Keluarga Min

3.6K 535 68
                                    

Jisoo menelan ludah kasar, dirinya gugup sekali saat ini, rasanya lebih gugup dibanding saat pertemuan antara dirinya dan kakaknya dengan orangtua Yoongi untuk membahas masalah pernikahan mereka dulu. Kalau dulu hanya perlu berhadapan dengan dua pasang mata milik suami istri paruh baya, kali ini Jisoo harus menghadapi hampir seluruh pasang mata yang ada dalam ruangan kala dirinya masuk dengan bergandengan dengan Yoongi.

Tanpa aba-aba semua sontak menatap dirinya, menilik dengan beberapa wajah penasaran bercampur kaget. Seolah bertanya, "Benar dia istri direktur Min?"

Well, hari ini bisa dibilang sebagai pesta perayaan akan pelantikan Yoongi tadi, semenjak siang tadi lelaki itu sudah resmi mengemban jabatan dan tanggung jawab baru sebagai seorang direktur. 

"Tenanglah." Gumaman itu keluar dari mulut Yoongi kala menyadari rematan milik sang istri di lengannya, membawa telapak tangannya yang bebas untuk mengelus milik Jisoo membuat sang empunya menoleh dan mendapati senyum manis terpantri pada wajah Yoongi.

"Aku takut, oppa." Bisikan itu terdengar di tengah kegiatan Jisoo memberikan senyum kepada tiap pemilik mata yang tidak sengaja bersitatap dengannya.

"Ada aku." Kalimat yang terdengar chessy tersebut nyatanya dapat membuat ketenangan hinggap dalam diri Jisoo walau tidak bertahan lama karna kini mertuanya tengah berjalan menghampiri. Memang sih, kedua orang tua Yoongi baik, terlebih Mama Min. Mulanya Jisoo pikir ibu mertuanya itu menyeramkan  mengingat bagaimana ia berbicara pada Yoongi dan suaminya. Tegas dan terkadang dibumbui ucapan sarkas, membuat nyalinya menciut.

Tapi pribadi seseorang memang tidak bisa dinilai dari luarnya saja. Kenyataannya Mama Min menyambut baik Jisoo, berbicara dengan manis dan lembut membuat Yoongi bahkan tak percaya bahwa ibunya memiliki sikap manusiawi karna selama ini wanita yang telah melahirkannya tidak pernah memperlakukan dirinya sebaik Mama nemperlakukan Jisoo.

"Akhirnya kalian datang juga, kenapa kau lama sekali?" Pertanyaan bernada sedikit kesal itu terlontar pada Yoongi, yang ditatap menelan ludah gugup. Percayalah, walaupun Yoongi keliatan tidak gentar pada apapun sebenarnya ia menaruh rasa segan dan takut pada kedua orangtua terlebih ibunya.

"Ini salahku, maaf. Tadi aku harus merias diri dulu, Ma." Jisoo menyahut, merasa tidak enak pada Yoongi karna ini salah dirinya tadi. Terlalu lama menghabiskan waktu di depan meja rias, ia ingin tampil semenarik mungkin hari ini.

"Oh tidak masalah, Jisoo-ah. Wanita memang harus merias diri, tapi kurasa kau pengecualian karna kau sudah cantik, sayang." Sudah bisa lihat'kan perbedaannya di mana?

Jisoo tersipu, mengucapkan terima kasih dengan malu-malu membuat Yoongi yang berada di sampingnya gemas. Kalau saja tidak ada kedua orangtuanya di sini sudah dipastikan Yoongi akan mencium dan mencubit kedua pipi itu.

"Mau berkeliling sebentar? Mama ingin mengenalkanmu pada kerabat." Itu bukan kalimat tanya sebenarnya karna tangan Jisoo segera ditarik dan digandeng menjauh dari keberadaan ayah dan anak tersebut menuju sebuah gerombolan ibu-ibu sosialita.

Terdapat sekitar lima wanita paruh baya dengan tampilan glamour yang masih memiliki hubungan saudara dengan Papa Min, mereka memberi senyum pada Jisoo dan ibu mertuanya, terlihat tidak masalah akan kedatangan mereka. Kelihatannya.

"Jadi, ini menantumu yang kau sembunyikan selama ini? Astaga, ia cantik sekali." Sekali lagi pipi Jisoo bersemu merah, sedangkan Mama Min nampak puas menantunya dipuji. Pembicaraan lalu mengalir dengan membahas beragam hal, mulai dari topik mengenai kesehatan, pengangkatan Yoongi sebagai direktur, bahkan sampai gosip seorang artis yang tidak Jisoo kenali karna jarang menonton infotainment dan sekarang topik beralih mengenai kelahiran salah satu keturunan Min.

My Little Wife[✔]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon