Hai Hacin, ini sebenarnya mau aku sambung bab sweet night tapi gak bisa. Aku baru sadar, kalau aku ditagihin terus yang sweet night aku jadi malah nunda-nunda, karena ngerasa kalian baca cuma pengen sweet sweet tan mulu, ide sweetnya auto ilang kalau ditagihin 😂 serous deh krn ini salah satu cerita yg aku suka jd aku pengen alurnya juga asik, jadi maap ya belum bisa sweet night. Tapi, nanti bakalan ada kok soalnya udah janji 😂👌
Hacin, kalian baca ini jam berapa?
anyway bab ini cukup panjang 😂👌 semoga bisa sedikit ngehibur. Maaf kalau banyak typo.
Happy reading!
Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.
. . .
"Kau harus berhutang padaku karena berpura-pura menjadi Brill. Aku sampai harus mencuri agar bisa meniru dengan sempurna."
Sosok yang baru saja kembali ke wujud semulanya itu tengah melepaskan baju perempuan yang ia kenakan setelah wujudnya kembali seperti semula. Dia melepaskannya dengan kasar, lalu mengambil pakaian dari yang disediakan Vee di atas meja dan langsung memakainya dengan cepat.
Vee tersenyum tipis saat meletakkan bokongnya di atas meja, lalu mengambil pisau dari wadah buah yang ada di sebelahnya, memainkan pisau itu memutar di tangannya agar tidak fokus pada sosok yang tengah memakai pakaiannya itu.
"Penyamaranmu bagus. Ivory sampai mengira Brill datang sungguhan. Aku akan menepati janjiku." Vee tersenyum saat melihat pria itu sudah selesai memakai bajunya. "Terima kasih, Jimin."
Yang diajak bicara hanya membalas dengan satu sudut bibir yang terangkat, ia tengah mengancingkan kemeja hitam polos pada bagian perutnya. Dia menyimbangkan rambut silvernya ke belakang setelah selesai menyisahkan tiga kancing teratasnya terbuka.
Jimin adalah satu-satunya guardian yang bisa merubah dirinya seperti orang lain seperti iblis. Kemampuan itu Jimin dapat ketika ia dirasuki iblis yang pandai meniru, dan iblis itu sulit sekali dikeluarkan dari dalam tubuh Jimin. Sampai akhirnya mereka harus membunuh iblis itu di dalam tubuh Jimin, membuat Jimin sekarat selama satu tahun, hingga akhirnya dia berhasil pulih, dan sisa-sisa kekuatan iblis itu tinggal dalam tubuhnya.
"Kau tahu, Vee. Bagian terberat adalah meniru buah dada Brill. Menumbuhkan bagian dada susah sekali, itu membuatku membayangkan buah dada milik Brill selama berjam-jam. Ini benar-benar berengsek, aku tidak mau lagi menyamar menjadi wanita." Jimin kini memegangi dua bagian dadanya yang masih terasa agak aneh setelah perubahan wujudnya ke bentuk sebenarnya, seperti habis diremas-remas saja dua sisi dadannya itu.
"Aku tahu, punyanya memang berbeda." Vee mengusap bibir bawahnya dengan ujung pisau yang tadi ia mainkan. Dia seperti menunjukkan pada Jimin, bahwa jika tentang hal itu, dia sudah lebih tahu.