PERTAMA

77 2 0
                                    

Pagi ini semua siswa baru SMP Harapan Bahagia dikumpulkan dilampangan upacara setelah seminggu kemarin menjalani masa orientasi dan juga serangkaian test untuk menentukan dimana mereka akan belajar selama 1 tahun kedepan.

Benar.

Mereka dikumpulkan dilapangan karena akan diumuhasil hasil dari test mereka dan dimana kelas yg akan mereka tempati nantinya.

Shera gadis ini tidak berhenti tersenyum dari tadi

--SHERA POV--

"Cha, kamu kenapa senyum senyum daritadi? Jadi serem aku liatnya"
Lita bergidik ngeri melihat temannya yang tidak berhenti tersenyum.

Reflek aku pun langsung mencubit lengan sahabatnya ini
"Ah kamu mah nggak bisa liat sahabatnya seneng dikit."

"Aku tuh nggak sabar mau laporan ke papa kalo aku bisa keterima di kelas akselerasi" Kataku yang masih tersenyum membayangkan muka bahagia kedua orangtuanya

"Yaampun cha, pedenyaa" Kata lita sambil tertawa

--POV END--

Sekolah harapan bangsa memang sekolah yang bergengsi di kota kelahiran shera dan lita, tidak salah kalau sekolah ini di percaya menjadi satu-satunya sekolah yang memiliki kelas akselerasi di kota ini, dan membuat seluruh siswa yg memasuki sekolah ini berlomba lomba untuk dapat belajar dikelas itu, dengan harapan dapat cepat lulus dan terlihat pintar.

Tapi tidak begitu dengan shera, dia ingin menginginkan sensasi berbeda dari kelas ini yang banyak diceritakan orang, persaingan yg membawa setiap siswanya untuk semakin maju kedepan. Shera sangat suka belajar, maka tidak heran begitu diberitahu tau oleh sang ayah kalau sekolah ini punya kelas yg memiliki waktu belajar extra shera sangat berminat dan semakin rajin belajar. Hal itu terbukti dari hasil ujian masuk shera ke sekolah ini yang menempati posisi 5 besar.

Tapi harapan itu semuanya hilang.

Usaha Shera sia-sia dia tidak mendapatkan undangan masuk ke kelas itu, bahkan sampai nama terakhir dibacakan tidak ada nama dia dari 25 orang yg beruntung itu.

Hilang sudah harapan shera mendapat jaminan nilai memuaskan dengan memasuki kelas itu.

Hilang sudah harapan shera melihat gurat kebahagiaan diwajah orangtuanya untuk mendengar berita bahagia dari nya.

Tapi shera bahagia karena Lita disangka-sangka masuk ke dalam salah satu murid kelas itu.

"Congratss , Pau. Kamu hebat" Seru shera dengan senyum yang dipaksakan.

"Cha, it's okay. Kamu juga hebat"

"Memang aku hebat, tenang Pau. Kamu kayak nggaktau aku. Lagian kelas kita sebelahan. Kan aku masuk kelas bilingual. Nanti sering-sering ke kelas aku ya" Kata shera antusias.

"Tapi cha, kayaknya aku nggak bakalan ambil, otak aku gakuat cha" Tidak lupa lita mengeluarkan cengiran andalannya.

"Sayang banget tau pau, aku aja mau." Kata shera sedih .

"Udah ah yuk ke kelas dulu, ambil barang-barang abis itu kamu temenin aku ke ruang bk. Aku ga mau minta ganti kelas nih, bisa gila aku kalau masuk kelas itu."

"Yuk cha" Ajak lita.

-------------------------

--SHERA POV--

Setelah beberapa drama dan hari-hari yang aku lewatin dikelas baru. Jujur aku merasa kesepian, aku tidak punya keberanian untuk bergabung dengan mereka.

Ya aku susah untuk bergaul.

Lita dan Nana adalah satu-satunya teman yang aku punya dari tk dulu. Nana sekarang bersekolah jauh dari kotaku jadinya hanya tersisa lita saja. Kadang dia yang bawel bisa buat aku merasa nyaman. Hmm jadi kangen lita.




Kelas geniusWhere stories live. Discover now