Season Shining Star [Yukook] END✔

SSS 5

Happy Reading💖~

Typo Bertebaran

Vote + komen
👇👇👇
.
.
.
.

Bulan telah berganti tahun. Perasaan suka yuna pada jungkook sedikit demi sedikit memudar. Lagi pula, kini yuna lebih berkonsentrasi pada pelajarannya, karena ujian nasional tinggal beberapa bulan lagi. Namun, kalau hatinya sedang lengah, ia mendapati dirinya memandang jungkook dari kejauhan.

Besok, hari minggu, sekolah akan mengadakan piknik ke pantai untuk seluruh siswa kelas 3. Kepala sekolah ingin anak-anak mendapatkan selingan sebelum berkonsentrasi menghadapi ujian nasional.

Yuna bangun dengan semangat baru di hari itu. Ia ingin melupakan soal-soal ujian di benaknya untuk sesaat.

"Selamat pagi, sayang," kata sowon melihat putrinya yang baru keluar dari kamar.

"Selamat pagi ma," balas yuna.

Sowon mendekati putrinya lalu menciumnya.
"Selamat ulang tahun, sayang."

Yuna baru menyadari hari ini hari ulang tahunnya. Selama ini ia sibuk dengan pelajaran, hingga melupakan hari ulang tahunnya sendiri. Sowon menghadiahinya baju baru.
"Kau bisa memakainya hari ini, untuk piknik sekolah, bersenang-bersenang lah."

Yuna mengangguk setuju.
"Terima kasih,ma."

***

Sesampainya di sekolah, jam sudah menunjukkan pukul 07.30. Piknik ke pantai dijadwalkan berangkat pukul 08.00. Sudah banyak siswa yg berkumpul di lapangan. Enam bus besar sudah terparkir di depan area sekolah. Yuna menatap jungkook yang sedang mengobrol dengan teman-teman nya. Hati yuna sedikit goyah. Ia tidak pernah melihat jungkook mengenakan baju santai. Dengan kaus biru, celana jeans hitam, dan topi hitam, jungkook terlihat sangat tampan. Yuna membalikkan badannya.
"Aku tidak boleh terus-menerus memandangnya, aku tidak ingin perasaanku jatuh lebih dalam lagi" gumam yuna . Ia buru-buru naik ke bus dan duduk di kursi belakang. Kepala sekolah meminta para siswa masuk bus masing-masing. Sepuluh menit kemudian, bus yg ditumpangi yuna melaju menuju pantai. Sepanjang perjalanan yuna mendengar musik dari hp nya. Ia berusaha tidak menatap jungkook yg berada di kursi paling depan. Dua jam kemudian, terlihat hamparan laut dari kaca jendela bus. Yuna tersenyum.

Yuna belum pernah ke pantai. Selama ini ia hanya melihatnya dari buku-buku atau televisi. Cahaya matahari pagi membuat air laut berkilauan. Setelah bus berhenti ditempat parkir, para siswa langsung turun dan berteriak gembira menuju pantai. Yuna turun paling akhir. Kedua kakinya menginjak pasir pantai dengan senang. Setelah itu, ia bergegas mengikuti jejak teman-temam yang lain untuk merasakan air laut. Yuna melepas sandal yg dikenakannya dan membiarkan kakinya terendam air laut. Para siswa lain sedang bermain pasir. Yuna memandang lautan luas di depannya, senang menghabiskan ulang tahunnya di tempat seperti ini.

***

Keringat mambasahi punggung jungkook. Setelah beberapa sesi bermain voli pantai bersama teman-teman nya, dia sedikit kelelahan. Teman-teman nya mengajak naik banana boat, tapi jungkook memutuskan untuk beristirahat sejenak.

Dia berjalan menuju kafe untuk membeli minuman. Dilihatnya yuna sedang mengantri.
"Hai yuna," sapa jungkook.
Yuna berbalik perlahan.
"Jungkook, hai. Mau antre beli minuman juga?" tanya yuna

Jungkook mengangguk. Saat antrean sampai pada giliran yuna, jungkook menyela.
"Biar aku yang traktir." tawar jungkook
Yuna keberatan dengan usul itu.
"Tidak usah, jungkook, biar aku bayar sendiri saja." tolak yuna
Tapi jungkook sudah memesan pada petugas kafe.
"Kopi dingin, dua." pesan jungkook pada penjual kopi
"Jungkook," sela yuna lagi.
"Aku tahu kau tidak mau ditraktir. Tapi anggap saja ini hadiah karena sudah membuat kelas kita menang sewaktu bazar dulu. Aku belum sempat mengucapkan selamat padamu." ucap jungkook
"Ehm... bukan begitu," ucap yuna ragu. "Bisakah kau mengganti pesananku? Aku tidak bisa minum kopi. Ganti jus jeruk saja." lanjut yuna meringis malu membuat Jungkook keheranan.
"Kau tidak bisa minum kopi?" tanya jungkook dibalas anggukan oleh yuna.
"Aku pernah mencobanya sekali. Tapi perutku langsung mual. Jadi sejak itu aku menghindari kopi. Aku rasa kopi kurang cocok untuk perutku." jelas yuna sambil menyengir lebar