untukku.

"Kan ! Kamu tuh kebiasaan deh, Chelle ! Males banget makan !" Jessica memarahiku dengan menatap tajam ke arahku, aku pun menatap balik ke arahnya. Sepertinya bagaimana pun ekspresi wajahnya, dia tetap menggemaskan ya, hihi. Aku mulai mengulum senyumku. "Yeh ! Malah ketawa ! Gak lucu tau ! Buruan makan ah !"

"Tapi Jess.." Belum sempat aku melanjutkan bicaraku, Jessica sudah memotongnya.

"Gak usah ngomong sama aku kalo belum dimakan tuh nasinya !" Dia mulai menyuap nasi goreng dari piringnya dengan kesal. Aku paling tidak bisa berbuat apa-apa jika bidadariku ini sudah merajuk. Jadi mau tidak mau aku menarik piring yang tadi ku singgirkan ke hadapanku dan mulai melahapnya. Jessica yang sedari tadi mengunyah sambil cemberut kini sudah mau tersenyum.

"Nah, gitu dong. Dari tadi kek, huu.." Dia mencubit pelan tangan kiriku. Aku pun hanya nyengir kuda ke arahnya. Kemudian melanjutkan makan lagi hingga selesai.

Malam ini aku sedang berada dirumah Jessica. Aku diminta Mamanya Jessica menginap disini untuk menemani Jessica selama 5 hari karna kebetulan Mama dan Papanya Jessica ada sedikit urusan diluar negeri. Karna Mamaku sudah mengenal baik Jessica dan Mamanya Jessica juga sudah meminta izin langsung kepada Mamaku jadi Mamaku mengizinkan untuk aku menginap dirumah Jessica. Sementara saudaranya, Cecilia yang sempat berkunjung ke rumahnya sudah kembali ke Yogyakarta dan adiknya dititipkan dirumah Tante Jane. Jadi hanya ada aku, Jessica, bibi Lesti dan Pak Wawan dirumah besar ini.

Jessica menghampiriku yang sedang duduk diruang tengah sambil menonton TV. Dia membawa segelas orange juice segar ditangannya, kemudian dia duduk disampingku. Aku memandanginya yang sedang asik menyedot orange juice itu sedikit demi sedikit. Dia pun menoleh ke arahku.

"Hmm ? Mau ?"

"Mauuuu.."

"Ambil gih, ada di kulkas." Dia menyuruhku mengambil sendiri tetapi aku tidak mau. Aku pun menggelengkan kepalaku pelan. "Hmm, yaudah panggil bibi Lesti aja minta tolong ambilin." Tetapi aku menggeleng lagi untuk kedua kalinya. "Lah, terus ? Maunya aku yang ambilin ?" Lagi-lagi aku menggeleng. "Ooooh, maunya minum segelas sama aku aja ?" Barulah aku mengangguk sambil tersenyum lebar ke arahnya. Dia pun mencubit pipiku. "Huh, dasar. Nih." Dia mengarahkan sedotan itu ke mulutku dan aku pun meminum orange juice-nya hingga hampir setengah gelas. "Eh eh, sisain aku !" Dia menarik sedotannya, kemudian memukul pelan lenganku.

DIA (gxg)حيث تعيش القصص. اكتشف الآن