MUSE [NamJin]

111 7 0
                                    

Pairing: NamJin

Rating: SFW (T). Bahasa. Painter!Joon. Street Performer!Seokjin. Venice. Fluff.

Commissioned by: Runa

Additional Notes: Pelukis terkenal di Kota Venice yang jatuh cinta dengan Jin. Semenjak saat itu Namjoon selalu menjadikan dirinya inspirasi dalam kanvasnya. [Ini notes dari prompter]

Summary: Pelukis terkenal Namjoon yang menjadikan penari jalanan Seokjin sebagai muse-nya, tapi apakah menjadikannya muse saja cukup?

🐨🐹

i. SHADOW

Setiap lukisan indah selalu diawali dari sebuah titik.

Dari titik lalu menjadi garis kemudian menjadi bentuk lalu berpola dan jadilah sebuah karya.

Ada yang bilang juga, kau harus menentukan 'sebuah titik' untuk segala sesuatunya agar hidupmu memiliki fokus dan sepertinya aku telah menemukannya.

Sebuah titik yang indah dan berhasil membuat mataku tidak berpaling. Titik itu berasal dari bayangan siluet Kim Seokjin yang menari menantang sinar matahari.

Masih terngiang dalam ingatan, hari di mana aku menyusuri kota Venesia belagak seolah-olah aku adalah pelukis jalanan yang mencari nafkah melalui gambar karikatur. Hal ini biasa dilakukan oleh pelukis terkenal sepertiku untuk mencari inspirasi.

Well se-terkenal apa pun aku, sudah pasti tak banyak yang mengenal wajahku. Mereka hanya mengenal lukisan-lukisanku yang melegenda. Ya, legenda karena sudah lama aku tidak melukis lagi. Entah sejak kapan waktu terasa berhenti dan aku perlu mencari inspirasi lagi.

Hari itu kota Venesia sangatlah panas membuat bayangan yang terpantul di jalan Saint Marco terlihat hitam pekat. Di antara semua bayangan itu, ada satu titik gumpalan bayangan yang bergerak dan meliuk indah.

Aku ingat bagaimana mataku mengerjapkan terpanah. Dengan segera kubuka kanvas baru dan mulai melukis siluet Seokjin. Saat itu aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas karena Seokjin memunggungiku menghadap penonton, ditambah sinar matahari yang menyilaukan hingga Seokjin hanya tampak seperti siluet bagiku.

Indah. Satu kata yang berkali-kali aku gumamkan. Bagaimana hidung dan dagu pria itu tampak runcing hingga siluetnya begitu indah ditambah dengan jakunnya, kuyakin dia benar-benar tampan!

Jangan lupakan bagaimana pundaknya yang tegap dan lebar itu! Pundak dambaan setiap wanita yang tak pernah berhenti berdo'a agar dapat bersandar di sana meski sebentar.

Aku yakin banyak pria yang iri dengan pundak itu! Meski begitu, pinggangnya begitu kecil nan ramping. Suatu proporsi yang aneh sekaligus indah dan mampu membuatku melukis sepuluh pose dalam sekejap.

Aku ingat bagaimana gemetarnya tanganku ketika menyadari betapa cepatnya aku melukis siluet Seokjin dengan berbagai pose.

Sudah kuputuskan, hari itu aku Kim Namjoon menjadikan Kim Seokjin sebagai muse-ku.

🐨🐹

ii. PERSONA

Kupikir menjadikan Seokjin sebagai muse sudahlah cukup. Semakin aku mengenalnya, semakin aku terperangkap pada pesona setiap personanya. Tidak melulu hal yang indah, tapi sisi lainnya yang penuh luka justru membuat hal yang jauh di dalam hatiku menggebu-gebu.

Senin di toko bunga Yoongi yang sepi hanya terdengar goresan kuasku pada kanvas. Aku sengaja bersembunyi di sini untuk menenangkan pikiranku tentang Seokjin.

WRITES FOR HOPE | RANDOM SHIP SHOTOnde histórias criam vida. Descubra agora