💐13 [End]💐

4.6K 393 66
                                    

Jennie terlihat cantik dengan dress yang dipakainya kini, begitupun dengan taehyung yang tampak Bak seorang pangeran kerajaan, sangat tampan. Dan jangan lupakan yeonjun yang juga tampan dan imut secara bersamaan.

Mereka sudah bersiap-siap untuk berkumpul dengan keluarga besar mereka setelah berbulan-bulan tidak melakukannya. Namun jennie tidak mengetahui ia dan yeonjun akan dibawa kemana siang ini karena taehyung selalu menjawab, "Kau akan tahu nanti"

Maka jennie mengangguk sembari menghembuskan nafasnya kasar, ia sangat gemas saat melihat yeonjun memperhatikan taehyung yang sedang fokus menyetir mobil, "Kenapa daddy terlihat tampan sekali hari ini?"

"Benarkah? Yeonjun juga sangat tampan seperti daddy"

"Tentu saja, aku'kan anak daddy"

Mereke berdua terkekeh bersama, sementara jennie mempoutkan bibirnya lucu seperti anak kecil seusia yeonjun karena tidak izinkan bermain ponsel.

Jennie memeluk yeonjun, seolah-olah ingin menunjukkan bahwa bocah itu adalah anaknya juga, "Yeonjun'kan anak mommy juga, bukan daddy saja"

Dengan manisnya bocah itu mengecup kedua pipi tembam jennie, lalu berkata dengan nada gemasnya, "Iya, yeonjun adalah anak daddy dan mommy, aku sangat mencintai kalian"

Taehyung dan jennie gemas dibuatnya, entah bagaimana mereka membuatnya hingga yeonjun tumbuh secara cepat dengan kepintaran yang luar biasa, bocah itu berbicara selayaknya orang dewasa. Meski umurnya baru berusia tiga tahun.

Lima menit kemudian, mereka sampai tepat di depan restoran yang mungkin hanya dikunjungi oleh orang-orang mampu karena makanan-makanan disana lezat dan harganya cukup mahal. Terlihat dari mobil-mobil mewah yang terparkir disana dan orang-orang yang berpakaian berkelas seperti si wanita menggunakan kalung berlian dan si pria pengusaha yang identik dengan jas serba hitam.

Keluarga kecil itu masuk dengan taehyung yang menggandeng tangan jennie, sementara yeonjun berjalan didepan mereka.

"Dimana?" Tanya jennie.

"Di rooftop" Jawabnya.

Setelah menaiki beberapa anak tangga, mereka sampai diatas dengan disambut sangat hangat oleh keluarga mereka. Jennie sempat terkejut saat melihat keberadaan kedua orang tuanya dan kedua orang tua taehyung disana, tapi tak lama ia mengulas senyum tipisnya.

"Putriku, bagaimana kondisimu?" Tanya hera sembari memeluk putri kesayangannya itu.

"Kondisiku sudah membaik, bu"

Hera bernafas lega, "Syukurlah"

"Lihat! Bocah menggemaskan itu sangat tampan sekali" Seru jiwon sembari menunjuk yeonjun yang bersembunyi dibalik tubuh taehyung. Lalu pria itu membungkukkan tubuhnya sopan, melihat itu--yeonjun ikut membungkukkan tubuhnya. Sangat menggemaskan sekali bukan?

"Silahkan duduk" Ucap sejeong.

Taehyung dan jennie duduk saling berdampingan, bersebrangan dengan kedua orang tua mereka. Sementara yeonjun nyaman dipangkuan soohyuk, ayah dari taehyung.

"Ibu dan ayah sudah jarang ke rumahmu karena sibuk mengurus bisnis diluar negeri, apakah selama menjalani rumah tangga kalian pernah bertengkar?"

Pertanyaan yang hera lontarkan membuat taehyung dan jennie saling memandang satu sama lain, lalu taehyung menjawab, "Disetiap rumah tangga pasti akan selalu ada pertengkaran dan kami pernah beberapa kali bertengkar kecil, tapi kami menghadapinya dengan hati yang dingin dan menyelesaikannya secara baik-baik"

Jennie mengangguki kepalanya, "Benar, bu. Kami menyelesaikannya secara dewasa. Ayah dan ibu tidak perlu khawatir"

"Apakah kalian sudah ada rencana untuk memberikan yeonjun seorang adik?" Soohyuk menatap taehyung dan jennie secara bergantian.

