Nikah?!

2.4K 284 27
                                    

Jiana yang sedang berselonjor ria di atas sofa sambil menonton drama, terpaksa menghentikan kegiatannya. Mengalihkan seluruh perhatiannya kepada ponsel yang tergeletak di atas meja. Dengan malas, tangannya bergerak untuk mengambil ponselnya dan melihat nama pemanggil.

Mas suami💕 is calling...

Dahinya menyergit bingung. Buru-buru Jiana menggeser tombol hijau di layar ponselnya.

"Assalamualaikum, Mas?"

"Wa'alaikumsalam. Jiana cepet keluar, saya tunggu di mobil."

"Hah? Ngapain?" tanya Jiana dengan alis yang berkerut.

"Belanja."

Jiana menggaruk hidungnya yang tiba-tiba saja gatal, "Sekarang?"

"Iya. Kan kemaren kamu bilang besok."

"Ya, bener sih ... tapi kan Mas baru aja pulang. Emangnya gak capek?"

"Capek, tapi biar sekalian. Saya males keluar lagi kalau udah masuk rumah."

Jiana menghela nafasnya, merasa tidak tega karna suaminya itu baru pulang kerja tapi sudah harus pergi lagi mengantarnya. Apalagi suara berat Yoga terdengar lelah di telinganya.

"Mas capek, aku naik motor aja gapapa. Biar Mas langsung istirahat. Udah aku siapin makan juga di rumah."

Yoga tersenyum di sana.

"Gapapa, Sayang. Udah, ya? Saya tunggu." Yoga langsung menutup ponselnya sepihak. Karna jika tidak, sudah dipastikan Jiana akan terus berbicara dan menghabiskan pulsanya.

Jiana mendengus. Sedikit tidak terima karna Yoga langsung memutuskan panggilan begitu saja. Tapi tak ayal, dirinya segera berdiri dari sofa. Menatap dress hitam garis-garis sebatas paha yang terpasang pada badannya sambil mengangguk. Tidak usah mengganti baju, batinnya. Hanya tinggal mengambil slingbag kesayangannya dan keluar. Jiana tidak ingin membuat Yoga lama menunggu.

Lima menit kemudian, Jiana sudah berada di mobil sedan putih milik Yoga. Di sana, Jiana langsung memeluk erat pria di sampingnya. "Aku peluk Mas, biar capeknya ilang," katanya.

Yoga benar-benar dibuat gemas oleh tingkah Jiana. Pria itu sampai mencium pipi, dan kepala sang istri berulang kali.

Selama perjalanan, hanya ada suara Jiana yang terus saja mengoceh menanyainya ini itu.

"Mas gimana tadi? Lancar?"

"Ada yang nyebelin gak, Mas?"

"Mas, mahasiswa Mas gak ada yang confess lagi, kan? Ih awas aja kalo ada!"

Puncaknya, saat Jiana mengomel karna drama yang tadi ditontonnya, gagal membuat dirinya menangis. Seperti tugas Yoga sebelum-sebelumnya. Menanggapi dengan sabar ocehan perempuan berumur dua puluh satu tahun yang berstatus sebagai istrinya itu, yang bahkan memukul lengannya beberapa kali hingga berhasil membuatnya mengaduh.

Dua puluh menit kemudian, mereka sampai di parkiran supermarket. Pasangan suami-istri itu turun bersama.

Yoga mengitari mobil untuk mendekati Jiana yang berada di ujung. Tapi dirinya langsung mematung saat menyadari penampilan sang istri.

HUSBAND Where stories live. Discover now