7. Jeffrey bikin bingung

2.3K 433 20
                                    


Sepulang dari apartment Joyce, mobil yang dikendarai oleh Jeffrey menuju ke sebuah tempat untuk mengangkat beban pikirannya. Apalagi kalau bukan bar.

Orang-orang bilang mabuk dapat menghilangkan beban pikiran kita sementara dan Jeffrey mencoba hal itu untuk kesekian kalinya.

Bar yang didatangi oleh Jeffrey terletak di pinggir kota alias bar yang jarang didatangi anak kampus dia. Karena jujur di keadaan Jeffrey yang seperti ini, Jeffrey malas untuk ketemu siapapun yang kenal sama dia.

Sesampai di bar, cowok itu mengedarkan pandangan lalu menuju kesebuah meja yang belum bertuan. Pelayan yang lewat di hadapan Jeffrey dihentikan dan dia memesan minuman alkohol itu.

Walaupun badan Jeffrey di bar tetapi pikirannya kemana-mana. Cowok itu memikirkan omongan yang Joyce keluar ka sebelum cowok itu meninggalkan apartment.

"Kemaren gue ketemu Jovin" Mendengar nama itu, Jeffrey tau arah pembicaraan ini kemana

"Lo putus kan sama Cecilia?" Joyce menoleh ke Jeffrey dengan tatapan meminta jawaban namun tampaknya cowok itu enggan menjawab.

"Kenapa gak bilang sama gue?" Joyce kemudian menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"Jovin jelasin ke gue kenapa kalian putus dari versi Cecilia dan gue merasa bersalah banget" Giliran Jeffrey menoleh ke Joyce

"Jovin bilang Cecilia gak tahan karena lo lebih perhatian ke gue" Tatapan Joyce bertemu dengan Jeffrey "Gue kan udah bilang sama lo, prioritasin pacar lo dibanding gue. Karena gue tau Jeff gimana rasanya di nomor duakan"

Jeffrey mengambil hand phone di atas meja dan berdiri.

"Mau kemana?" Tanya Joyce namun tak dijawab oleh Jeffrey.

"Jeff please lo harus temuin kebahagiaan lo juga, pertahanin yang memang cinta sama lo" Tutur Joyce

Jeffrey meninggalkan Joyce dengan berbagai ragam emosi karena mendengar perkataan yang barusan keluar dari mulut Joyce.

Saat pelayan datang membawakan pesanan Jeffrey, cowok itu tersadar dari lamunan dan segera menuang cairan itu ke gelas.


---


"Ca insaf ca ingat dosa!" Respon Rosi saat Chaca mengajak Rosi ke bar. Masalahnya Rosi gak pernah ketempat seperti itu.

Chaca yang masih memakai make up di muka mungilnya menoleh ke Rosi yang duduk di kasur "Ayo lah mumpung orang tua gue gak ada"

Sejujurnya Rosi juga penasaran akan tempat seperti itu tapi Rosi membuang niatnya ke tempat berdosa itu.

"Gue nganter lo aja ya, gue tungguin di alfamart terdekat dari bar. Kalo lo udah selesai gue jemput" Ujar Rosi

"Yakali ci! Mana bisa gue nelpon lo kalo gue udah selesai kan gue mabok" Jawab Chaca

"ASTAGFIRULLAH gak boleh ya dik! Itu berdosa" Balas Rosi

Chaca memutar bola mata dan bergerak menghampiri Rosi. Tangan kanannya meraih lengan Rosi dan segera membawa Rosi kemeja rias miliknya "Lo pokoknya harus ikutan"

Bersiap-siap untuk pergi ke bar ternyata cukup memakan waktu lama bagi keduanya, terutama bagi Rosi. Sejak tadi Rosi ribet di urusan baju. Chaca menyarankan Rosi agar menggunakan salah satu dress milik Chaca tapi ditolak oleh Rosi. Ya gila aja kali Rosi memakai bahan kurang bahan seperti itu.

TentativeOnde histórias criam vida. Descubra agora