Epilog

3.1K 268 26
                                    

2 Tahun Kemudian

"Terima kasih, Dokter Nayeon. Saya permisi."

"Sama-sama. Hati-hati, ya."

Senyum lebar yang tadi Nayeon berikan di hadapan pasiennya kini langsung pudar, berganti dengan ekspresi sendu yang sudah seperti ekspresi langganan Nayeon selama 2 tahun belakangan ini.

Tok! Tok!

"Masuk!" Nayeon membereskan sedikit meja kerjanya agar terlihat tidak terlalu berantakan.

"Nay.." suara yang sudah tidak asing lagi bagi Nayeon. Sang sahabat, Jihyo, yang ternyata masuk ke ruangannya.

"Jihyo? Kenapa?"

"Makan siang, yuk! Mau makan dimana?" tanya Jihyo saat dirinya sudah duduk di kursi depan meja kerja Nayeon.

"Makan siang? Emang sekarang udah jam berapa?" Nayeon mengecek arloji di tangannya, dan mendapati bahwa ini sudah memasuki jam makan siang.

"Gak kerasa udah jam segini." ucap Nayeon lagi.

"Lo sih sering banget gak fokus! Kenapa? Masih mikirin Jeongyeon?"

Nayeon menghela napas lemah. Ia sandarkan punggungnya ke sandaran kursi. Matanya menatap sahabatnya dengan tatapan sendu.

"Gak tau, Hyo. Gila gak, sih? Gue yang pacaran 3 tahun sama Jinyoung bisa move on kurang dalam waktu sebulan ke Jeongyeon. Dan gue cuma kenal Jeongyeon kurang dari 15 hari. Tapi gak bisa move onnya sampe 2 tahun gini. Semesta jahat banget gak sih sama gue? Jujur gue juga udah capek, Hyo. Gue capek nungguin dan berharap Jeongyeon akan balik lagi nemuin gue." Jihyo bisa merasakan keputusasaan Nayeon dari setiap kata yang diucapkannya.

Nayeon tak berbohong. Ia benar-benar sudah lelah. Menunggu adalah salah satu hal yang paling menyebalkan tentunya. Terlebih, jika seseorang yang kita tunggu mungkin tidak tau bahwa dirinya sedang ditunggu.

Nayeon putus asa. Ia sudah berusaha mencari keberadaan Jeongyeon dimanapun. Sejak kepergian Jeongyeon, ia dibantu dengan Jihyo mencoba menghubungi lagi situs Rent a Boy/Girlfriend, namun mereka hanya mendapati informasi bahwa Jeongyeon sudah tidak menjadi pekerja di sana.

Kontak Jeongyeon, sosial media dan semacamnya juga tidak bisa membantu. Nayeon tidak bisa menemukan sedikitpun info tentang Jeongyeonnya itu. Di internet pun, hanya ada beberapa informasi kecil mengenai status kemahasiswaan Jeongyeon dulu di kampusnya. Hanya itu, tidak ada lagi.

Nayeon frustasi. Ia juga sudah mencoba menanyakan keberadaan Jeongyeon pada teman-teman Jeongyeon seperti Tzuyu, Dahyun, dan Chaeyoung. Namun lagi-lagi, hasilnya nihil.

Hingga akhirnya Nayeon mulai menyerah untuk berusaha mencari dan mulai pasrah saja. Ia ingin melupakan Jeongyeon dan mengubur dalam-dalam perasaannya. Namun, 2 tahun berlalu pun tidak bisa menghapus Jeongyeon dari ingatan dan hati Nayeon.

"Pelan-pelan, Nay. Coba buka hati lo lagi untuk orang lain. Yang penting, lo niat dulu untuk move on. Mulai dari hal terkecil, yaitu niat. Gue yakin lo bisa." ucap Jihyo dengan lembut. Ia mengambil satu tangan Nayeon dan mengusapnya lembut.

"Gue kangen sama dia, Hyo.. Kangen banget." lirih Nayeon dengan setetes air mata yang jatuh dari mata indahnya.

***

"Udah siap semua, kan?"

"Udah kok. Yuk berangkat! Nanti kalau telat kita bisa-bisa ketinggalan pesawat."

"Ya lo nya sih gue telponin tadi pagi gak bangun-bangun." omel Jihyo sambil dirinya membantu Nayeon memasukkan koper ke bagasi mobil.

"Ya maaf. Semalem gue begadang nonton drakor." jawab Nayeon saat dirinya sudah menyusul Jihyo masuk ke dalam mobil.

15 Days Be My 'Boy'friend [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang