Nineteen

8 6 0
                                    

Memasak? 😬

Author pov

Saat ini, suasananya di roofdop begitu hening...
Mereka sibuk dengan pikirannya masing-masing...
Sampai...Aura memecah keheningan dengan bernyanyi... Yang berjudul 'It's you' baru ia hafal 2 hari yang lalu. Nada menyanyikannya juga lembut dan selow... Yang seharusnya diiringi gitar ataupun piano...

It's you,

It's always you, if i'm ever gonna fall in love..

It's you,

It's always you, met a lot of people.

But nobody feels like you, so please don't break my heart.

Don't tear me apart... I know how it starts trust me I've been broken before.

Don't break me again,

I am delicate, please don't break my heart.

Trust me I've been broken before...

I've been broken, yeah...

I know how it feels, to be open,

And then find out your life isn't real..

I'm still hurting yeah...

I'm hurting inside...

I'm so scared to fall in love...

But if it's you then I'll try,

It's you,

It's always you.. "

Aidan mendengarkan lagu yang di nyanyikan oleh Aura begitu lembut... Nada-nada yang tenang... Itu mirip seperti suara seseorang.... Yang familiar bagi Aidan... Seperti suara kekasihnya dulu... Ah, kenapa Aidan terus saja teringat dengan cewek yang pernah berarti baginya!? Saat ia berusaha untuk melupakan gadis itu!? Kenapa Aura dan caska sangat mirip?

Yah... Benar mereka sangat mirip sekali...! Apakah caska punya saudara kembar? Tapi setau Aidan... Caska anak satu-satunya dulu... Dia tidak punya saudara kembar! Itu yang Aidan tau! Tapi... Mereka sangat mirip... Tinggi badannya, bibir itu, mata besarnya, rambut hitam itu, dan yah suara mereka saat bernyanyi itu sama... Apakah Aidan terlalu sedih hingga berharap caska kembali padanya? Pada dirinya? Apakah di dalam diri Aura itu ada kekasihnya?! Ya ampun Aidan sadar... Orang yang sudah meninggal tidak akan pernah kembali hidup lagi! Apalagi ada di dalam diri orang lain!... Tapi sayangnya Aidan masih tak rela caska pergi begitu cepat... Bahkan saat Aura menatap Aidan dan mereka saling bartatapan saja, Aidan bisa melihat wajah caska di mata Aura... Oh tidak. Kenapa Aura memikirkan cewek itu terus....?

Aidan tak kuasa menatap Aura lagi, dia terus saja terbayang wajah caska di sana... Aidan memutuskan kontak mata mereka dan melenggang pergi meninggalkan Aura sendirian di roofdop.

Sedangkan Aura bingung... Kenapa dia di tinggal tanpa? Kenapa Aidan dari tadi melamun saja saat ia sedang bercerita bahkan entah dia nyanyi di dengar atau tidak? Kalaupun Aidan mendengarkan, kenapa Aidan menatapnya seolah-olah dia sedang hancur? Apakah nyanyiannya terdengar buruk yah? Sampai-sampai Aidan pergi begitu saja tanpa berpamitan maupun mengajak Aura pergi? Dan kenapa Aura malah berpikir begitu? Mengapa tidak tanya saja? Ah Aura... Kenapa melamun ayo kejar Aidan. Pasti ada yang salah dengan Aidan...

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 26, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DON'T GO GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang