pembalasan

720 55 1
                                    

Sasina memejamkan mata tiba tiba cahaya terang menyelimuti sasina ,siswa siswi yang melihat itu menutup mata sampai cahaya nya redup barulah mereka membuka mata

Andrian benar benar terkejut dengan apa yang dia lihat,tubuh sasina yang luka luka sudah sembuh dalam sekejap bukan hanya andrian tetapi semua siswa siswi yang melihat nya juga terkejut

Sasina membuka matanya, mata sasina berubah menjadi semerah darah, dengan terbuka matanya aura yang sangat mencengkam menyelimuti mereka ,mereka mencari pemilik aura itu tapi tidak ditemukan, yang dapat menemukan pemilik aura itu hanya berkekuatan tinggi

"Sasina tenangkan dirimu jangan sampai kekuatan mu yang mengendalikan dirimu"
"Jangan khawatir nesya aku hanya ingin bermain sebentar bukan membunuhnya" balas sasina melalui telepati dengan senyum devil

Sasina mendorong tangan nya kedepan,seketika 3wanita yang menyerang sasina tadi terluka di bagian lengan

"Arghhh!" ucap 3 wanita itu bersamaan, sasina merasa belum puas dan tersenyum devil ,wanita itu menghadap kebelakang "siapa yang melakukan ini pada kami!" teriak nya yang menggema di sekitar cafetaria

"Aku" ucap sina santai dan tersenyum miring "kau berani sekali mengganggu kami,kau tahu apa yang akan kami perbuat untuk membalas perbuatan mu ini!" ucap wanita itu dengan penuh penekanan

"Aku hanya membalas perbuatan kalian"sasina lagi lagi mendorong tangan nya kedepan, 3 buah jarum petir dan 3buah jarum api mengenai tubuh 3 wanita itu

"Arghh.." teriak mereka sambil memegang luka mereka, siswa dan siswi yang melihat itu ada yang kasian ada senang ada yang biasa saja ,

yang senang mungkin karena mereka pernah dianiaya oleh 3 wanita itu tapi belum membalas nya

"Upss..maaf gak sengaja tuh" ucap sina sambil menutup mulut ,3wanita itu geram dan marah wajah mereka memerah,

"Hey kenapa wajah kalian memerah apa kalian sedang malu"sasina tertawa keras yang membuat mereka ber3 tambah marah

Wanita itu mengarahkan tangan nya kedepan seketika sebuah jarum petir menyerang sasina tetapi sasina menangkap nya seperti mainan ," ohh ternyata pemilik jarum petir ini kamu jeni"ucap nya sambil menunjukkan jarum yang di tangkap nya tadi

"Jika ingin bertarung jangan disini, nanti cafetaria ini hancur kan gak bagus" ucap sina sambil berdiri "kau menantang kami baiklah, kita bertarung di arena tarung, jangan sampai tidak datang!" ucap nya mengancam,mereka ber3 berteleportasi ke arena tarung

Sasina berdiri dan melihat siswa siswi yang sedang melihat nya "kalian ingin lihat pertarungan nya silahkan ,gratis kok tidak perlu membeli tiket" ucapnya sambil tersenyum devil yang membuat mereka langsung keluar dengan cepat kecuali sahabat sahabat sasina dan para pangeran

Mereka menghampiri sasina yang masih berdiri disamping meja "sasina ap--" "aku bukan sasina, aku hanya roh yang merasuki sasina untuk membuat sesuatu itu akan terjadi, kalian semua jaga sasina baik baik, karena suatu saat nanti dia yang akan menjaga kalian semua sampai akhir tetes darah nya"potong roh yang merasuki sina yang membuat mereka semua bungkam

"Takdir sasina tidak akan berubah " sambungnya sambil menghilang meninggalkan mereka ,mereka hanya bengong,akhirnya mereka menyusul sasina ke arena pertarungan.


