Prolog

1.2K 73 11
                                    

Dear, My Brother

Kak, salahkah jika aku selalu bermimpi? Sejak dulu mimpiku hanya satu, tidak bisakah kakak sebentar saja memandangku?

Aku lelah, aku ingin berhenti, tapi aku tak pernah bisa. Kenapa? Kenapa sangat menyakitkan hanya untuk mencintai kalian?

Meski sebenarnya aku pun tak peduli, walau ragaku akan terkoyak-koyak, aku akan memberikan sisa hidupku untuk kalian.

Tapi jangan khawatir.

Percayalah, aku baik-baik saja, selalu baik-baik saja. Aku bahagia walau hanya seperti ini. Aku bahagia kalau kalian bahagia.

Namun, jika seandainya aku boleh meminta, bisakah sekali saja aku ingin kakak melihatku, menatap mataku dan memanggil namaku.

Ah, ternyata aku mulai egois. Maaf. Maaf jika kehadiranku membawa banyak masalah untuk kalian. Dan terimakasih, untuk mau menerimaku menjadi bagian dari keluarga kalian. Walau hanya seperti ini, aku sudah sangat bahagia.

Kenangan ini, akan aku bawa sampai surga nanti.

Kak, aku enggak pernah berharap kalian bisa membaca ini, karena mungkin... mungkin saat kalian membacanya aku sudah pergi.

Ah, ironis sekali.

Aku pergi tanpa mendapat maaf dari kalian.

Kak, aku harap, kalian akan selalu baik-baik saja, tanpa diriku sekalipun.

Your Little Brother,
Ryo

***

Hai, apa kabar semuanya? Adakah yang kangen sama Jenny (kepedean banget ya aku :v) hehe. Aku akhirnya balik lagi setelah lama hiatus dan kena writer block, dan bawa cerita baru. Aku harap kalian suka, dan bisa menghibur teman teman semua di situasi saat ini. Dan aku harap kalian semua stay safe ya 😊😊

Dan kalau cerita ini dapat tanggapan positif aku bakal lanjutin, jadi jangan lupa komennya ya guys, kritik dan saran sangat membantu 😊

Regards,
Jenny Evelyn
08 April 2020

DreamerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang