Raja Iblis

3.5K 205 13
                                    

Author POV

Namanya Ertiuz, dia adalah raja iblis yang terkenal kejam dan sangat dingin. Setelah menunggu ribuan tahun akhirnya dia bertemu sengan matenya.

Angel duduk di hadapan Ertiuz yang menatapnya datar. "Aku akan mengangkatmu menjadi luna sekaligus ratu di kerajaanku," ujar Ertiuz dengan datar dan dingin.

"Kenapa aku harus menerima mu? Aku ini malaikat dan kau adalah iblis, kita tidak mungkin bersama. Kenapa kau tidak me- reject ku sebagai mate mu?" tanya Angel dengan nada yang tak kalah dingin.

Ertiuz mengangkat sebelah alisnya. "Aku tidak akan melepaskanmu begitu saja setelah kau membuatku menunggu hingga tujuh ribu tahun."

Kali ini Angel yang mengangkat sebelah alisnya. "Kau ini selain iblis berdarah vampir juga, yah?" tanya Angel. Ertiuz tidak menjawab. Dia mengambil gelas berisikan cairan berwarna merah. Angel tau, itu pasti darah.

"Aku tidak menerima penolakan, Angel. Kau harus menuruti semua yang aku inginkan," ujar Ertiuz dengan tegas.

Angel terdiam. Dia tak habis pikir akan bertemu dengan matenya.

"Bagaimana jika aku menolak?" tanya Angel menantang Ertiuz. Ertiuz tetap menatap Angel dengan tenang. Lalu di detik berikutnya, dengan kecepatan larinya, Ertiuz memegang leher Angel menuju ke tebing dengan aliran lahar panas di bawahnya.

"Jika kau tak menurutiku, aku tidak segan-segan untuk membunuhmu Angel," ujar Ertiuz tepat di samping telinga Angel.

"Kau tahu, Ertiuz. Aku tahu meskipun aku mati kau tidak akan pernah merasa kehilangan matemu karena kau adalah iblis. Tapi perlu kamu tahu, jika kau membunuhku, kau juga perlahan akan mati karena darah murni keturunan malaikat memiliki ikatan dengan darah iblis yang membunuhnya. Begitupun dengan makhluk yang lain."

Ertiuz membuang napas dengan kasar lalu melepaskan Angel. Dia menatap kembali menatap Angel dengan tenang. "Baiklah, aku tidak ingin menyia-nyiakan tujuh ribu tahunku hanya untuk membunuhmu. Kau hanya punya satu pilihan. Datanglah ke istana sebagai luna."

Angel mengangkat sebelah alisnya. "Apakah aku punya pilihan lain?" tanya Angel dengan dingin. Ertuz menggeleng kemudian berjalan dengan cepat masuk ke rumah.

Angel mendengus kesal, baru saja dia merasakan kebebasan. Namun itu semua harus berakhir.

****

Angel menatap datar Ertiuz yang tidur di sampingnya. "Aku yakin kamar di rumah ini lebih dari dua. Kenapa kau di sini?" tanya Angel.

Ertiuz tak memperdulikannya. Dia justru malah memeluk Angel. "Aku menyukai harum tubuhmu," ucap Ertiuz. Angel terdiam, meski dia juga mencium aroma yang sama seperti Ertiuz.

"Tidurlah. Aku tidak akan melakukan apapun padamu," ucap Ertiuz. Angel hanya bisa mengembuskan napasnya dengan berat. Dia lalu memejamkan matanya. Biarkan dia melakukan yang dia inginkan. Jika dia melakukan sesuatu di luar batas. Angel sendiri yang akan membunuhnya.

***

"Di mana kerajaanmu?" tanya Angel sambil meminum tehnya. Saat ini mereka sedang duduk berdua.

Ertiuz menatap Angel dengan tenang. "Kau tidak sabaran ternyata." Angel mengangkat sebalah alisnya.

"Terserah, aku hanya ingin tahu. Apakah kau benar Ertiuz? Karena aku baru ingat cerita tentang Ertiuz si Raja Iblis yang memiliki seorang kekasih."

Ertiuz terdiam. "Itu kau kan Ertiuz? Sekarangpun aku tahu kalau kau masih memiliki kekasih. Kau hanya ingin membunuhku, bukan untuk hidup bersama mate-mu."

Ertiuz tersenyum sinis. Dia sudah menebak kalau Angel akan tahu segalanya.

"Ya itu aku dan aku tidak akan melepaskanmu."

"Huh? Kau pikir aku akan menyerah begitu saja Ertiuz? Sebelum kau dilahirkan aku yang telah menentukan takdirmu. Takdirmu adalah bersamaku. Aku bahkan rela menempuh ribuan abad hanya untuk bersamamu. Kau tahu itu?" tanya Angel.

Ertiuz terdiam. Namun, detik berikutnya dia tersenyum remeh. Dia sama sekali tak percaya dengan apa yang Angel katakan.

"Kau pikir aku akan semudah itu percaya padamu?"

Ertiuz mendekati Angel. Dia langsung mencium Angel, sementara Angel hanha diam. Dia menatap tajam pada Ertiuz.

Semakin lama Ertiuz semakin menuntut. Dia menggigit bibir Angel agar dia membuka mulutnya. Ertiuz menyesap darah yang keluar dari bibir Angel.

Angel mendorong Ertiuz dengan kuat lalu menyusut bibirnya. Dia menatap datar pada Ertiuz.

"Ternyata benar, darah Angel memang segar dan sangat manis."

Angel mendengus. "Tindakanmu ini sangat berani Ertiuz."

Dia tersenyum sinis. Lalu kembali berjalan mendekati Angel. "Kau akan jadi canduku, Angel," ucap Ertiuz lalu melangkah pergi.

"Kau akan menikmatinya Ertiuz, tapi kau juga akan menderita."

Queen Angel [HIATUS]Where stories live. Discover now