❝Riddle was made to be solved, are you ready to solve it together?❞
Bukan tanpa alasan murid sepintar Dycal Alvredo memutuskan pindah dari sekolahnya yang biasa ke sekolah swasta bergengsi di kotanya itu. Sebuah teka-teki yang setiap malam selalu me...
Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.
❝Meskipun sudah punya pacar, nggak menutup kemungkinan masih bisa suka yang lain, kan?❞
-Undecided-
Alunan lagu Delete Contact bergenre hiphop dan rap yang dinyanyikan oleh Young Lex feat. Dycal Siahaan itu menggema di dalam ruang kelas menggunakan pengeras suara, membuat anak-anak yang ada di dalam ruangan tersebut sesekali ikut bernyanyi mengikuti liriknya.
Kelas XII IPS 3- kelas penuh kontroversi, kelas yang siswa-siswinya paling sering keluar masuk ruang BK, kelas yang paling sering jadi buah bibir para dewan guru. Ruangannya berada di paling ujung, paling jauh dari kantor. Di tambah lagi dengan suasana hujan deras seperti ini, guru banyak yang tidak masuk untuk mengajar di kelas. Makanya, mereka bisa berbuat semaunya.
Kelas yang riuh, kayak pasar ikan.
"Kamu mau pisah? Iya aku ikut aja," gumam seorang cewek yang duduk di meja paling depan, "Andai semudah itu."
Cewek itu merebahkan kepalanya ke atas meja, menghadap ke arah kiri- barisan para cowok, "Bisa ganti lagu nggak? Itu itu mulu dari tadi, nggak bosen?"
"Kita sih nggak bosen, ya nggak?" itu suara Taufik- biasa dipanggil Upik, tapi diplesetin jadi Upik Abu.
"Iya, nih." Farhan yang tadinya sibuk membaca komik turut mengangguk, "Nggak kayak lo, Ta, mudah bosen."
"Apalagi sama anak sebelah, udah bosen tapi gak berani bilang," tambah Oci, cowok bermulut lambe di kelas, "Bilang aja napa sih, kasian temen gue lo cuekin."
"Ck, apa sih lo!" sahut cewek itu, galak. Ia memalingkan wajah, kini menghadap sebelah kanan, "Bikin badmood aja, deh,"
"Kalo udah nggak kuat putusin aja, Ta," Fadya, teman sebangku cewek itu turut bersuara. "Kan kasian dianya, status doang pacaran sama lo, tapi lo malah suka sama orang lain,"
"Hm...," cewek itu merespon dengan gumaman, ia sendiri bingung akan perasaannya.
"Tuh, liat. Cowok yang lo suka." Fadya melirik ke arah cowok yang kini tengah memainkan rubiknya di pojok kelas, cowok yang baru saja pindah ke sekolah ini sekitar dua minggu yang lalu- namun sukses membuat teman sebangku Fadya kelimpungan, naksir at the first sight. "Kayak es batu, Ta, dingin banget. Lo yakin naksir tu anak baru?"
"Justru yang dingin gitu, lebih menantang," sahutnya.
Naftalena Disty, nama cewek itu. Ia selalu mengingatkan orang-orang di sekitarnya agar tidak memanggilnya Naftalena, karena ia bukan senyawa kimia. Katanya, ia lebih suka dipanggil Nafta saja- meskipun kadang teman-temannya malah menyamakannya dengan NAFTA singkatan dari North-American Free Trade Agreement, organisasi kerja sama ekonomi dan perdagangan yang anggotanya terdiri atas beberapa kawasan di Amerika Utara.