"Siapa pemilik portal ini?" tanya nesya yang membuat lani mengalihkan pandangan nya "ini portal kak jeni, kak jeni mendapat portal ini dari nenek dengan ditanam kan langsung ke jiwa kak jeni, jadi nya portal ini sangat kuat " perjelas lani yang membuat nesya mengangguk kan kepala tanda mengerti

"Sasina ingat dengan siapa kau berhadapan!" teriak wanita berambut biru "aku akan ingat tapi siapa nama kalian?" tanya sina polos ,yang membuat nya tambah kesal "aku jeni ratri gardi, dia girda drinta laonda, dan dia ninsa jesir desqu" ucap jeni menyombongkan diri

"Ohh gitu ,hormat hamba kepada tuan putri jeni, girda dan ninsa " ucap nya sambil menunduk "tcih,ayo kita mulai saja, aku tidak akan membebaskan mu kali ini " girda berdecih membuang ludah

Girda melempar bola api kearah sasina tetapi sasina hanya menghindar saja ,itu membuat mereka geram jeni melemparkan ribuan jarum petir gardi melemparkan ribuan bola api dari arah belakang sasina dan ninsa membuat angin topan disekeliling sasina bermaksud mengaburkan pandangan sasina, semua siswa dan siswi  menjerit histeris takut apa yang akan terjadi pada wanita berambut ungu itu

Setelah angin topan ninsa berhenti sasina hanya berdiam sambil melipat kedua tangan nya didepan dada, semua siswa dan siswi melongo melihat sasina tidak terluka sedikit pun hanya rambutnya saja sedikit berantakan

"Sudah, begitu saja" ucap nya dengan senyum miring ,mereka bertambah geram dan membuat ulang rencana dari depan ninsa menghembuskan angin kencang berencana sasina akan jatuh tapi,sasina tidak goyah sedikit pun girda menyerang sasina dari atas dengan ribuan bola api dan juga jarum api ,sasina memasang portal begitu kuat jadi serangan yang diluncurkan girda tidak berhasil

Dilapangan sekolah sudah berkumpul guru guru karena terdengar dentuman keras dari luar kelas academy guru guru berupaya untuk masuk kedalam tapi tidak bisa ,portal yang begitu kuat itu mampu membuat guru guru hanya menonton saja,

Yang terakhir jeni dia meluncurkan ribuan jarum petir, tombak petir kearah sasina, debu debu membuat pandangan mereka mengabur, dengan tidak sabaran apa yang akan terjadi ninsa menghembuskan angin yang membuat debu debu itu tidak lagi menutupi sasina

Yang mereka lihat adalah sasina yang tengah duduk santai diatas tumbuhan yang berbentuk kursi, semua melongo termasuk 3 gadis itu "sudah, baiklah sekarang giliran ku" ucap nya sambil berdiri ,mereka ber 3 sudah memasang sikap siaga dengan sekali hentakan kaki angin bertiup kencang kearah mereka yang membuat ke 3 wanita itu menabrak portal yang mengurung mereka

"Arghh" teriak mereka bersamaan "hey ini baru permulaan jangan membuat ku bosan" kata sina sambil berdiri dari tempat duduk nya, mereka ber 3 belum sempat untuk bersiap sudah diserang ribuan tanah yang runcing ,jeni dengan sigap membuat portal yang sangat kuat untuk melindungi mereka tetapi gagal tanah runcing itu terlalu kuat dari portal jeni alhasil mereka mendapat luka yang sangat banyak

Ninsa dan girda sudah tak sanggup lagi menopang tubuhnya jadi mereka berdua duduk bersamaan, sedangkan jeni masih sanggup berdiri, itu membuat sina tersenyum miring "hmmm,lumayan juga" gumamnya yang tidak didengar oleh mereka ber 3 kecuali yang pendengaran nya bagus

Sasina lagi lagi menyerang mereka kali ini hanya dengan element angin ,tubuh jeni langsung keluar dari portal dan membentur pohon dengan sangat kuat mengakibatkan jeni mengeluarkan darah segar ,ia rasanya sudah tidak sanggup lagi untuk melawan nya, jadi dengan tertatih tatih jeni pergi kearah hutan dengan harapan ia bisa menghindari serangan sasina lagi

Sasina yang melihat itu tersenyum miring "tugas ku selesai " ucap nya sambil menggenggam tangan dengan erat seketika portal yang mengurung mereka pecah begitu saja

Guru guru segera mendekat kearah 2 gadis itu dan membawanya keruang kesehatan sedangkan seluruh siswadan siswi sudah masuk kecuali sahabat sahabat dan pangeran pangeran itu masih ada diarena pertarungan

Sasina mendekati mereka "aku sudah selesai dan tolong jangan salahkan sasina ,sasina  tidak bersalah " ucap nya setelah itu ia menutup matanya rapat rapat dan.......





Halo readers 😘😘😘

Thanks for you

Semoga kalian tidak bosan dengan ceritanya dan juga semoga kalian masih setia membaca cerita ini 😘😘😘😘🙏🙏🙏🙏🙏

🙌🙌🙌🙌😘

magic school academy (End)Where stories live. Discover now