8. Recognition

383 56 16
                                    

" Jumyeon ....", suara lemah Yixing terdengar saat menyadari kehadiran tunangannya yang sudah duduk di samping ranjangnya. Suho diam tidak merespon panggilan Yixing, ia lebih fokus pada keadaan Yixing yang terlihat lemah tak berdaya. Kemana Yixing yang terlihat tegar dan kuat selama ini yang seakan tak pernah lelah saat bekerja.

" Hi, kau kenapa diam saja ?", senyum mengulas dari bibir Yixing yang pucat. Junmyeon perlahan memegang tangan Yixing dengan hati hati dan menggegamnya perlahan.

" Dui Bu Qi ", mata Junmyeon berkaca kaca saat mengatakannya. Yixing justru tersenyum mendengar ucapan maaf dari tunangannya itu.

" Kau diam diam belajar bahasa mandarin ?",

" Demi kamu.... ", oh terdengar manis sekali jawaban Suho  membuat Yixing terenyuh.
" Xie xie ... aku tahu kamu pasti datang padaku Junmen ", walaupun lemah Suho masih bisa mendengarnya. Sebenarnya Junmyeon tidak diperblehkan masuk tapi dia memakai kartu akses masuk yang diberikan Sehun padanya. Untuk satu hal ini Suho berterima kasih kepada sepupunya tersebut.

" Maafkan aku Yixing, aku tidak tau kau sedang kesakitan..... maafkan aku yang tidak berada di sampingmu saat kau terluka... maafkan aku yang tidak tau apa apa tentangmu", Tanpa bisa dibendung air mata yang sudah ditahan mengalir begitu saja.

" Aku bahkan percaya saat kau memberi jawaban gelangmu adalah gelang pemberian ibumu waktu aku bertanya, tanpa tahu bahwa itu adalah gelang penderita hemofilia. Sehun memikinya karena hanya dia yang bisa membantumu memberikan darahnya saat kau terluka parah. Aku sungguh tidak berguna,  maafkan aku.....", Junmyeon mengusap ingus di hidungnya.

" Aku ternyata sangat membutuhkanmu, Jangan tinggalkan aku Yixing.....", Junmyeon menundukkan kepalanya. Tak mampu menatap mata kekasihnya yang nampak sayu.

" Aku tidak akan meninggalkanmu ", Yixing menarik tangan Junmyeon agar memberikan atensi padanya.

" Kau bisa menghukumku .... "

" Baiklah kalau itu maumu...."

" Asal jangan minta berpisah dariku ", Jawab Suho malu malu.

" Hukumanmu adalah selalu berada di sisiku", Yixing bahagia sekali saat tau bahwa perasaannya pada tunangannya berbalas. Ia yang yakin bahwa Junmyeon sangat membutuhkannya sebesar ia membutuhkan sosok kehadiran Junmyeon di sampingnya.

Junmyeon mengangguk bahagia saat menyetujui hukuman yang diberikan Yixing padanya.

" Kau tidak menyesal kan menikahi orang penyakitan sepertiku ?",

" Justru aku akan sangat menyesal jika tidak bisa menikahimu Xing - ah, kau adalah malaikat yang diberikan Tuhan untukku .... bagaimana mungkin aku tidak bersyukur setiap harinya", Junmyeon mencium tangan Yixing lembut.

" Jangan sakit lagi ya..... hatiku hancur ", pinta Suho sungguh sungguh.

" Aku mencintaimu..... ",

" Aku lebih mencintaimu.....", 

Perlahan namun pasti Suho mendekatkan bibirnya dengan bibir pucat Yixing. Pagutan lembut itu seakan menjadi bukti bahwa ikatan hati mereka menjadi lebih kuat dari sebelumnya. Bahwa cinta mereka yang sebelumnya lemah perlahan menguat dengan sendirinya seiring berjalannya waktu yang dilalui berdua  dan semakin menguatkan hati mereka berdua .

" Menikahlah denganku ??", pinta Suho pada Yixing yang sedang berusaha duduk diatas ranjang.

" Disini tidak romantis, kau harus melamarku saat aku sudah sembuh dan keluar dari rumah sakit !!", Yixing merajuk manja saat Suho melamarnya tiba tiba. Dia berpura pura marah padahal hatinya sedang berdegup tidak karuan.

Junmyeon mengangguk bahagia mendengar  Yixing merajuk padanya.

" Aku akan melamarmu dengan sangat romantis dan tak akan bisa kau lupakan ", janji Junmyeon sambil memeluk tunangannya.

TBC



THE REAL CRAZY RICH ASIANS ✔Where stories live. Discover now