Untuk kedua kalianya mereka saling bertatapan, dan taehyung yang menjawabnya lagi, "Secepatnya, ayah"

"Yeayy! Yeonjun akan mempunyai seorang adik" Yeonjun berseru dengan bahagianya.

Mereka semua gemas melihat yeonjun, duh. Kenapa ada bocah menggemaskan seperti yeonjun sih? Rasanya mereka yang sudah kepala lima ingin mempunyai anak lagi.

"Kami sudah memesan, kalian ingin memesan apa?" Tanya sejeong.

"Aku ingin tteokbokki dan cappucino coffee" Ucap jennie, lalu menatap taehyung yang duduk di sampingnya, "Samakan saja denganmu, sayang"

Lalu jennie memanggil pelayan disana, memesan pesanannya. Sembari menunggu mereka saling berbincang-bincang, jennie, hera dan sejeong membicarakan tentang perawatan, sementara ketiga pria itu membicarakan tentang kemajuan perusahaan taehyung yang sekarang menempati posisi pertama sebagai pengusaha muda yang sukses dan banyak yang ingin bekerja sama dengannya.

Pesanan mereka akhirnya datang, yeonjun yang hanya memesan milkshake segera menyeruputnya dengan tidak sabaran, mereka mulai menikmati makanan dan minuman yang tersaji dengan sangat rapih.

Tetapi disana jennie terdiam dengan tatapan yang kosong, taehyung yang melihatnya segera bertanya dengan nada pelan, "Ada apa denganmu, hm? Apa kau tidak suka dengan makanannya atau mau aku pesankan yang lain? "

"Tidak, aku hanya ingin menikmati aroma yang masuk ke indra penciumanku, aromanya sangat enak" Dusta jennie.

Sebenarnya ia teringat Yoongi yang membawanya ke restoran yang sama dua hari yang lalu. Ditempat ini banyak sekali kenangan yang mereka buat, restoran ini menjadi saksi jennie menerima cinta yoongi, namun kini hanya tinggal kenangan karena sudah ada taehyung, pria itu yang hanya patut menerima cintanya, bukan pria lain.

Lantas jennie memajukan wajahnya, taehyung tampak terkejut saat istrinya itu mencium bibirnya secara tiba-tiba, "Kenapa?"

"Tidak, aku hanya ingin menciummu saja, tidak boleh ya?"

Taehyung berbisik, "Bukan disini tempatnya, kita akan melakukannya nanti setelah selesai acara ini, ya?"

Jennie memberikan tatapan tajam pada suaminya itu, "Kemarin kita sudah melakukannya dan kau ingin kita melakukannya lagi?"

Taehyung hanya tersenyum.

Jennie belum menyentuh makanannya sama sekali, ia masih setia memandang taehyung yang sedang mmenyeruput cappucino coffee miliknya, kebencian itu sudah tergantikan oleh cinta. Ia tidak bisa mendeskripsikannya seperti apa, yang perlu kalian tahu, cintanya pada taehyung kini lebih besar dari apapun.

Melihat taehyung yang selalu sabar menghadapinya, membuatnya ingin menangis saja. Pria itu tidak pernah emosi ataupun menampar pipinya, sungguh, ia sangat menyesal karena baru sekarang mengakuinya. Tapi pernah beberapa waktu yang lalu untuk pertama kalinya taehyung membentaknya, ia tahu saat itu taehyung tidak bisa menahan emosinya.

Kini tempatnya mengadu rasa sedih, bahagia adalah taehyung. Ia berjanji akan mencintai pria itu dengan tulus, sebagaimana taehyung yang mencintainya dengan sangat tulus.

Ia sangat bahagia karena Tuhan telah menyadarkan dirinya dilingkaran yang tidak seharusnya, ia sadar bahwa kebencian itu tidak akan hilang jika kita tidak berusaha untuk menghilangkannya.

I will stay with you, Kim Taehyung.

Akhirnya tamat juga nih cerita, awalnya sempet plin-plan takutnya gaada yang baca, tapi ternyata ada:) terimakasih yang udah selalu vote dan komentar disetiap chapternya, love you ❤

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Akhirnya tamat juga nih cerita, awalnya sempet plin-plan takutnya gaada yang baca, tapi ternyata ada:) terimakasih yang udah selalu vote dan komentar disetiap chapternya, love you ❤

See you to next story...

Stay [Taennie]✔Where stories live. Discover now