1'⸙

218 6 0
                                    

     Dibawah antariksa yang menyala, celah mataku memandang hujan beribu bintang.

     Menikmati gelapnya langit,menunggu cerahnya pagi.

     Kutapaki penggal hati saat naluri terperangkap
dalam memori. Ruang berbeda namun menyesakkan dada.

     Sunyi, kian menghampiri.

     Helaan napas, terdengar mengitari suasana hati.

     Kamu disana

     Untuk apa?

     Lalu kupijaki alas. Berjalan mengikis jarak antara yang nyata dan yang semu.

     Kamu ada, namun mengapa aku tak pernah bisa merasakannya?

Masih Tentangmu ❝ Where stories live. Discover now